Review ‘Quiz Lady’: Gamang di Antara Dua Genre Drama dan Komedi
Film ini memang bisa bikin kita tertawa. Sayang, drama dua saudara yang dijanjikan, belum bisa mendarat sempurna.
Saya selalu suka film-film ringan yang enggak punya misi apa-apa selain menghibur penonton. Kesukaan itu muncul sejak pandemi, terutama ketika film yang “terlalu mikir” bikin mood saya makin terpuruk. Sebaliknya, film ringan dengan emotional stakes rendah dan berdurasi di bawah dua jam menjadi penghibur nomor wahid. Kalau toh filmnya tidak begitu baik (separuh film rilisan Netflix biasanya berakhir seperti ini), enggak masalah buat saya.
Quiz Lady, komedi drama karya Jessica Yu yang bisa disaksikan di Disney+ Hotstar, adalah jenis film seperti itu. Dari premisnya yang sederhana, ditambah dengan karakter dua saudara berkepribadian berbeda Sandra Oh dan Awkwafina, saya tahu film ini akan jadi comfort movie yang pas untuk tontonan santai. Berita baiknya, Quiz Lady menjalankan fungsinya sesuai dengan apa yang ia tawarkan. Berita buruknya, turns out I want more.
Anne (Awkwafina) adalah sketsa dari gambaran orang yang paling membosankan yang bisa kamu bayangkan. Dia kerja sebagai pegawai biasa di kantor yang enggak kalah biasa. Tentu saja rekan kerjanya tidak peduli dengan keberadaannya dan Anne sendiri cuek dengan keadaan ini. Apartemennya seperti gambar yang ada di flyer properti: Steril, kering, tidak ada kepribadian. Interaksinya dengan orang lain setiap hari adalah dengan tetangganya, Francine (Holland Taylor), yang julid-nya luar biasa.
Baca juga: Review ‘Gadis Kretek’: Ada Romansa, Ada Trauma 1965
Lalu apa yang menjadi hal terpenting dalam hidup Anne? Jawabannya adalah anjing dan kuis “Can’t Stop The Quiz”. Dari Anne kecil sampai sekarang, ia tidak pernah melewatkan sekali pun episode kuis ini. Dengan anjing di pangkuan, Anne menonton acara ini secara religius sementara mulutnya komat-kamit menjawab pertanyaan yang ada di televisi. Anne selalu tahu jawaban dari kuis yang ada di layar.
Tentu saja sebagai komedi, kita butuh karakter yang kontras untuk membuat hidup Anne berubah 180 derajat. Ketika Anne diberi tahu ibunya kabur dari care facility, Jenny (Sandra Oh), kakaknya muncul. Bahkan dari penampilannya saja penonton akan tahu, Anne dan Jenny adalah langit dan Bumi. Dengan gaya rambut yang berlebihan, tato dan gaya berpakaian yang sangat “ramai”, Jenny adalah pelengkap The Odd Couple yang sempurna bagi Anne. Ketika anjing Anne diculik oleh bandar (Jon “Dumbfounded” Park), Jenny pun mengusulkan Anne untuk mengikuti kuis demi uang tebusan.
Seperti yang dijanjikan trailer-nya, Sandra Oh dan Awkwafina punya chemistry yang baik dan meyakinkan. Walaupun agak ditahan, tapi penampilan Sandra Oh yang lebih nyeleneh dari biasanya lumayan menyegarkan. Awkwafina kali ini mendapatkan jatah untuk tampil lebih serius dan ia berhasil melakukannya. Siapa pun yang pernah menyaksikan The Farewell pasti tahu range Awkwafina lebih dari sekadar badut. Kalau ada satu hal yang bisa disebut sebagai perekat film ini mungkin adalah penggambaran kakak adik dari Sandra Oh dan Awkwafina yang meyakinkan.
Secara plot, Quiz Lady yang ditulis oleh Jen D’Angelo, tidak begitu spesial. Hampir setiap beats-nya bisa ditebak. Tentu saja hubungan kedua saudari yang di awal film menjauh akan menjadi lebih dekat di akhir film. Baik hidup Anne dan Jenny juga dipastikan akan lebih baik akibat bonding yang mereka lakukan sepanjang film.
Baca juga: Singgung ‘Sisterhood’ sampai ‘Trafficking’, ‘Black Widow’ adalah Paket Komplet
Ini juga bukan spoiler karena kamu bisa menebaknya dari awal film: Anne jelas memenangkan kuis dan hidup bahagia. Saya tidak ada masalah dengan formula ini. Yang membuat saya agak sedikit kecewa adalah bagaimana Quiz Lady tidak memanfaatkan potensinya untuk menjadi sekadar film hahahihi.
Salah satu hal yang membuat Quiz Lady kurang begitu “nendang” adalah keraguan film ini untuk setia dengan apa yang akan dia fokuskan. Penggabungan dua genre dalam sebuah film memang bukan barang baru tapi mestinya pembuat film biasanya tahu ke arah mana film tersebut bergerak. Sisters, misalnya, (Tina Fey dan Amy Poehler berperan sebagai kakak adik yang karakterisasinya juga mirip dengan film ini), lebih fokus ke bagian komedi. The Skeleton Twins (Bill Hader dan Kristen Wiig berperan sebagai saudara yang juga polar opposite) lebih fokus ke bagian dramanya. Komitmen terhadap bagian mana yang lebih pembuat filmnya fokuskan inilah yang menjadikan film tersebut mempunyai pondasi yang jelas.
Dengan latarcerita agak berat, Quiz Lady sepertinya akan menjadi film yang akan lebih mengesankan kalau dia fokus di drama. Cerita tentang dua saudari yang akhirnya bonding karena abandonment issues dari orang tua mereka, saya yakin mudah diterima oleh siapa pun. Dari awal film dimulai, saya melihat coping yang dilakukan Anne dengan menonton kuis tanpa absen dari kecil sampai dewasa adalah sebuah cry for help. Hanya dengan ini saja menurut saya Quiz Lady mempunyai amunisi yang lebih daripada film-film sejenis.
Baca juga: Bumi Langit Luncurkan Jagat Superhero, Ini Dia Jagoan-jagoan Perempuannya
Sayangnya Quiz Lady memilih rute yang sama sekali berbeda dengan menampilkan adegan-adegan komikal yang rasanya seperti ke luar jalur. Komedinya yang out of the box (seperti “fly” gara-gara kebanyakan obat atau penjaga motel yang terlalu into dengan karakter yang dia mainkan) terasa seperti tidak menyatu dengan keseluruhan napas film. Kalau saja pembuat film bisa membuat adegan komikal yang lebih berbasis karakter dan bukan fokus kepada event (seperti misalnya, Little Miss Sunshine), Quiz Lady mungkin akan menjadi salah satu film yang paling memorable tahun ini.
Quiz Lady dapat disaksikan di Disney+ Hotstar.