Regina Art akan kembali Tampil di Lima Negara Eropa

Setelah sukses dengan pementasan di Indonesia, Meksiko, dan Amerika Serikat, Regina Art bakal mementaskan pertunjukannya di lima negara Eropa (Jerman, Swedia, Norwegia, Belanda, dan Perancis).

Dalam keterangan di konferensi pers dan diskusi di Flix, Ashta District 8, Jakarta, Indonesia, (26/9), isu nasionalisme dan kekerasan perempuanlah yang melatarbelakangi pertunjukan itu.

 

Selain mengangkat nilai-nilai kehidupan dan edukasi penting untuk isu nasionalisme dan perempuan, pentas Regina Art Monologue Project diharapkan tetap kaya nilai kehidupan, budaya, dan seni.

Adapun dua judul pementasan monolog Regina Art yang akan dipentaskan adalah monolog “Besok Atau Tidak Sama Sekali” yang ditampilkan Wawan Sofwan tentang perjuangan batin Soekarno – sang Proklamator, sesaat sebelum proklamasi. Ada juga monolog “Cotton Candy” karya E.D.Jenura, yang ditampilkan oleh Joane Win tentang perjuangan korban kekerasan seksual dalam mengatasi traumanya.

Joane Win, produser dan pemain dalam Regina Art Monologue Project mengatakan, “Dengan pementasan ini diharapkan penonton dapat mengambil nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.”

Sehingga, imbuh dia, kita dapat bersama-sama lebih menghargai para pendahulu bangsa, meningkatkan empati dan kesadaran, ikut berpartisipasi dalam melawan tindak kekerasan seksual, dan turut serta membela hak asasi manusia”.

Pertunjukan dua monolog (Regina Art Monologue Project) menyasar penonton diaspora Indonesia yang ada di kota-kota tempat pertunjukan berlangsung, juga untuk masyarakat lokal yang tertarik.

“Regina Art Monologue Project dipentaskan di berbagai kota di luar negeri itu sebagai misi budaya dan sejarah dari Regina Art. Bagi saya ini langkah yang luar biasa ya, dan semoga dua monolog ini bisa dipentaskan ke Negara lainnya, yang ingin mengenal sejarah Indonesia secara lebih lengkap,” ujar Wawan Sofwan, sutradara dan pemain dalam Regina Art Monologue Project.