Issues

Kasus Sean ‘Diddy’ Combs dan Sisi Gelap Industri Hollywood: Kejahatan Seksual, Eksploitasi Hingga Pemerasan

Hiphop Mogul Sean John Combs alias P. Diddy dilporkan dengan tuduhan kejahatan seksual, sex trafficking, pemerkosaan, pemerasan dan pengancaman.

Avatar
  • September 30, 2024
  • 4 min read
  • 893 Views
Kasus Sean ‘Diddy’ Combs dan Sisi Gelap Industri Hollywood: Kejahatan Seksual, Eksploitasi Hingga Pemerasan

*Peringatan: Eksploitasi Seksual dan Perkosaan*

Polisi merilis footage penemuan saat menggeledah rumah rapper Amerika Serikat Sean John Combs alias P. Diddy (25/3/24). Dari rumahnya ditemukan beberapa senjata api dan lebih dari 1000 botol baby oil, lubricant, dan obat-obatan.

 

 

Penggerebekan rumah mewahnya di Beverly Hills dan Miami dilakukan setelah masuknya laporan mantan pacar Diddy, Cassie atas dugaan kejahatan seksual, perkosaan, dan ancaman selama mereka pacaran.

Dari dokumen penyidikan yang tersebar di media sosial, disebutkan bahwa barang-barang hasil penggeledahan ini diduga digunakan untuk perlengkapan pesta ‘Freak Off’ yang sering diadakan di rumahnya. Diddy memang dikenal sebagai selebriti yang suka berpesta. Para artis papan atas Hollywood juga sering tertangkap kamera ikut di pestanya.

Tapi, penemuan barang bukti ini membuka kejahatan yang sudah lama ditutupi. Dari dokumen yang tersebar itu juga terbongkar bahwa Diddy mengancam, mencekoki orang-orang di pestanya dengan obat dan minuman. Ia juga menyewa pekerja seks untuk tamu-tamunya. Saat para tamu sudah setengah tak sadar, ia akan merekam mereka berhubungan seksual. Bahkan, Diddy menyediakan infus untuk mengatasi dehidrasi.

Dugaan Dokumen Kasus P Diddy

Baca juga: Dear ‘Bride to Be’, Jangan Lupa Lakukan Negosiasi Seksual Sebelum Nikah

Korban Speak Up

Laporan Cassie akan Diddy jadi pintu pandora para korban berani speak up dan melapor. Dikutip dari Guardian, ada lebih dari lima laporan terbaru menyusul terhadap Diddy. Beberapa korban melaporkan pemerkosaan, kejahatan dan eksploitasi seksual.

Pada 2023, Cassie, menuntut atas kekerasan seksual berupa pemerkosaan dan sering mendapat ancaman jika tak menuruti kemauan Diddy. Gugatan ini akhirnya diselesaikan dengan jalur damai. Meski gugatan Cassie selesai, 6 hari setelahnya, Diddy digugat oleh Joi Dickerso-Neal atas kekerasan seksual yang dialaminya pada 1991. Disusul dengan laporan korban lain yang identitasnya disembunyikan. Lalu, perempuan bernama Liza Gardner juga melaporkan pemerkosaan yang dilakukan Diddy pada tahun 1990 saat usianya 16 tahun.

Sejak tahun lalu, laporan yang sama juga muncul. Jane Doe pada Desember 2023, Doe melaporkan kekerasan di bawah umur oleh Diddy di salah satu studio rekaman saat ia masih 19 tahun.

Produser rekaman, Rodney ‘Lil Rod’ Jones Jr., pada 2024 melapor jadi korban pemerasan ilegal Diddy. Pada April 2024, Grace O’Marcaigh, pekerja di kapal pesiar yang pernah disewa keluarga Diddy turut melapor atas kasus pelecehan seksual.

Baca juga: Kerentanan Anak dari Ancaman Pelecehan Seksual Lewat Kecanggihan AI

Tak lama, Mei 2024, Crystal McKinney melaporkan pernah dibius dan dilecehkan saat masih 22 tahun pada 2003. Di bulan yang sama, April Lampros juga melaporkan Diddy soal kekerasan seksual yang terjadi 4 kali sepanjang awal 2000-an. Lalu laporan terbaru, Thalia Graves yang mengalami perkosaan pada 2001.

Meski laporan terhadap musisi hiphop dari dulu muncul, tapi kebanyakan kasusnya diselesaikan dengan jalan “damai”. Tak sedikit yang menduga, berbagai tuntutan hukum padanya tak mempan karena Diddy yang cukup powerful di industri musik Hollywood.

Di media sosial bahkan muncul berbagai spekulasi soal musisi yang berusaha membongkar kejahatan seksual di pesta Diddy lewat lirik lagu. Artinya, skandal kejahatan seksual ini bisa jadi sudah lama terjadi, tapi ditutupi banyak pihak.

Citra Diddy sendiri dikenal publik sebagai produser musik yang cerdas, menciptakan lagu-lagu hiphop hits di bawah labelnya, Bad Boy Records yang didirikan pada 1993. Pengaruh besar Diddy di industri hiburan melindunginya dari aktivitas ilegal dan kejahatan seksual yang dilakukan bertahun-tahun.

Dalam dokumen yang beredar, dituliskan juga bagaimana ia terlibat konspirasi pemerasan lewat bisnisnya untuk melakukan aktivitas kriminal, termasuk perdagangan seks dan menghalangi proses hukum dengan menggunakan ancaman untuk mencegah korban speak up.

Dalam konferensi pers disampaikan Jaksa Amerika Serikat (17/9/24), Diddy menghadapi dakwaan atas perdagangan seks, prostitusi, dan konspirasi pemerasan. Ia diduga melakukan kejahatan sejak 2008 dengan menganiaya, mengancam, memaksa korban memenuhi hasrat seksualnya.

Baca juga: ‘She Said’: Laporan Investigasi yang Lawan Weinstein dan Raksasa Hollywood

Saat ini, Diddy masih ditahan, dan kasus ini masih terus berjalan. Ia diancam menghadapi hukuman 15 tahun penjara dan maksimal seumur hidup. Meski begitu, pihak pengacara membantah semua tuduhan. Kasus ini terus berlanjut dan menjadi perhatian media dan para aktivis anti-kekerasan seksual. Sidang lanjutannya akan dilakukan 9 Oktober 2024.



#waveforequality


Avatar
About Author

Sonia Kharisma Putri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *