Laci Asmara: Tak Perlu Risi Masturbasi
Masturbasi menimbulkan rasa berdaya karena kesenangan seksual dapat dicapai secara mandiri.
Seks dan masturbasi sudah lama dicap sebagai topik yang maskulin atau “laki-laki banget”. Karena stereotip yang kaku dan misoginis ini, perempuan yang terbuka dengan seksualitasnya dianggap aneh dan identik dengan “perempuan binal”. Padahal berhubungan seks ataupun masturbasi tidak terbatas pada satu gender saja. Perempuan juga bisa masturbasi, bisa berpikiran “kotor” atau seksi, dan tentu bisa mengeksplorasi seksualitas mereka sendiri.
Sudut pandang kuno yang percaya bahwa perempuan bukanlah makhluk yang seksual seperti laki-laki juga secara implisit membuat banyak perempuan percaya bahwa “tugas” mereka hanya untuk memuaskan laki-laki. Padahal, girls please, don’t doubt pleasing yourselves! It’s empowering, it promotes self-care, and it feels amazing.
Ada banyak keuntungan yang didapat dari masturbasi, seperti membantu tidur yang lebih nyenyak dan meringankan stres. Hal ini karena tubuh kita akan merasa lebih ringan dan juga lebih rileks setelah mencapai orgasme. Karenanya, banyak orang yang secara rutin melakukan masturbasi agar dapat tidur dengan nyenyak.
Masturbasi juga menimbulkan rasa berdaya atau empowered. Kenapa? Karena hal ini membuat kita sadar bahwa kita bisa menyenangkan dan memuaskan diri sendiri secara mandiri. Our own satisfactions is in our own hands, literally! Apalagi karena kita lebih mengetahui tubuh dan preferensi seksual kita.
Selain itu, masturbasi juga bisa menjadi sebuah bentuk merawat diri atau self-care karena dapat membantu kita untuk lebih mengerti dan nyaman terhadap tubuh kita. Dengan mengeksplorasi tubuh dan mengenalnya, kita jadi lebih mengerti apa yang kita suka, apa yang kita butuhkan, dan bagaimana cara mencapai kepuasan seksual.
Tidak hanya secara fisik, masturbasi juga bisa membantu kita merasa lebih baik secara emosional. Ketika perempuan orgasme, tubuh kita mengeluarkan hormon-hormon yang memberikan perasaan bahagia, happy chemicals, yaitu endorfin, dopamin dan oksitosin.
Masturbasi tidak hanya bisa dilakukan dengan tangan, tapi juga dengan alat bantu seperti pemijat, dildo, vibrator, dan banyak alat lainnya. Jangan khawatir, ada banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan preferensi kita. Namun, karena tabu yang mengelilingi konsep masturbasi perempuan di Indonesia ini, tidak banyak tempat yang menawarkan variasi produk-produk tersebut.
Laci Asmara, sebuah toko online yang berdiri sejak 2014 ingin mengubah itu dengan menawarkan berbagai pilihan instrument cinta dengan desain modern yang tidak vulgar untuk memberi warna baru ke dalam kehidupan seksual.
Ada banyak pilihan produk tergantung preferensi kita. Mau yang kecil dan lucu? Atau yang hi-tech? Berbentuk kelinci atau lemon, baik untuk stimulasi klitoris, vagina, Gspot maupun anal? Laci Asmara menawarkan itu semua dengan produk-produknya yang didapat dari distributor resmi atau langsung dari pemasoknya. Temukan Tickler Toyfriend, Satisfyer, Njoy, Fun Factory, Tokyo Design, Minna, Swan, dan Rianne S di website resmi Laci Asmara.
Untuk yang belum pernah menggunakan “instrumen cinta” ini, mungkin produk-produk yang ada di Laci Asmara akan membuat bingung. Tapi jangan khawatir. Pertama-tama, tanyakan pada diri sendiri apakah sensasi yang ingin didapat? Apakah kita ingin menikmati belaian di area tertentu seperti di dada, klitoris, g-spot, permainan anal, atau lebih ke penetrasi vagina?
Selanjutnya kita bisa menentukan model dan ukuran yang sesuai anggaran. Apakah kita ingin vibrator yang dapat stimulasi dengan getaran atau kita lebih suka memilih produk yang statis? Bahan produk juga bisa menjadi sebuah penentu untuk produk yang diinginkan karena ada produk-produk yang lembut dan halus, ada juga yang stainless steel atau bahkan keramik.
Jangan ragu memuaskan diri sendiri, mengenalinya lebih dalam dan mengetahui preferensi seksual kita dengan produk-produk dari Laci Asmara, karena ingat: you are making love to someone you love the most. You!