Issues Politics & Society

Cerita di Balik Gerakan ‘Ngeblok’ Seleb yang Bungkam atas Genosida

'Speak up' atas genosida Israel di Palestina jadi hal sederhana tapi tak bisa dilakukan oleh seleb besar Hollywood. Enggak heran jika fans yang kecewa, memulai gerakan 'blockout'.

Avatar
  • July 22, 2024
  • 2 min read
  • 1029 Views
Cerita di Balik Gerakan ‘Ngeblok’ Seleb yang Bungkam atas Genosida

Kim Taehyung BTS alias V sedang disorot publik buntut postingannya di Instagram pribadi @thv pada (21/7). Idol itu mengunggah foto makanan dari McD, perusahaan yang jadi target boikot publik karena dianggap membantu Israel melakukan genosida di Gaza.

Karena postingan tersebut, sejumlah ARMY bereaksi keras dan menyatakan kekecewaannya. Sebagian juga ikut melakukan cancel atau ngeblok yang bersangkutan.

 

 

Baca juga: Diamnya ‘Idol’ atas Genosida Palestina: Saya ARMY dan Kecewa dengan BTS

Apa itu Blockout

Blockout 2024 merupakan gerakan memblokir para selebriti dunia di TikTok, Instagram, dan X. Gerakan ini muncul sebagai bentuk kritik pada para selebriti dunia yang punya pengaruh besar tapi memilih diam soal genosida yang dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina.

Selain menargetkan selebriti yang tak pernah speak up soal apa yang terjadi di Palestina, orang-orang juga mengincar bisnis selebriti yang turut menyumbang dan mendukung Israel.

Blockout sendiri muncul dipicu kekecewaan akan pagelaran Met Gala pada 6 Mei lalu yang dilakukan saat Israel sedang menyerang Rafah. Konten-konten Met Gala menutup berita penyerangan hingga bantuan donasi di media.

Selain mereka yang datang ke Met Gala seperti Zendaya, Hayley Kalil, Kim Kardashian, dan lain-lain, daftar Blockout juga menargetkan para selebriti dunia dan influencers dengan base penggemar besar seperti Taylor Swift, Rihanna, Beyonce, Katy Perry, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Tak Cuma ‘Photo Card’: Bagaimana Penggemar K-Pop Terlibat Aktivisme 

Seberapa Berpengaruh?

Associate Professor dari Nothwestern University di Qatar, Eddy Borges-Rey, dalam wawancaranya bersama Al-Jazeera mengatakan, gerakan memblokir lebih efektif dibanding hanya unfollow.

“Ketika seseorang ngeblok akun di media sosial, ia menutup akses semua kontennya. Sedangkan kalau unfollow tetap akan memungkinkan algoritme menyodorkan konten mereka di timeline,” kata Eddy.

Pengaruh dari gerakan ini juga terlihat dari kehilangan followers dalam jumlah besar di media sosial. Sejak Sabtu, NPR melaporkan Taylor Swift kehilangan 300.000 followers di TikTok dan 50,000 di Instagram.

Sementara, Kim Kardashian, semenjak Met Gala kehilangan 100.000 followers di TikTok. Ini terlihat dari TokCount.com yang menunjukkan followers Kim yang tadinya 9,7 juta jadi 9,6 juta.



#waveforequality


Avatar
About Author

Siti Parhani

Hani adalah seorang storyteller dan digital marketer. Terlepas dari pekerjaannya, Hani sebetulnya punya love-hate relationship dengan media sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *