Community

#TukeranTete: Merayakan Payudara Perempuan lewat Seni

Di pameran ini, perempuan bisa bicara blak-blakan soal payudaranya dan ramai-ramai mematahkan stigma.

Avatar
  • February 21, 2022
  • 4 min read
  • 1114 Views
#TukeranTete: Merayakan Payudara Perempuan lewat Seni

Mulanya adalah inisiatif Selphie Bong yang ingin perempuan dan transpuan bisa berdaya. Ia gerah karena sejauh pengalaman dan pengamatannya, kelompok minoritas tersebut kerap digelayuti stigma sosial dan dihadapkan pada tabu budaya. Karena itulah ia menggelar proyek seni bertajuk #BOSOMBARTER atau #TUKERANTETE (dalam Bahasa Indonesia).

Proyek seni yang berlangsung di Pacific Place Mall North Wing lantai 1 dari 9 Februari sampai 7 Maret 2022 itu bermaksud menyatukan para seniman perempuan dari berbagai daerah dan latar belakang. Ada perempuan yang menghadapi diskriminasi dan kesulitan hidup. Ada perempuan yang pernah mengalami baby blues, melalui perceraian berat, mengalami perubahan tubuh yang drastis setelah melahirkan, perempuan yang pernah dilecehkan dan diserang secara seksual, perempuan yang kehilangan haknya atas pendidikan hanya karena mereka adalah perempuan, serta perempuan yang telah dicabut hak reproduksinya sepihak.

 

 

Di ajang itu pula, harapannya, para perempuan ini bisa bicara blak-blakan dan mendobrak batas-batas. Visinya jelas, mengubah pola pikir melalui komunitas perempuan yang memberdayakan perempuan lain.

Sumber: Catalog Bosombarter 2022

 

Baca juga: Masih Berlangsung Pameran ‘Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak’

Selphie percaya, jika perempuan tak punya hak dan kesempatan merata, ditambah belenggu norma-norma sosial dan budaya, mereka akan cenderung sulit menggapai impian masing-masing.

‘‘Project ini telah diinisiasikan sejak 2021. Itu terinspirasi dari banyaknya permasalahan perempuan yang saya alami dan terselesaikan hanya dengan berbagi cerita di akhir 2020,” katanya dalam rilis resmi yang diterima Magdalene, pekan lalu.

“Proyek ini telah mengalami keterlambatan yang cukup panjang, dan akhirnya terlaksana di awal 2022 dengan dukungan yang sangat maksimal dari WKC Kontraktor dan Pacific Place Mall,” ungkap fashion designer dan hotelier consultant yang memulai debut lini fesyennnya, Selphie Bong, di New York Fashion Week 2006 silam.

Adapun karya yang dipamerkan terdiri atas sekitar 20 seniman. Di antaranya, Selphie Bong, Desiree Tarigan, Rani Kartika, arsitek kebanggaan negara Rudy Dodo, Aveninta Rosalin, Ketua Lovepink Indonesia Samantha Barbara Islan, Erna Wiyono, Linkan Palenewen, Neli Yo, Asa Tujuanto, Ibo, Marianne Soehardi, Christine Aalce, Adrinalia, dan beberapa penyintas kanker payudara dari Lovepink Indonesia.

Lukisan Selphie Bong sendiri lebih berbicara tentang ekspektasi tubuh sempurna dan pulau pulau kecil. Apabila diperhatikan, pulau ini berbentuk payudara berwarna warni, dan merepresentasikan perempuan dari segala ras, suku, dan golongan.

Sementara, Desiree Tarigan menunjukan lukisannya yang bertajuk “A Woman“ dengan pesan yang dalam. Di dalamnya, seorang perempuan yang sangat hebat pun akan selalu dituntut untuk harus selalu menunduk.

Sumber: Catalog Bosombarter 2022

 

Baca juga: Potret Bissu dalam Pameran Seni Tanarra di Jakarta Biennale

Rani Kartika menunjukan lukisan Carla tentang perempuan yang mencintai tubuhnya. Lalu Asa Tujuanto memamerkan seni digital yang penuh makna tentang perempuan yang penuh kasih dan ekspektasi yang jamak diharapkan dari sana.

Adapun lukisan Samantha Barbara dengan tegas menunjukkan tubuh perempuan yang kehilangan salah satu payudaranya karena kanker.

Selain memamerkan karya seni, #tukerantete juga membuka kelas gratis kesenian hasil kerja sama dengan Creative Nest Indonesia. Misalnya, melukis dengan Christine Aalce, Kelas Kaligraphy dengan Debora HdKaligrafi, juga kelas journaling bersama Cita Nangin.

Semua karya seni akan dijual dan hasilnya akan diserahkan melalui Lovepink, Yayasan Daya Dara Indonesia untuk membantu perempuan prasejahtera untuk mendapatkan pemeriksaan USG payudara.

Dalam hal ini, visi Lovepink adalah mengurangi angka pasien kanker payudara stadium lanjut di 2030 dengan misi memberikan edukasi deteksi dini kanker payudara dan dukungan moral.

“Persoalan kanker payudara bukan hal yang tabu dan masih perlu banyak dibicarakan di Indonesia. Ada beberapa stigma seputar kanker payudara yang perlu dikikis, salah satunya adalah anggapan bahwa penderita kanker pasti berusia pendek. Stigma pada pasien kanker payudara bisa berdampak buruk secara psikologis, yang membuat pasien tidak bergairah melakukan terapi bahkan menyebabkan depresi,” terang Samantha Barbara Islan, Ketua Lovepink Indonesia. 

Lovepink, tambahnya, mendukung kampanye #tukerantete agar persoalan kanker payudara bisa dibicarakan dengan lebih terbuka dan inklusif, demi tercapainya visi Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut.

“Dengan adanya dukungan dari kampanye #tukerantete untuk Lovepink Indonesia, kami berharap lebih banyak perempuan Indonesia yang waspada bahaya kanker payudara, berani keluar dari stigma, bersemangat untuk melawan penyakit, saling menguatkan, dan menginspirasi untuk kualitas hidup yang lebih baik pasca-kanker,” pungkasnya.



#waveforequality


Avatar
About Author

Magdalene

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *