Issues

Gencatan Senjata di Gaza, ini Fakta Penting yang Harus Kamu Tahu 

Rekam jejak licik PM Israel, membuat dunia perlu skeptis dan terus mengawal gencatan senjata yang sudah disepakati di Gaza.

Avatar
  • January 16, 2025
  • 3 min read
  • 72 Views
Gencatan Senjata di Gaza, ini Fakta Penting yang Harus Kamu Tahu 

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, menyampaikan kesepakatan gencatan senjata di Gaza akhirnya tercapai, (15/1). Melansir VOA Indonesia, bersama Wakil Presiden Kamala Harris dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Biden bilang kesepakatan ini memuat persetujuan terkait sandera antara pihak Israel dan Hamas. 

“Ini adalah sore yang baik karena pada akhirnya, saya dapat mengumumkan gencatan senjata,” ungkap Biden. 

 

 

Pengumuman Biden terlontar setelah Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, selaku mediator, menyampaikan operasionalisasi gencatan senjata ini di Doha, Qatar, pada hari yang sama. Menyadur siaran langsung Al Jazeera, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan gencatan senjata akan berjalan secara efektif mulai (19/1). 

Baca juga: Bagaimana Seharusnya Gereja Bersuara Soal Genosida Palestina? 

Dibagi dalam Tiga Fase  

Masih dari Al Jazeera, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani menuturkan, gencatan senjata ini akan dilakukan dalam 3 tahapan.  

Fase pertama adalah tahap pertukaran tahanan terbatas. Fase ini akan dimulai per (19/1) mendatang, dan akan berlangsung selama 42 hari atau 6 minggu. Dalam kesepakatan tersebut, 33 tawanan Israel, meliputi perempuan, anak-anak, dan warga sipil berusia di atas 50 tahun, akan dibebaskan. Sebagai gantinya, pihak Israel juga akan membebaskan tahanan Palestina. Selain itu, penarikan pasukan Israel juga akan dilakukan dari pusat-pusat kota Gaza, ke wilayah lain yang jaraknya tidak lebih dari 700 meter dari perbatasan Gaza–Israel.  

Fase kedua adalah tahap lanjutan dari pembebasan tahanan. Jika persyaratan tahap kedua gencatan senjata terpenuhi, Hamas direncanakan akan membebaskan semua tawanan, yang sebagian besar adalah tentara Israel laki-laki. Sebaliknya, pihak Israel juga akan membebaskan lebih banyak warga Palestina yang menjadi tahanan. Tidak hanya itu, pada fase ini, Israel direncanakan akan memulai penarikan pasukannya secara penuh dari Gaza.  

Tahapan terakhir, yakni fase 3 adalah tahap akhir dari proses gencatan senjata. Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani bilang, fase ini akan memuat proses pengembalian jenazah para tawanan yang tersisa dari kedua belah pihak. Selain itu, perencanaan rekonstruksi selama tiga hingga lima tahun akan dilakukan pada tahapan ini, di bawah pengawasan internasional. 

Baca juga: No Pride with Genocide: Kenapa Pembebasan Hak LGBTQ+ Mendukung Palestina Merdeka? 

Tetap Waspada 

Meskipun kesepakatan gencatan senjata telah disepakati, Marwan Bishara, penulis Palestina dan Senior Analis Politik Al Jazeera mengunkapkan kita semua masih perlu waspada dengan situasi terkini. Ini mengingat rekam jejak Netanyahu, Perdana Menteri Israel, yang banyak menyalahi aturan perang internasional, negara ini bisa saja menggunakan strategi skeptisisme untuk menggagalkan gencatan senjata yang akan dilakukan dalam tiga fase. 

“Selama ini, Israel memimpin dengan strategi skeptisisme, Oh, itu tidak akan berhasil. Hamas tidak menjawab. Ada banyak hal yang harus diselesaikan. Kita mungkin tidak akan beralih dari tahap satu ke tahap dua,’ dan lain-lainnya. Hal-hal ini perlu diwaspadai,” kata Marwan, (16/1), dilansir dari Al Jazeera English.  

Selain itu, imbuh Marwan, gencatan senjata akan menjadi kesepakatan yang mudah untuk dicanangkan tapi sulit untuk dilakukan. Pasalnya, kesepakatan ini memuat banyak agenda yang perlu diselesaikan. Ia mengatakan intensi Israel untuk menandatangani gencatan senjata perlu diwaspadai. Sebab, tidak menutup kemungkinan buat mereka melakukan serangan ke wilayah Palestina yang lainnya.  

Baca juga: Epistemisida: Saat Israel Bakar Buku, Bom Sekolah, dan Hapus Sejarah Palestina

“Ini akan menjadi kesepakatan yang mudah untuk ditandatangani, tapi susah untuk diimplementasikan. Banyak sekali hal yang perlu dilakukan, yakni pemberian bantuan kemanusiaan, kesehatan, dan lain-lainnya. Selain itu, Israel bisa saja menyerang wilayah lain seperti West Bank,” tambahnya.  

Berdasarkan pantauan Reuters, selepas satu hari gencatan senjata diumumkan, Israel terlihat masih melakukan bombardir masif ke wilayah Gaza. Pada (16/1) dini hari, pejabat kesehatan Gaza menyampaikan serangan udara Israel yang berlanjut sepanjang malam sedikitnya menewaskan 46 warga Palestina.  



#waveforequality


Avatar
About Author

Syifa Maulida

Syifa adalah pecinta kopi yang suka hunting coffee shop saat sedang bepergian. Gemar merangkai dan ngulik bunga-bunga lokal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *