Issues

Kasus Kematian Aktor Lee Sun-kyun: Dari Cancel-culture hingga Dugaan “Dikorbankan” Polisi

Kasus kematian Lee Sun-kyun belum berhenti jadi sorotan. Kolega-koleganya tak terima dengan tuduhan polisi yang dianggap membunuh karakter sang aktor.

Avatar
  • January 22, 2024
  • 5 min read
  • 1058 Views
Kasus Kematian Aktor Lee Sun-kyun: Dari Cancel-culture hingga Dugaan “Dikorbankan” Polisi

Pada 27 Desember 2023, industri hiburan Korea Selatan kehilangan salah satu aktor terbaiknya, Lee Sun-kyun. Ia diduga meninggal dunia karena bunuh diri menghirup asap dari batu bara briket di dalam mobilnya yang terparkir di Waryong Park, Seoul, Korea Selatan.

Kematian Sun-kyun ini pun membuat banyak pihak mengaitkannya dengan kasus dugaan penyalahgunaan obat-obat terlarang yang pernah menjerat sang aktor. Padahal reputasinya tengah naik daun beberapa tahun belakangan sejak film Parasite (2019) yang ia bintangi menang dalam ajang Oscar.

 

 

Sebelum meninggal, kasus obat-obatan ini memang masih dalam tahap penyelidikan kepolisian Incheon, Korea Selatan. Begitu berita ini keluar, pandangan publik pada sosok sang aktor tersebut mulai berubah 180 derajat. Mereka sama sekali tidak menyangka Sun-kyun yang dikenal sebagai “family man” ini bisa terlibat dalam hal tersebut.

Baca juga: Drakor ‘Welcome to Samdal-ri’: Pil Pahit ‘Cancel Culture’

Sempurna Tanpa Cela

Netizen Korea Selatan sempat kehilangan kepercayaan pada sosok Sun-kyun, menyebabkan ia mendapat cancel-culture karena dianggap mencoreng citranya selama ini sebagai aktor baik. Desakan dari pihak kepolisian hingga cancel culture  diduga membuatnya makin stres dan jadi salah satu penyebab alasan bunuh diri.

Cancel-culture di Korea Selatan sendiri memang umum terjadi. Apalagi untuk kasus pemakaian obat-obat terlarang. Sebelumnya sudah banyak artis-artis Korea Selatan yang kena cancel-culture karena narkoba. Contohnya kasus aktor Yoo Ah-in yang paling terbaru. Ia pun harus rela untuk enggak bisa tampil di depan layar kaca industri hiburan Korea Selatan.

Cancel-culture di Korea Selatan sebelumnya juga diduga jadi penyebab dua idol Go Ha-ra dari girl grup KARA dan Sulli dari f(x) bunuh diri. Dua orang teman dekat ini meninggal dunia di tanggal yang tak berjauhan. Salah satu penyebabnya karena cyberbullying oleh komentar-komentar netizen Korea Selatan yang setiap hari selalu membanjiri akun sosial media keduanya.

Baca juga: Di Balik Konten Viral, ‘Cancel Culture’, dan Perlunya ‘Mindful’ di Medsos: Wawancara Eksklusif Wregas Bhanuteja

Kejanggalan Kasus Lee Sun-kyun

Awal kasus narkoba Sun-kyun sendiri sebenarnya sudah disampaikan secara terbuka oleh Kepolisian Metropolitan Incheon pada Oktober lalu. Ia dituding menggunakan narkotika oleh salah satu manajer tempat hiburan malam berinisial ‘Kim’. Sun-kyun sendiri mengakui perbuatannya tersebut. Namun ia mengatakan jika saat itu menggunakannya dalam keadaan ‘ditipu’ untuk mengonsumsi obat-obatan terlarang tersebut.

Penyelidikan demi penyelidikan hingga pemeriksaan pun dijalani oleh Sun-kyun tanpa terkecuali. Semua hasil pemeriksaan narkoba itu pun keluar dengan hasil negatif, dari tes urine hingga rambut. Selain itu sebetulnya Sun-kyun juga pernah mengajukan penyelidikan ini agar tak disebar secara luas.

Yonhap News mengatakan Sun-kyun ingin proses interogasinya tertutup. Namun pada 28 Desember 2023 mengungkap bahwa polisi menolak permintaan perwakilan Lee Sun-kyun untuk interogasi tertutup dalam pemeriksaan putaran ketiga.

