No Pride with Genocide: Kenapa Orang-orang Queer Juga Teriak #FreePalestine
Share on FacebookTweet
Artikel Lainnya
Dulu Diejek “Pakai Rok Aja!” Sekarang Tak Lagi Diam-diam Bantu Pekerjaan Rumah: Cerita dari Petani Sawit
Dari dapur rumah petani sawit di Sumatra Utara, pelan-pelan kita belajar bahwa keadilan gender bisa dimulai dari wajan, bukan wacana.
Dari ‘Hohe-hohe’ Sampai ‘Terumbu Karang’: Mengakali Tabunya Pembicaraan Seggs Bersama Kak Itwill
Seksualitas perempuan masih dianggap tabu. Namun, kreator seperti Kak Itwill adalah contoh ruang aman untuk membicarakan isu ini.
#IndonesiaLawanFemisida: Sederhana, tapi Media Masih Tak Adil pada Korban Femisida
Dari pemantauan terhadap Kompas.com, Suara.com, dan Detik.com ditemukan, pemberitaan femisida masih minim perspektif korban, membuka identitas pribadi, dan sarat bahasa sensasional.
‘Pantaskah Aku Berhijab’ dan Sentimen Anti-aborsi di Dalamnya
Saat simbol hijab jadi perangkat moral, dan aborsi dianggap dosa mutlak, kita harus bertanya: Ruang siapa yang sedang diperjuangkan, dan suara siapa yang sedang disenyapkan?
Bella Agustina: Bahkan Bicara Tubuh Sendiri pun Perempuan Tak Bisa
Di tengah norma yang membatasi, Bella memilih bersuara lantang tentang tubuh, seksualitas, dan hak reproduksi perempuan.
