December 5, 2025
Environment Issues Lifestyle

Ekofeminisme: Perjuangan Perempuan dan Lingkungan yang Tak Terpisahkan

Ekofeminisme bukan cuma teori, tapi gerakan nyata yang menyatukan perjuangan perempuan dan alam. Kenali konsepnya dan temukan caranya terlibat dari hal sederhana.

  • July 7, 2025
  • 5 min read
  • 1744 Views
Ekofeminisme: Perjuangan Perempuan dan Lingkungan yang Tak Terpisahkan

Di tengah dunia yang sedang menghadapi krisis iklim, kesenjangan sosial, dan sistem ekonomi yang sering menutup mata soal keberlanjutan, muncul satu pendekatan keren yang menggabungkan dua isu besar: feminisme dan ekologi. Namanya ekofeminisme, sebuah cara pandang yang percaya bahwa ketidakadilan terhadap perempuan dan kerusakan lingkungan itu punya akar masalah yang sama.

Tapi, ekofeminisme bukan cuma sekadar teori di atas kertas. Pendekatan ini juga jadi semangat di balik banyak gerakan sosial di berbagai penjuru dunia yang berjuang untuk dua hal sekaligus: Keadilan lingkungan dan kesetaraan gender. Gerakan ini muncul ketika para feminis sadar bahwa memperjuangkan hak-hak perempuan juga harus dibarengi dengan upaya menjaga bumi.

Intinya, ekofeminisme mengajak kita untuk melihat hubungan antara dominasi terhadap alam dan dominasi terhadap perempuan. Keduanya saling berkaitan dan saling menguatkan dalam sistem yang belum sepenuhnya adil. Nah, gimana sih sebenarnya konsep dan praktik dari ekofeminisme ini dalam kehidupan sehari-hari?

Baca Juga: Ekofeminisme: Perempuan dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

Apa Itu Ekofeminisme?

Dikutip dari Britannica, ecofeminism sociology and environmentalism, ekofeminisme adalah pendekatan yang memadukan nilai-nilai feminisme dan kepedulian terhadap lingkungan. Fokus utamanya adalah melawan ketidakadilan sosial dan kerusakan alam yang sering muncul akibat sistem patriarki dan kapitalisme. Dalam cara pandang ini, perempuan dan alam sering kali berada di posisi yang sama—dipinggirkan, dieksploitasi, dan dianggap tidak penting oleh struktur kekuasaan yang timpang.

Secara sederhana, ekofeminisme melihat bahwa penindasan terhadap perempuan dan eksploitasi terhadap alam punya akar masalah yang mirip: cara berpikir yang mengagung-agungkan dominasi, kekuatan, dan maskulinitas, sementara nilai-nilai seperti kepedulian, empati, dan kerja sama malah dianggap remeh.

Ekofeminisme hadir untuk menggugat cara pandang lama itu. Gerakan ini mengusulkan perspektif baru yang lebih inklusif dan menghargai keberagaman, baik terhadap manusia maupun alam. Jadi bukan cuma soal memperjuangkan hak perempuan, tapi juga soal menyelamatkan bumi dari sistem yang rakus dan merusak.

Yang bikin menarik, ekofeminisme bukan sekadar teori di ruang kelas atau diskusi akademik. Ini adalah gerakan nyata. Kamu bisa lihat dari aksi-aksi perempuan yang menjaga hutan, melindungi sumber air, dan mempertahankan tanah mereka dari perampasan. Di tengah krisis iklim yang makin serius, ekofeminisme jadi pengingat penting bahwa perjuangan untuk keadilan sosial dan keadilan ekologis harus berjalan beriringan.

Baca Juga: Dokumenter ‘Semesta’ Soroti Para Perempuan Penjaga Alam

Kenapa Ekofeminisme Penting Buat Kita?

Ekofeminisme itu bukan cuma istilah keren buat dipajang di caption atau teori rumit yang cuma dibahas di ruang kuliah. Ini adalah cara pandang dan cara hidup yang bisa jadi solusi atas berbagai krisis yang kita hadapi sekarang, mulai dari krisis iklim, ketimpangan sosial, sampai ketidaksetaraan gender.

