Krisis ruang terbuka hijau di luar membuat banyak orang harus menanam tanaman hias di dalam rumah. Namun, siapa sangka, tak cuma menambah keindahan rumah, tanaman hias dalam ruangan juga memiliki beberapa manfaat lain, termasuk meningkatkan kesehatan mental. Kabar baiknya, kamu tidak perlu menjadi pemilik tanaman hias untuk merasakan manfaatnya.
Satu dari delapan rumah tangga di Inggris tidak memiliki akses ke taman. Kaum muda dan mereka yang berlatar belakang etnis minoritas adalah orang-orang yang paling tidak mungkin memiliki taman di rumah.
Minimnya akses ke alam dapat berdampak pada kesehatan, yang dikaitkan dengan gejala depresi dan kecemasan, serta kondisi kesehatan lainnya, termasuk asma, penyakit kardiovaskular, dan fungsi kekebalan tubuh yang buruk. Bagi banyak dari kita, tanaman hias menjadi penghubung penting dengan alam.
Meskipun belum ada penelitian yang secara kuat menjelaskan manfaat khusus tanaman hias bagi kesehatan mental, banyak penelitian telah menunjukkan besarnya manfaat ruang hijau dan berkebun untuk kesehatan mental. Misalnya, satu penelitian menemukan bahwa orang-orang yang berkebun setiap hari memiliki kesejahteraan yang lebih baik dan tingkat stres yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak berkebun setiap hari.
Berkebun juga mengurangi gejala depresi dan kecemasan dan meningkatkan emosi positif sama seperti bersepeda, berjalan kaki, dan menikmati makan di luar. Banyak dari manfaat ini kemungkinan juga berlaku untuk tanaman hias.
Analis terbaru dari 42 penelitian menunjukkan, hanya berada di sekitar tanaman dalam ruangan dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Eksperimen ini membandingkan para partisipan yang melakukan berbagai aktivitas di ruangan, baik dengan maupun tanpa tanaman.
Dengan tanaman, kinerja pada tugas-tugas kognitif yang memerlukan fokus menjadi lebih baik, ingatan meningkat, lebih tahan terhadap rasa sakit yang muncul ketika bergandengan dalam air dingin dengan suhu es, dan tingkat stres fisiologis menurun. Menariknya, penampilan estetika tanaman juga penting. Penelitian lain menunjukkan bahwa orang cenderung memiliki reaksi yang lebih positif terhadap tanaman hijau subur yang berbentuk bulat dan dedaunan yang lebat.
Namun, sebagian besar studi ini hanya berpusat pada keberadaan tanaman. Dari penelitian tentang manfaat berkebun, kita dapat berasumsi bahwa merawat tanaman hias akan memberi lebih banyak manfaat emosional, seperti kebanggaan personal dan hubungan sosial, kepuasan, kekaguman, ketahanan mental saat stres, dan bahkan membantu dalampemulihan trauma masa lalu.
Baca juga: Pentingnya Dorong Keterlibatan Perempuan Muda dalam Sektor Pertanian
Baik untukmu
Ada banyak alasan lain yang membuat tanaman hias bermanfaat bagi kamu.
Tanaman dapat menghilangkan polutan seperti karbon dioksida, nitrogen dioksida (dari lalu lintas terdekat), partikel halus (dari debu), dan volatil senyawa organik (dari penyegar udara, masakan, dan pembersihan). Bagi orang-orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ruangan, kualitas udara dalam ruangan sangatlah penting.
Konsentrasi karbon dioksida yang tinggi dapat menurunkan kinerja kognitif, seperti konsentrasi dan ingatan, saat terpapar polutan dalam ruangan dalam waktu lama. Selain itu, paparan polutan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, mulai dari iritasi mata atau tenggorokan ringan hingga masalah pernapasan dan kanker.
Namun, menghilangkan polutan secara signifikan membutuhkan tanaman dengan jumlah yang sangat banyak dalam ruangan yang sangat terang. Hal ini mungkin tidak realistis bagi banyak orang. Jika kamu ingin mencobanya, kamu dapat memilih tanaman dengan daun yang luas, seperti pohon karet India (Ficus elastic) atau sirih gading (Epipremnum aureum).
Secara teori, tanaman juga dapat membantu meningkatkan kelembapan udara dalam ruangan. Sebagian besar bangunan memiliki udara yang terlalu kering. Menjaga kelembapan secara optimal dapat mencegah penyebaran virus, pertumbuhan jamur, dan kondisi mata, kulit, dan hidung yang kering. Meskipun juga bergantung pada kondisi lain dalam ruangan, seperti luas, cahaya, dan aliran udara, beberapa tanaman memiliki manfaat yang sangat baik untuk meningkatkan kelembapan udara, seperti English ivy (Hedera helix), sirih gading (Epipremnum aureum) dan lili perdamaian (Spathiphyllum).
Baca juga: Seliwati: Melawan Sengketa Lahan Perkebunan Sawit dengan Jengkol
Terus Belajar
Kamu tidak memerlukan keahlian bertanam khusus untuk menikmati kesuksesan dengan tanaman hias. Berkebun merupakan proses belajar dari kesalahan, bahkan tukang kebun yang paling berpengalaman dapat membuat kesalahan. Tidak semua tanaman akan tumbuh subur di berbagai tempat, dan beberapa mungkin sulit untuk menghadapi kerumunan serangga, tidak dapat adaptasi dengan kondisi cahaya dan air, dan mati. Cobalah untuk tidak terpaku pada rintangan-rintangan ini. Kamu mungkin dapat kembali mencoba dengan spesies tanaman yang berbeda sambil terus mempelajari pengetahuan botani.
Setiap tanaman memiliki kebutuhan yang berbeda, jadi carilah tanaman yang sesuai dengan kondisi tempat tinggalmu. Jika kamu menginginkan tanaman yang dapat tumbuh sumbur meski terabaikan, kamu dapat memilih tanaman-tanaman yang cocok untuk pemula, seperti tanaman laba-laba (Chlorophytum comosum), palem ruang tamu (Chamaedorea elegans), atau tanaman apapun yang berasal dari keluarga kaktus dan sukulen, termasuk kaktus zebra (Haworthia) atau tanaman giok (Crassula ovata).
Menanam tumbuhan herbal juga dapat menjadi langkah awal yang terjangkau dan berguna bagi pemula. Kamu juga dapat mencoba aplikasi-aplikasi yang dapat memudahkan kamu dalam merawat tanaman, yang memberi saran, mengingatkan, dan menyediakan forum untuk bertanya.
Memiliki tanaman hias dapat memberi banyak manfaat bagi kesehatan, terutama kesehatan mental. Bertanam atau berkebun juga dapat menjadi hobi yang akan terus memberi kamu pelajaran baru, mendorong ekspresi diri – dengan memilih dan merawat tanaman –, dan memberi kepuasan yang nyata.
Artikel ini pertama kali diterbitkan oleh The Conversation, sumber berita dan analisis yang independen dari akademisi dan komunitas peneliti yang disalurkan langsung pada masyarakat.
Opini yang dinyatakan di artikel tidak mewakili pandangan Magdalene.co dan adalah sepenuhnya tanggung jawab penulis.