Olimpiade Paris 2024 Selesai, ini 5 Fakta Pentingnya
Olimpiade Paris 2024 resmi berakhir pada (11/8) kemarin. Untukmu yang terlewat menontonnya, ‘Magdalene’ telah merangkum sejumlah catatan penting.
Olimpiade adalah ajang olahraga paling bergengsi di dunia yang mempertemukan atlet dari berbagai negara. Mereka bakal bersaing dalam berbagai cabang olahraga. Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1896 di Athena, Olimpiade telah berkembang menjadi acara global yang tidak hanya fokus pada kompetisi, tetapi juga pada perdamaian dan persahabatan antarbangsa.
Pada tahun ini, Olimpiade kembali digelar di Paris, kota yang penuh dengan sejarah, untuk ketiga kalinya setelah 1900 dan 1924. Olimpiade Paris sendiri telah berakhir pada (11/8) kemarin. Namun, ada fakta-fakta menarik seputar Olimpiade Paris 2024 yang layak kamu tahu.
Baca Juga: Lindungi Atlet LGBTQ+, Grindr Matikan Fitur Lokasi di Wisma Olimpiade
Paris Jadi Tuan Rumah
Pemilihan Paris sebagai tuan rumah Olimpiade 2024 bukanlah keputusan yang diambil secara sembarangan. Dikutip dari France 24, Paris submits ‘Power of Dreams’ 2024 Olympic bid, Paris mengajukan diri sebagai kandidat dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakatnya. Selain itu, kota ini memiliki segala yang diperlukan untuk menjadi tuan rumah yang ideal: Fasilitas olahraga kelas dunia, infrastruktur yang mapan, dan pengalaman dalam menyelenggarakan acara internasional berskala besar.
Salah satu alasan utama Paris terpilih adalah komitmen kota ini terhadap keberlanjutan dan inovasi. Paris berjanji untuk menyelenggarakan Olimpiade yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon. Upaya ini sejalan dengan misi Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk mengurangi dampak lingkungan dari setiap penyelenggaraan Olimpiade.
Di samping itu, Paris juga menawarkan pengalaman budaya yang kaya. Dengan sejarah panjang sebagai pusat seni, mode, dan kuliner, Paris menjanjikan pengalaman Olimpiade yang tak hanya berfokus pada olahraga tetapi juga memperkaya jiwa melalui budaya. Kota ini juga memiliki daya tarik global yang kuat, menjadikannya destinasi yang diinginkan oleh wisatawan dari seluruh dunia.
Fakta Menarik tentang Maskot dan Simbol Olimpiade
Maskot Olimpiade Paris 2024, yang dikenal dengan nama “Phryge,” memiliki makna yang mendalam dan simbolis. Dikutip dari The Conversation, Phryge, the friendly Paris Olympics 2024 mascot, and the real meaning of red liberty caps, Phryge terinspirasi dari topi Frigia, sebuah topi merah tradisional yang memiliki akar sejarah panjang sebagai simbol kebebasan dan revolusi. Topi Frigia pertama kali dikenal sebagai lambang kebebasan di zaman Romawi Kuno dan kemudian diadopsi oleh para revolusioner Prancis selama Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18.
Pemilihan Phryge sebagai maskot Olimpiade bukan sekadar untuk mengingatkan dunia akan sejarah revolusioner Prancis, tetapi juga untuk merayakan semangat kebebasan yang menjadi inti dari nilai-nilai Olimpiade. Maskot ini dirancang untuk mewakili semangat bebas, keberanian, dan keadilan—semua elemen yang sangat relevan dengan semangat kompetisi Olimpiade yang menghargai fair play dan persamaan hak.
Dalam desainnya, Phryge digambarkan dengan karakter yang penuh semangat dan energik, mencerminkan antusiasme dan optimisme tuan rumah.
Baca Juga: Olimpiade Berlin 1936 Hingga Piala Dunia Qatar 2022: Kisah Tuan Rumah Diboikot
Break Dance Menjadi Cabor Baru
Break dance, atau yang lebih dikenal dengan sebutan “breaking,” menjadi salah satu cabang olahraga baru yang paling dinantikan di Olimpiade Paris 2024. Tarian jalanan ini lahir dari budaya hip-hop pada tahun 1970-an di New York dan telah berkembang menjadi bentuk ekspresi yang sangat populer di seluruh dunia.
