Kemacetan Jalur Puncak Bogor: Masalah Menahun yang Tak Punya Solusi?
Kemacetan parah di Bogor pada ‘long weekend’ kemarin bukan cuma bikin sulit jalan, satu wisatawan dikabarkan meninggal dunia.
“Saya berangkat tiga mobil ke Cianjur. Pulang sore sekitar jam empat, lewat jalur Puncak. Biasanya memang macet dan hanya butuh beberapa jam aja. Tapi kemarin kita sampai kejebak 14 jam. Dari kemarin sore sampai hari ini. Itu pun baru perbatasan Cianjur-Bogor, masih jauh ke rumah. Gak tahu sampai kapan (terjebak) di Puncak,” ucap Ade (40), warga Cibinong yang diwawancarai detikJabar pada Senin (16/9) kemarin.
Hal yang dirasakan Ade iadalah dampak kemacetan parah yang terjadi Jalur Puncak, Jawa Barat. Apalagi memang setiap ada liburan akhir pekan panjang atau long weekend seperti minggu lalu, Puncak selalu menjadi destinasi wisata utama warga Jabodetabek.
Di media sosial X sendiri, banyak sekali warganet yang membagikan video dan foto selama kemacetan. Tampak beberapa kendaran mobil dan motor menumpuk dan tidak bisa jalan sama sekali. Sampai beberapa pengguna kendaraan berhenti untuk beristirahat dan memilih tidur di bahu jalan, karena kelelahan akibat macet tersebut.
Baca juga: Sulitnya Jadi Warga Depok Mengakses Jalan Umum di ‘Musim Kawin’
Penyebab Kemacetan Jalur Puncak Bogor
Menurut CNBC Indonesia, jumlah kendaraan yang masuk ke daerah Puncak selama long weekend diperkirakan mencapai 150 ribu unit kendaraan. Padahal seharusnya kapasitas jalan hanya sebesar 70 ribu kendaraan. Bahkan kemacetan ini sampai masuk trending di beberapa media sosial Indonesia.
Selain soal lonjakan kendaraan, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro ketika dihubungi Detik mengatakan penyebab kemacetan ini adalah perilaku pengendara yang tidak sabar.
“Banyaknya motor yang melambung melawan arah, sehingga lalu lintas di kawasan Puncak jadi terkunci,” ucapnya.
Tapi, bisa dibilang permasalahan kemacetan yang terjadi di Bogor bukan perkara yang sesekali terjadi, melainkan berkali-kali selama bertahun-tahun.
Dilansir dari Detik, di media sosial juga ramai kabar seorang wisatawan meninggal karena terjebak macet di kawasan Puncak, Bogor. AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan korban meninggal dunia karena sakit saat berada di lokasi wisata. “Bukan karena macet, yang bersangkutan berwisata ke gunung infonya dari keluarga kena asma dan darah tinggi,” kata Kapolres Bogor tersebut pada Detik.
Rio menjelaskan korban berinisial N (56) bersama keluarganya berwisata ke Agro Wisata Gunung Mas Puncak pada Minggu (15/9). Korban dan rombongan saat itu baru melakukan ziarah, lalu mampir untuk berwisata di Gunung Mas.
Baca juga: Hidup-Kerja di 1 Lokasi Jakarta: Tak Semudah itu, Pak Ridwan Kamil
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Kemacetan Bogor?
Mengingat kemacetan Jalur Puncak Bogor terus jadi polemik tak berkesudahan, tentu harus ada solusi yang harus segera dilakukan. Bukan lagi sebuah wacana, tapi sebuah tindakan agar bisa mengatasi masalah tersebut. Perlu banyak bantuan dari semua pihak.
Dilansir dari CNN Indonesia, Bupati Cianjur Herman Suherman mendorong pemerintah pusat agar segera merealisasikan rencana pembangunan jalur alternatif Puncak 2 dan Jalan Tol Puncak. Ia mengatakan kemacetan kemarin jadi yang terparah sejak beberapa tahun terakhir. Apalagi hingga memakan waktu sampai 24 jam.
“Kawasan Puncak, baik itu Bogor atau Cianjur masih jadi primadona bagi warga Jabodetabek berlibur. Sayangnya, tidak ada jalur alternatif, jadi semuanya menumpuk di Jalur Puncak,” ucapnya kepada CNN Indonesia.
Ia juga mengatakan sampai sekarang belum ada kabar lagi soal rencana pembangunan itu. Padahal, dari pemerintah kabupaten, mereka sudah membangun jalur existing. Suherman berharap rencana Puncak 2 dan Jalan Tol Puncak tak lagi menjadi wacana pemerintah pusat. Agar tak ada lagi terjadi penumpukan kendaraan di Jalur Puncak 1.
Tak hanya itu, kalau kamu warga Jabodetabek ingin menghabiskan liburan, mungkin bisa mencari alternatif lain selain Puncak, Bogor. Ada banyak sekali destinasi wisata yang bisa kamu cari di internet.
Kemacetan parah hingga menyebabkan seorang wisatawan asal Jakarta meninggal dunia di sempat jadi sorotan Pemerintah Pusat. Dilansir dari Suara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan opsi strategi guna memitigasi kemacetan saat libur panjang. Staf Ahli Kemenparekraf Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo mengatakan, strategi tersebut berupa membagi beban wisata, menyiapkan moda transportasi alternatif, serta peningkatan kapasitas jalan.
“Opsi yang mungkin bisa dilakukan untuk itu termasuk juga membagi beban, artinya atraksinya disebar tidak hanya di satu titik saja. Itu salah satu metodenya dan kemudian juga terkait dengan moda transportasinya, ini menarik tentunya moda transportasi publik alternatif, termasuk juga kita cermati ada rencana usulan dari Pemkab Cianjur untuk jalur Puncak Dua, itu bagian dari infrastruktur untuk meningkatkan kapasitas jalan,” kata dia.