5 Artikel Pilihan: Jangan Panggil Saya ‘Prof’ hingga Viralitas Blok M
Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan, mulai dari viralnya tongkrongan di Blok M hingga desakralisasi gelar profesor.
1. Jangan Panggil Saya ‘Prof’: Sebuah Apresiasi untuk Rektor UII
Belakangan, semakin sering kita mendengar profesor yang tersangkut masalah etika dan akademis. Mulai dari Kumba Digdowiseiso, praktik “aji mumpung” kampus untuk mengatrol guru besar, hingga para politikus yang berlomba-lomba meraih gelar profesor. Hal ini semakin menggerus kredibilitas akademisi berikut kebijakan pemerintah seputar penilaian akademis di mata publik.
Di tengah persoalan tersebut, terbit surat edaran dari Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid, yang meminta agar gelar akademisnya tidak dicantumkan di dalam surat, dokumen, serta produk hukum kampusnya. Rektor UII hanya mengecualikan edaran “jangan panggil saya Prof” ini untuk dokumen ijazah dan transkrip nilai.
Baca artikelnya di sini.
2. Oligarki di Balik Bisnis Transisi Energi Biomassa
Sektor energi kini memegang peran sentral dalam upaya pemerintah Indonesia mencapai target net zero emission (NZE) di tahun 2060. Peningkatan pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan (EBT) dan implementasi co-firing pada PLTU adalah dua dari beberapa strategi utama yang sengaja digodok pemerintah untuk mencapai target ini.
Baca artikelnya di sini.
3. Antre Panjang Blok M, Tongkrongan ‘Anak Jaksel’ yang Menggeliat Kembali
Maukah kamu antre panas-panasan hingga satu jam lebih demi sebuah es krim?
Pertanyaan ini terasa semakin relevan ketika kita membicarakan kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Sebagai penggemar kopi dan jajanan ringan, saya sering berselancar di internet untuk mencari rekomendasi baru. Dari sana saya menemukan pemandangan yang semakin sering mondar-mandir di linimasa saya: Orang sibuk antre di Blok M.
Baca artikel lengkapnya.
4. ‘Anyone But You’: Romcom Duet Glen Powell dan Sydney Sweeney
Di antara gempuran produksi film-film superhero, berbagai macam remake dan adaptasi video game, saya bersyukur masih ada orang-orang yang mau membuat film romantic comedy. Anyone But You yang baru saja tayang di Netflix salah satunya. Kalau kamu adalah orang-orang yang menggemari film-film cinta-cintaan yang sederhana dan dibintangi oleh dua orang paling cakep sedunia, Anyone But You adalah jawabannya.
Baca artikelnya di sini.
5. Stereotip ‘Manning The Grill’: Alasan ‘Barbecue’ Lekat dengan Laki-laki
Setiap datang ke acara keluarga yang menghidangkan barbecue ataupun membeli sate di kedai, ada satu kesamaan yang saya perhatikan: Laki-laki punya peran utama untuk membakar daging.
Perayaan tahun baru, salah satunya. Ayah, om, sepupu, dan keponakan laki-laki sigap menyiapkan arang, alat pemanggang, marinasi daging, dan memanggangnya di atas bara api. Sementara perempuan kebagian memasak hidangan lain yang memerlukan kompor. Sama halnya dengan tukang sate. Entah laki-laki berkeliling jualan sendiri sambil mengipas puluhan tusuk sate, atau perempuan terlibat sebagai kasir jika jualan di warung.
Baca selengkapnya di sini.