Akibat penolakan ini pengacara Lee Sun-kyun menyampaikan kekecewaannya atas penolakan oleh pihak kepolisian tersebut. Meskipun polisi menyatakan akan menerima permintaan untuk interogasi tertutup, tapi ketika pengacara meminta kembali, polisi menjawab hal itu sulit untuk dilakukan.

Salah satu pejabat dalam lingkup Departemen Kepolisian Incheon menyatakan dilakukan tertutup maka reporter akan sulit untuk memberitakan hal ini dan melakukan penyiaran. Ia juga mengatakan jika dilakukan secara pribadi, maka nanti video dan foto akan diambil secara tersembunyi dan justru malah akan makin merugikan pihak tersangka.

Maka tak heran jika interogasi secara terbuka ini menjadi santapan lezat bagi para media. Apalagi untuk aktor sebesar dan ternama seperti Lee Sun-kyun. Ibaratnya mereka enggak akan menyia-nyiakan bahan bagus untuk dijadikan bahan pemberitaan. Media-media besar pun ikut turun serta dalam ‘memojokkan’ Sun-kyun dalam kasus ini.

Dispatch, salah satu media hiburan terbesar di Korea Selatan merilis laporan yang menyebut, Sun-kyun telah dijadikan ‘kambing hitam’ oleh kepolisian Incheon.

Laporan ini mengatakan jika kepolisian Incheon ingin terlihat baik di depan Kementerian Administrasi dan Keamanan Publik. Karena kementrian tersebut tengah mengampanyekan secara nasional “Perang Melawan Narkoba”.

Menurut Dispatch, ada ‘kerja sama’ dengan media untuk mengalihkan perhatian nasional pada kasus narkoba yang tengah mereka tangani. Dan juga agar ‘Kim’ sang pelapor yang melaporkan Sun-kyun mendapat keringanan hukum. Ia menyerahkan nama aktor L (Lee Sun-kyun) sebagai bentuk kontribusinya pada penyelidikan yang tengah berlangsung.

Akhirnya ketika laporan Dispatch ini naik ke publik, pandangan netizen pun mulai berubah pada kasus ini. Mereka menilai dan mengecam perbuatan pihak kepolisian yang seolah memaksakan Sun-kyun untuk tes narkoba tanpa bukti yang bisa dipercaya. Karena hanya berasal dari satu sumber, yaitu ‘Kim’.

Baca juga: Kapan Kita Layak ‘Cancel’ Seseorang? Simak 2 Pertimbangan Ini

Tuntutan untuk Bela Lee Sun-kyun

Pada 12 Januari lalu, para tokoh budaya terkemuka, termasuk sutradara film Bong Joon-ho dan penyanyi Yoon Jong-shin, sutradara film Lee Won-tae, aktor Choi Deok-moon, dan pimpinan berbagai organisasi terkait membuat pengumuman penting di Pusat Pers di Seoul. Pernyataan tersebut, berjudul ‘Permintaan Seniman Budaya Menghadapi Kematian Mendiang Aktor Lee Sun-kyun’.

Ini bertujuan untuk mengatasi kematian mendiang aktor Sun-kyun pada tanggal 27 Desember 2023 dan mengadvokasi reformasi penting dalam lanskap budaya dan seni untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.

Para tokoh budaya ini kemudian dinamai sebagai ‘Asosiasi Solidaritas Seniman dan Budaya’, terdiri dari sekitar 29 organisasi yang berhubungan dengan budaya dan seni. Mereka sangat berduka atas meninggalnya Sun-kyun dan bertekad untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Mereka juga menilai adanya pembunuhan karakter yang dilakukan kepada Sun-kyun dalam dua bulan terakhir. Tanpa adanya perlindungan dari media dan pihak kepolisian karena melakukan penyelidikan secara terbuka.

Tuntutan mereka termasuk penyelidikan komprehensif oleh pihak berwenang untuk mengungkap kebenaran seputar kematian Sun-kyun, seruan kepada media untuk melakukan introspeksi mengenai praktik pemberitaan mereka, penghapusan artikel yang gagal memenuhi tujuan jurnalisme bertanggung jawab, dan penilaian ulang terhadap undang-undang yang ada untuk melindungi hak asasi seniman budaya.



#waveforequality


Avatar
About Author

Chika Ramadhea

Dulunya fobia kucing, sekarang pencinta kucing. Chika punya mimpi bisa backpacking ke Iceland.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *