5 Artikel Pilihan: Mahasiswa Terlilit Pinjol hingga #AllEyesonRafah
Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan, mulai dari serangan Israel ke Rafah hingga mahasiswa yang terlilit utang pinjol.
1. #AllEyesonRafah: Kamp Pengungsi Dibom, Bukti Tak Ada Lagi Ruang Aman di Rafah
Minggu malam lalu, Israel membombardir Rafah dengan ribuan roket. Padahal Rafah adalah wilayah yang menjadi tempat tinggal lebih dari satu juta pengungsi. Dikutip dari Reuters, ada sekitar 45 orang yang dilaporkan tewas buntut serangan tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah, anak-anak, perempuan, dan lansia.
Baca artikelnya di sini.
2. Review ‘Cursed Bunny’: Horor Feminis yang Seram tapi Kritis
ak semua orang kuat menyelesaikan kumpulan cerpen Bora Chung berjudul Cursed Bunny. Buku yang masuk dalam daftar pendek atau shortlisted International Booker Prizes 2022 ini mengaburkan batas antara realisme magis, fantasi, horor, dan fiksi ilmiah. Perkawinan beragam genre ini tak lantas membuat Cursed Bunny kehilangan daya kritisnya.
Baca artikelnya di sini.
3. ‘The 8 Show’: Lebih Depresif dan Kejam Dibanding ‘Squid Games’
Jin-su (Ryu Jun-yeol, diimpor dari serial favorit Reply 1988) memutuskan untuk bunuh diri. Utangnya yang tak sedikit, sepertinya takkan lunas dalam waktu dekat. Sementara, pekerjaan sebagai pegawai di convenience store, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Itu pun cuma cukup dipakai membeli makanan sisa yang sebentar lagi kadaluarsa.
Baca artikel lengkapnya.
4. #SetopLiberalisasiKampus: UKT Mahal, Pinjol Jadi Jalan Ninja Saya
Bayang-bayang Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahal boleh jadi momok menakutkan bagi calon mahasiswa baru. Namun jauh sebelum ribut-ribut UKT mahal, sudah ada sejumlah mahasiswa lama yang pontang-panting berutang demi mengejar gelar sarjana. Tak sedikit pula yang sampai terjerat utang pinjaman online (pinjol).
Sora, 21, mahasiswa semester enam di Universitas Diponegoro adalah salah satu di antaranya.
Baca artikelnya di sini.
5. FeminisThemis Academy 2024, Ikhtiar Agar Perempuan Tuli Makin Berdaya
Memperingati Hari Lahir Pancasila, FeminisThemis mengadakan diskusi bertajuk “Pancasila dan Keadilan Sosial Bagi Perempuan Tuli” di Bale Nusa, Jakarta Selatan, (29/5). Diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait diskriminasi yang dihadapi perempuan Tuli, sekaligus mendukung hak atas edukasi kesehatan seksual dan reproduksi. Dalam kesempatan itu, mereka juga meluncurkan “FeminisThemis Academy 2024”.
Program yang didukung oleh Komisi Nasional Disabilitas RI dan Unilever Indonesia itu terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan. Di antaranya, Training of Trainers untuk fasilitator Tuli, webinar, serta workshop offline di tiga kota: Bandung, Malang, dan Yogyakarta. Tujuannya adalah mengedukasi orang Tuli tentang kesetaraan gender dan kekerasan seksual.
Selengkapnya baca di sini.