Di Olimpiade, breaking akan diadakan dalam format kompetisi “battle,” di mana para penari atau b-boys dan b-girls akan saling berhadapan dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka di depan juri. Penilaian akan didasarkan pada berbagai aspek seperti teknik, kreativitas, musikalitas, dan penampilan keseluruhan. Dengan memasukkan breaking ke dalam Olimpiade, Paris 2024 memberikan pengakuan resmi pada budaya urban dan memperluas definisi tentang apa yang dianggap sebagai olahraga.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo adalah Olimpiade Bersejarah bagi Para Ibu
Isu Lingkungan
Salah satu fokus utama Olimpiade Paris 2024 adalah penyelenggaraan acara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dalam beberapa dekade terakhir, ada peningkatan kesadaran global akan dampak lingkungan dari acara-acara besar seperti Olimpiade, yang dapat menghasilkan jejak karbon signifikan dan beban lingkungan yang berat.
Dikutip dari olympics.com, Less, better and for longer: Five ways Paris 2024 is delivering more sustainable Games, menanggapi hal ini, panitia Olimpiade Paris 2024 telah berkomitmen untuk membuat Olimpiade yang lebih hijau dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, menjadikannya salah satu prioritas utama.
Komitmen ini dimulai dengan janji untuk mengurangi emisi karbon hingga 50 persen dibandingkan dengan Olimpiade sebelumnya. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan meminimalkan penggunaan infrastruktur baru yang memerlukan konstruksi besar-besaran. Sebaliknya, Paris akan memanfaatkan dan memperbarui fasilitas yang sudah ada, seperti Stade de France, serta memanfaatkan tempat-tempat bersejarah dan ikonik di seluruh kota. Penggunaan tempat-tempat yang ada ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga menambah nilai budaya dan sejarah bagi Olimpiade.
Selain itu, Olimpiade Paris 2024 akan menggunakan 100 persen energi terbarukan untuk menyuplai kebutuhan listrik di semua venue. Dengan memanfaatkan sumber energi seperti angin dan tenaga surya, Paris berharap dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di dunia dalam hal penggunaan energi bersih untuk acara besar. Penggunaan energi terbarukan ini juga dilengkapi dengan inisiatif pengurangan limbah, di mana panitia berencana untuk mendaur ulang atau menggunakan kembali sebanyak mungkin bahan yang digunakan selama Olimpiade berlangsung.
Transportasi merupakan salah satu sumber utama emisi karbon dalam penyelenggaraan Olimpiade. Untuk mengurangi dampak lingkungan dari transportasi, Paris 2024 memperkenalkan berbagai inisiatif ramah lingkungan. Salah satunya adalah penyediaan transportasi umum yang bersih dan efisien, seperti bus listrik dan kereta bawah tanah yang bertenaga listrik dari sumber energi terbarukan.
Selain itu, Paris juga mendorong penggunaan sepeda sebagai alat transportasi utama selama Olimpiade. Dengan infrastruktur jalur sepeda yang luas dan penyediaan sepeda sewaan di seluruh kota, Paris berharap dapat mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi selama acara berlangsung. Inisiatif ini tidak hanya akan mengurangi emisi karbon tetapi juga mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif di kalangan penduduk dan pengunjung.
Indonesia Mendapat Tiga Medali
Berbeda dengan tren perolehan Indonesia dalam Olimpiade, tahun ini bukan cabor Bulutangkis yang menyumbang medali terbanyak. Dilansir dari laman resmi Sekretariat Indonesia, kontingen kita menutup keikutsertaannya di Olimpiade ini dengan raihan 2 medali emas dan 1 medali perunggu.
Dengan total raihan tiga medali tersebut, Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-39 klasemen akhir Olimpiade Paris 2024. Di antara negara ASEAN, Indonesia berada di peringkat ke-2, di bawah Filipina yang juga meraih 2 medali emas, namun berhasil mengoleksi 2 medali perak.
Ilustrasi oleh: Karina Tungari