5 Artikel Pilihan: Kelapa Sawit di Papua, bapak2ID, hingga Ngobrol Seksualitas dengan AI
1. Greenpeace: Papua Bukan Tanah Kosong, tapi Tetap Mau Ditanami Sawit
Greenpeace Indonesia mengkritisi pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang rencana menggunakan lebih banyak lahan di Papua untuk perkebunan kelapa sawit untuk mendorong kemandirian ekonomi daerah.
Rencana yang disampaikan Prabowo dalam pertemuan bersama para menteri dan kepala daerah se-Papua dua hari lalu (16/12) tersebut dikhawatirkan akan berdampak serius pada ekologi Papua, dan menimbulkan ketidakadilan sosial dan ekonomi bagi masyarakatnya.
Baca artikel selengkapnya di sini.
2. Pengalaman Saya Ngobrol Seksualitas dengan 3 AI: Lebih Banyak Jawaban Ngawurnya
Saya sering dengar teman-teman mengobrol dengan akal imitasi (AI) untuk sekadar menanyakan pertanyaan acak atau curhat. Namun seumur-umur saya enggak pernah mencobanya. Jadi sebagai percobaan pertama, saya putuskan untuk ngomongin sesuatu yang tabu dan jarang dibicarakan: Seks.
Membicarakan seksualitas dengan akal imitasi (AI) terasa strategis. Topik ini kerap dihakimi di rumah dan lebih sering muncul sebagai bahan bercanda di tongkrongan. Ketika masuk ke ruang pendidikan formal, pembahasannya pun terbatas, dangkal dan jarang bersinggungan dengan pengalaman sehari-hari.
Baca artikel selengkapnya di sini.
3. Anak Perempuan Batak Toba dan Luka yang Diam-Diam Diwariskan Ibu
“A man sees his mother as standard,
while a woman sees her mother as trauma”
Di banyak masyarakat di Indonesia, adat dan norma sosial yang patriarkal menempatkan perempuan pada posisi serba ambigu: penting, tapi sering tak punya kuasa; dihormati, tapi diminta diam. Dalam konteks Batak Toba di Sumatera Utara, ambiguitas itu terasa paling nyata, terutama di dalam rumah, lewat tubuh seorang ibu.
Simak artikelnya di sini.
4. Dari bapak2ID Kita Belajar, Menjadi Bapak Tak Harus Kaku dan Absen di Rumah
Kita pasti familier, atau seenggaknya pernah melihat konten dari akun @bapak2ID berseliweran di Instagram. Sejak awal 2022, akun berlogo kuning ini mengisi lini masa media sosial saya dengan humor bapak-bapaknya yang khas. Isinya ringan, dekat dengan keseharian, dan kerap menyinggung situasi yang tak asing bagi banyak keluarga. Meski bukan bapak-bapak, akun satu itu tetap berhasil menarik perhatian saya—seorang ibu-ibu.
Salah satu hal yang membuat saya merasa relate dengan bapak2ID adalah konsistensi mereka mengangkat urusan keluarga.
Baca artikel lengkapnya di sini.
5. Rapor Merah MBG: Boros, Enggak Bergizi, dan Centang Perenang Tata Kelola
Center of Economic and Law Studies (CELIOS) merilis laporan berjudul Makan (Tidak) Bergizi (Tidak) Gratis) pada (15/12). Laporan ini mengevaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah sejak Januari 2025 sebagai program prioritas nasional pemerintahan Prabowo–Gibran.
Alih-alih menunjukkan perbaikan signifikan pada status gizi anak dan kelompok rentan, CELIOS menemukan MBG justru memunculkan persoalan struktural.
Baca artikel selengkapnya di sini.
