Kenapa pendekatan ini makin relevan? Karena ekofeminisme mengajak kita melihat hubungan antara manusia dan alam secara lebih menyeluruh dan nggak terpisah-pisah. Dikutip dari Voices for Biodiversity, The Growing Importance of Ecofeminism, yuk, kenalan sama beberapa manfaat penting dari pendekatan ini.

1. Buka Cara Pandang yang Lebih Inklusif

Ekofeminisme enggak setuju sama sistem yang menempatkan satu pihak di atas pihak lain, baik itu laki-laki atas perempuan, atau manusia atas alam. Sebaliknya, pendekatan ini mengajak kita berpikir secara setara dan saling terkoneksi.

Contohnya? Isu kayak penebangan hutan enggak cuma soal hilangnya pohon, tapi juga soal perempuan desa yang kehilangan akses air bersih atau bahan pangan. Jadi, solusi yang diusung pun enggak cuma soal teknologi, tapi juga soal keadilan sosial dan gender.

2. Perempuan dan Komunitas Lokal Jadi Pemain Utama

Bukan cuma korban, perempuan juga punya peran besar sebagai penggerak perubahan. Banyak perempuan yang sudah turun langsung jadi ujung tombak dalam menjaga lingkungan, mulai dari petani yang pilih pertanian organik, ibu-ibu yang kelola bank sampah, sampai perempuan adat yang bela tanah leluhurnya.

Ekofeminisme kasih ruang buat mereka bersuara dan memimpin, bukan cuma jadi pelengkap.

Baca Juga: Meretas Maskulinitas: Peran Laki-laki Menuju Ekofeminisme

Cara Simpel Dukung Ekofeminisme di Kehidupan Sehari-hari

Kamu enggak perlu jadi aktivis full time buat ikut gerakan ini. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan dengan cara yang santai tapi tetap berdampak. Dikutip dari Muslimah Reformis, Memupuk Kesadaran Ekologis Melalui Ekofeminisme, Nih beberapa contohnya:

1. Mulai dari Diri Sendiri dan Lingkaran Terdekat

Perluas pengetahuanmu soal ekofeminisme dan bagi-bagi ke teman atau keluarga. Bisa lewat artikel, podcast, atau diskusi ringan. Semakin banyak orang paham, semakin kuat gerakannya. Misalnya kamu Share konten edukatif soal isu gender dan lingkungan.

2. Dukung Perempuan di Gerakan Lingkungan

Kalau ada komunitas atau gerakan lingkungan yang dipimpin perempuan, support mereka. Dengarkan cerita mereka, bantu promosiin kegiatannya, atau beli produk mereka.

3. Gaya Hidup Lebih Tanggung Jawab

Kamu bisa mulai dari hal kecil: kurangi belanja fast fashion, dukung produk lokal, hemat plastik, dan pilih barang yang bisa dipakai ulang. Gaya hidup sadar lingkungan adalah bagian dari perjuangan ini juga.

4. Gabung Komunitas atau Aksi Bareng

Kalau kamu tertarik lebih jauh, coba ikut kegiatan komunitas, dari tanam pohon bareng, pelatihan urban farming, sampai kampanye soal hak perempuan atas tanah. Bareng-bareng, gerakan ini akan jadi makin kuat.

5. Dorong Kebijakan yang Berpihak ke Lingkungan dan Perempuan

Punya akses ke ruang diskusi, kampus, atau organisasi? Manfaatkan buat suarakan kebijakan yang lebih adil secara ekologi dan gender, misalnya, dukung program pelatihan untuk petani perempuan atau dorong kurikulum yang bahas isu ini.

6. Berdayakan Diri Sendiri (dan Dukung yang Lain)

Kalau kamu perempuan, sadar akan potensi dan hakmu dalam menjaga lingkungan itu penting. Kalau kamu bukan perempuan, jadi sekutu yang suportif juga berarti banyak.

Contohnya:

  • Kelola kebun mini di rumah
  • Bangun komunitas perempuan peduli lingkungan
  • Jadi tempat aman untuk diskusi dan belajar bersama

About Author

Kevin Seftian

Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.