Kenapa Banyak Perempuan Jatuh Cinta Sama ‘Bad Boys’?
Kita telah dikondisikan untuk berpikir bahwa menjadi "bandel" itu alami buat laki-laki, jadi laki-laki yang sebenarnya baik itu dipandang aneh.
Jika kamu tidak tinggal di gua, kamu mungkin pernah mendengar pepatah lama bahwa laki-laki tidak akan pernah bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan bersikap baik dan penuh perhatian. Sebagai seorang perempuan, meski saya ingin membela laki-laki baik, saya harus setuju dengan pepatah ini. Ini mungkin memberikanmu kesan bahwa saya adalah seorang feminis yang buruk karena mengajarkan kesetaraan, namun tidak membela laki-laki karena “tidak semua laki-laki” adalah makhluk yang mengerikan, bukan? Dengarkan saya dulu.
Masalah dari laki-laki baik bukan karena mereka memang baik, tetapi karena mereka adalah laki-laki. Menjadi seorang laki-laki berarti kamu akan dikaitkan dengan apa pun yang dilakukan laki-laki lain, entah kamu suka atau tidak suka. Menjadi seorang perempuan berarti berhati-hati terhadap semua laki-laki, suka atau tidak suka.
Berbicara dari pengalaman, perempuan harus hidup dalam ketakutan terus-menerus menjadi korban kekerasan seksual. Tetapi jika pengalaman saya tidak cukup valid karena mungkin berasal dari tempat yang emosional/irasional, izinkan saya memberimu beberapa angka rasional sebagai gantinya (kalau perlu, buka search engine kamu sendiri).
Tanpa menepis fakta bahwa kekerasan seksual dapat menimpa siapa saja, berbagai statistik menunjukkan perempuan menjadi korban utama dan laki-laki sebagai agresor utama dalam kasus kekerasan seksual. Hal inilah yang memberi perempuan alasan logis untuk takut pada laki-laki, terlepas dari niat tulus mereka.
Inilah sebabnya ketika orang asing, terutama laki-laki, berbicara atau mengajukan pertanyaan kepada saya, saya berhak untuk takut pada mereka. Tidak peduli apa niat kamu, kamu adalah seorang laki-laki dan kamu membuat saya takut. Sejauh yang saya tahu, kamu bisa membawa saya pulang malam ini, dan bukan karena saya ingin kamu melakukannya.
Ini berlaku untuk para laki-laki yang kita kenal juga. Bahkan laki-laki yang baik. Kita terus-menerus diingatkan oleh bagaimana laki-laki akan selalu menemukan cara untuk memanipulasi kita agar mereka bisa berhubungan seks dengan kita. Tidak heran naluri pertama kita adalah tetap waspada karena kebaikanmu bisa saja hanya menjadi dalih.
Baca juga: Apakah Kamu Takut Jatuh Cinta?
Mengapa Perempuan Suka Bad Boys
Alasan ini juga dapat menjadi dasar mengapa perempuan lebih memilih “bad boys“. Sejauh yang kita tahu, kita telah diajari bahwa laki-laki itu berbahaya dan perempuan harus selalu waspada terhadap mereka. Kita telah dikondisikan untuk berpikir bahwa menjadi bandel adalah kondisi alami laki-laki. Itulah sebabnya, laki-laki yang sebenarnya baik itu dirasa aneh, bahkan langka.
Beberapa orang bahkan akan menganggap kelompok laki-laki yang baik ini sebagai kelompok orang yang menyimpang dari apa yang kita pahami selama ini. Sayangnya, hal ini diperburuk oleh para laki-laki yang beneran jahat yang mengeksploitasi perempuan yang masih memiliki kepercayaan pada laki-laki yang baik untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Normalisasi bad boys memang disayangkan karena memengaruhi laki-laki baik. Tetapi, yang lebih disayangkan adalah bagaimana preferensi bawah kesadaran perempuan terhadap bad boys—yang muncul meski mereka sudah tahu peringatan akan bad boys—telah menjebak sebagian perempuan dalam hubungan yang tidak bahagia dan bahkan abusive.
Baca juga: Tidak Dicintai Salah, Tidak Mencintai Juga Salah
Jadi, apa yang dapat dilakukan laki-laki yang memiliki niat baik untuk keluar dari siklus malang ini? Sejujurnya, itu semua tergantung pada perempuan yang telah memenangkan hatimu. Namun, dengan mengakui bahwa situasi ini berasal dari ketakutan yang sangat nyata dari perempuan akan kekerasan seksual yang ada di mana-mana, kamu mungkin membantu masyarakat untuk melatih laki-laki agar mencintai perempuan sebagai manusia seperti halnya dirimu, dan perempuan yang mencintai laki-laki baik seperti dirimu. Tegur teman-temanmu tentang perilaku seksis mereka, tegur para orang yang melakukan catcall, dan dukung kami, para perempuan untuk melawan kekerasan seksual.
Bad boys, kamu mungkin menawan sekarang, tetapi pesonamu tidak akan membuat kami jatuh cinta mati-matian kepada kalian selamanya. Laki-laki baik, tetaplah menjadi laki-laki yang baik. Kami sangat menghargaimu. Kami hanya perlu lebih banyak waktu untuk memikirkannya.