Issues Politics & Society

Hutan Kami Berbuah Gedung: Fakta Wacana SMA Unggulan Garuda Prabowo

Prabowo berambisi menciptakan sekolah bertaraf internasional, SMA Garuda. Selain dibangun dengan jalur merusak hutan, sekolah ini juga bakal mempertebal jurang si kaya dan miskin.

Avatar
  • January 24, 2025
  • 4 min read
  • 408 Views
Hutan Kami Berbuah Gedung: Fakta Wacana SMA Unggulan Garuda Prabowo

Presiden Prabowo bakal menciptakan sekolah unggulan, Sekolah Menengah Atas (SMA) Garuda. Rencana ini disampaikan Staryo Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) usai menggelar rapat menteri, (30/12). Melansir CNN Indonesia, Satryo bilang, ini adalah sekolah unggulan yang diperuntukkan buat siswa pintar. Harapannya, lulusan SMA Garuda dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kelas dunia. 

“Semua lulusannya itu akan diarahkan untuk masuk perguruan tinggi, yang mempunyai reputasi sangat tinggi,” jelas Satryo. 

 

 

Memasuki 2025, wacana tersebut kian santer terdengar. Yang teranyar, masih dari CNN Indonesia, Stella Christie, Wakil Mendikti Saintek mulai mengunjungi salah satu lokasi pembangunan sekolah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), (13/1). 

Lantas, seperti apa gambaran kurikulum serta lokasi pembangunan lainnya? Berikut Magdalene rangkum beberapa fakta soal pembangunan SMA Garuda.  

Baca juga: Pendidikan Perubahan Iklim buat Anak-anak, Apa Pentingnya? 

1. Mendatangkan Guru dari Luar Negeri 

Menyadur Tempo, Stella bilang, SMA Garuda akan mendatangkan guru dari luar negeri. Katanya, guru-guru ini akan memberikan wawasan untuk siswa agar bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi top dunia. 

“Mungkin akan ada beberapa guru dari asing. Guru untuk bisa mungkin memberikan wawasan. Misalnya Anda tertarik untuk ke luar negeri, inilah yang terjadi,” jelas Stella, (8/1). 

Wacana ini juga dituturkan Hetifah Sjaifudian, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Masih dari Tempo, Hetifah membenarkan SMA Garuda akan mendatangkan guru dari luar negeri. Pada tahap awal, guru asing ini akan didatangkan dari Singapura. Dalam hal ini, sudah ada pertemuan antara dua negara (Indonesia dan Singapura) untuk membahas persiapan lebih lanjut. 

“Dari Singapura yang akan datang mengajar di situ. Jadi nanti guru yang sudah mengajar di Singapura itu juga kan pasti membawa ilmu pengetahuan ataupun juga keterampilan yang dia dapatkan pada saat dia di sana,” kata Hetifah. 

Baca juga: Sudahkah Pendidikan Kita Pulih dari ‘Learning Loss’ Pasca-Pandemi? 

2. Punya Kurikulum Berbeda 

Selain mendatangkan guru asing, SMA Unggulan Garuda juga digadang-gadang punya kurikulum internasional. Kepada Antara, Mendikti Saintek Satryo mengatakan SMA Unggulan Garuda akan memiliki kurikulum gabungan yang punya taraf tinggi, yakni kurikulum internasional dan nasional

“Kurikulumnya juga sangat tinggi standarnya, bahkan dikategorikan sebagai standar pre-universitas. Makanya, pemerintah setuju ini ditingkatkan (tanggung jawab) ke Kemdiktisaintek,” jelasnya.  

Di lokasi lain, Wamendikti Saintek Stella bilang, kurikulum yang disebut-sebut ini adalah Kurikulum International Baccalaureate (IB). Kurikulum ini membuat siswanya berpeluang 30 persen lebih besar dibanding kurikulum lain untuk masuk perguruan tinggi kaliber dunia. 

“Kurikulum IB itu lebih dikenal dan lebih memungkinkan seseorang itu bisa ya saya pikir 30 persen kemungkinan diterima dibandingkan dengan kurikulum lain,” kata Stella kepada Tempo.  

IB sendiri merupakan kurikulum sekolah yang punya kualifikasi tinggi dan diakui secara internasional. Menurut Hotcourse, kurikulum ini memang punya peluang besar untuk diterima di berbagai universitas ternama, seperti Oxford University dan Harvard University.  

Pada dasarnya, kurikulum IB memiliki pondasi kuat dalam pemahaman konsep di tiap mata pelajaran. Enggak hanya itu, kurikulum ini juga menekankan penyesuain terhadap globalisasi, yakni memahami dan menghormati setiap kebudayaan yang berbeda-beda.  

Pada program pendidikan berkurikulum IB, para pelajar juga dituntut untuk berpikiran kritis serta dilatih belajar secara mandiri. Di Indonesia, kurikulum IB telah diterapkan di beberapa sekolah internasional swasta di Jakarta, antara lain British School Jakarta, Sampoerna Academy Jakarta, dan Singapore Intercultural School (SIS).  

Baca juga: Pendidikan Perempuan Desa Rendah, Bagaimana Solusinya? 

3. Dibangun di Atas Bentang Hutan 

Menyadur CNN Indonesia, Presiden Prabowo bilang, SMA Unggulan Garuda harus dibangun jauh dari perkotaan. Karena hal ini, pembangunan SMA Unggulan Garuda pertama akan dilakukan di wilayah Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. 

Di tahap awal pembangunan, SMA Unggulan Garuda setidaknya membutuhkan 20 hektare lahan yang diambil dari hutan wilayah Soe. Masih dari sumber yang sama, Stella menuturkan kawasan ini dibutuhkan untuk membangun ruang kelas sekaligus Living Laboratory bagi siswa. 

“Dua puluh hektare ini tidak semua dibangun gedung sekolah. Sisanya, akan jadi seperti living lab. Jadi siswanya bisa mengerti kehutanan, kebudayaan alam. Jadi, hanya sedikit yang dibangun,” paparnya. 

Saat meninjau lokasi, turut hadir pula Raja Juli Antoni, Menteri Kehutanan. Bersama Stella, ia memastikan apa yang diinginkan oleh Prabowo, yakni menciptakan pendidikan berkualitas melalui SMA Unggulan Garuda, bisa terlaksana dengan baik.  

Selain itu, Raja mengatakan setidaknya ada tiga lokasi hutan lain yang dicanangkan akan menjadi lahan pembangunan SMA Unggulan Garuda. Namun, kawasan hutan ini aman untuk dialihfungsikan karena termasuk dalam kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK). Raja pun menjamin, pembangunan SMA Unggulan Garuda di atas hutan tidak akan merusak ekosistem. 

“Hutannya tetap bisa dijaga dan tetap bisa jadi kawasan hutan. Nanti Bu Stella bisa membangun SMA Garuda ini. Dengan komitmen akan lebih hijau vegetasinya lebih baik, sekali lagi tidak ada deforestasi tapi juga fungsi pendidikannya berjalan,” pungkas Raja.  



#waveforequality


Avatar
About Author

Syifa Maulida

Syifa adalah pecinta kopi yang suka hunting coffee shop saat sedang bepergian. Gemar merangkai dan ngulik bunga-bunga lokal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *