Banjir dan Longsor Sumatera: Wahana Visi Indonesia Kirimkan Tim Cepat Tanggap Selama 3 Bulan ke Depan
Awal November hingga hari ini, banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Sampai sekarang, para masyarakat yang terdampak masih kesulitan untuk mendapatkan akses bantuan. Selain karena lokasi yang susah dijangkau, pemerintah pun masih belum menyatakan bencana kemarin sebagai Bencana Nasional.
Untuk Wahana Visi Indonesia (WVI)—salah satu organisasi kemanusiaan menugaskan tim tanggap bencananya merespons bencana banjir Sumatera selama tiga bulan. WVI akan mendistribusikan air bersih dan paket kebersihan, mengaktifkan Ruang Ramah Anak, membuka dapur Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), serta memberikan dukungan psikososial dan pendidikan dalam masa darurat di Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan sebagai area dengan dampak terparah.
Baca juga: Cerita Perempuan Relawan Bencana Aceh: Melihat Derita yang Tak Masuk Layar
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah per 6 Desember menyebut korban banjir Sumatera Utara 914 orang meninggal, 389 orang hilang, dan lebih dari 849.133 orang harus mengungsi. Sumatera Utara sebagai provinsi paling terdampak mengalami tanah longsor yang berakibat putusnya jalur provinsi dan nasional, jembatan rusak, dan pohon-pohon tumbang.
Hal inilah menyebabkan sulitnya akses distribusi melalui jalur darat hingga saat ini. Selain itu, fasilitas air bersih, pendidikan, ibadah, listrik, jaringan internet, dan kesehatan juga mengalami kerusakan parah.
“Tim kami tiba di Medan sejak Sabtu, 29 November, dan mengalami kesulitan masuk ke 3 kota/kabupaten target di Sumatera Utara karena daerah tersebut masih terisolir akibat akses yang terputus,” ujar Angelina Theodora, Direktur Nasional Wahana Visi Indonesia dalam rilis resmi yang diterima Magdalene.
Angelina menambahkan tim WVI tiba di daerah target sambil berjejaring dan bekerja sama dengan berbagai pihak di tingkat lokal dan nasional. Bantuan dan pendampingan kami akan fokus kepada 3.000 orang, terutama anak-anak dan keluarganya.
Response Manager WVI Etta Siregar yang ditugaskan ke Sumatera juga menjelaskan kondisi di lapangan. Ia melihat anak-anak di sana secara fisik dan psikis masih belum mampu menyelamatkan diri saat bencana terjadi. Dan juga pada masa pengungsian, hak dasar mereka seperti gizi yang cukup dan pendidikan sering terabaikan.
Baca juga: Walhi: Risiko Banjir dan Longsor Jabar Bisa Lebih Parah dari Sumatera
WVI mengutamakan untuk menjangkau area yang sulit agar bisa mengirim bantuan segera dan menolong banyak kelompok rentan, seperti perempuan dan lansia.
WVI mengajak publik luas untuk turut membantu anak-anak dan saudara-saudari kita yang sedang mengalami kemalangan akibat Banjir Sumatra Utara dengan berdonasi melalui nomor rekening BCA 478-3019 445 atas nama Yayasan Wahana Visi Indonesia.
















