December 6, 2025
Community Update

Ubud Writers & Readers Festival 2025 Gandeng Leila S. Chudori hingga Banu Mushtaq

Menginjak usia 22 tahun, Ubud Writers & Readers Festival 2025 mengusung tema ‘I am The Universe’.

  • October 2, 2025
  • 2 min read
  • 668 Views
Ubud Writers & Readers Festival 2025 Gandeng Leila S. Chudori hingga Banu Mushtaq

Salah satu festival sastra terbesar di Asia Tenggara, Ubud Writers & Readers Festival (UWRF), kembali hadir tahun ini. Di usia yang ke-22, festival ini akan digelar pada 29 Oktober–2 November 2025 di Ubud, Bali. 

Dalam rilis resmi yang diterima Magdalene, UWRF 2025 akan mengusung tema utama Aham Brahmasmi. Ini adalah konsep Sansekerta yang berarti I Am the Universe. Tema tersebut diangkat untuk mengajak penulis, aktor, jurnalis, penyair, hingga pemikir dari seluruh dunia membicarakan tantangan besar zaman ini. 

Baca juga: #MerdekainThisEconomy: Dari ‘Survival Mode’ ke ‘Survivor Mode’, Sulitnya Jadi Perempuan Penulis

“Tema Aham Brahmasmi – I Am the Universe lahir dari kenyataan kita adalah bagian dari semesta. Di tengah perkembangan teknologi, terutama Akal Imitasi, kita menghadapi pertanyaan penting: Bagaimana menjaga kreativitas yang unik di tengah perubahan besar dunia?” kata Janet DeNeefe, Pendiri sekaligus Direktur UWRF, dalam konferensi pers di Wisma Habibie & Ainun. 

Tahun ini, UWRF menyiapkan sekitar 200 program yang dirancang untuk membuka dialog lintas batas, menginspirasi perubahan, dan memperkuat komunitas global lewat karya sastra dan ide-ide segar. 

“UWRF lahir dari sebuah masalah besar, yaitu bom Bali. Setelah lebih dari 20 tahun, tantangan yang kita hadapi kini adalah eksploitasi dan eksplorasi alam. Festival hadir sebagai jembatan sekaligus ruang lentur untuk merespons isu-isu tersebut,” ujar penulis dan penulis skenario Ratih Kumala, yang juga menjadi anggota Dewan Kuratorial Program Emerging Writers 2025. 

Nama-nama besar pun akan meramaikan panggung Ubud tahun ini. Di antaranya Banu Mushtaq, penulis asal India sekaligus aktivis hak perempuan yang meraih International Booker Prize 2025 lewat debut kumpulan cerpen Heart Lamp. Lalu, Jenny Erpenbeck, novelis asal Jerman pemenang International Booker Prize 2024, juga dijadwalkan hadir. 

Selain itu, hadir pula novelis Mesir-Kanada Omar El Akkad, jurnalis Jepang sekaligus advokat #MeToo Shiori Itō, jurnalis Lebanon-Australia Antoinette Lattouf, serta dua sejarawan terkemuka, David Van Reybrouck dan William Dalrymple. 

Baca juga: Tren Novel ‘Healing Fiction’ di Tengah Hidup yang Melelahkan

Dari Indonesia, UWRF akan kembali menampilkan Leila S. Chudori, serta Sasti Gotama, pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025. 

Tahun ini, UWRF juga menganugerahkan Lifetime Achievement Award kepada penyair dan penulis Taufiq Ismail atas kontribusinya yang besar terhadap perkembangan sastra Indonesia. 

“Kami menyoroti para penulis, seniman, pemikir, dan pelaku seni dari negeri yang besar namun masih kurang dikenal ini, dengan harapan dunia suatu hari akan menghargai bakat mereka sebagaimana kami menghargainya. Kami bangga bisa kembali memainkan peran ini, tidak hanya di Bali tetapi juga di seluruh Indonesia,” tutup Janet. 

About Author

Magdalene