Culture Screen Raves

Drakor ‘Welcome to Samdal-ri’: Pil Pahit ‘Cancel Culture’

Dari drakor ‘Welcome to Samdal-ri’ kita tahu hidup puluhan tahun bisa hilang dalam sekejap karena ‘cancel culture’.

Avatar
  • January 12, 2024
  • 5 min read
  • 1754 Views
Drakor ‘Welcome to Samdal-ri’: Pil Pahit ‘Cancel Culture’

Apa kamu suka drama Korea Selatan (drakor) yang mempunyai vibes seperti Our Blues (2022) atau Hometown Cha-cha-cha (2021)? Kalau iya, drakor terbaru Netflix Welcome to Samdal-ri layak menjadi rekomendasi baru buatmu.

Welcome to Samdal-ri sendiri bercerita tentang dua teman masa kecil Jo Yong-pil (Ji Chang-wook) dan Cho Sam-dal (Shin Hye-sun). Bak pinang dibelah dua, mereka punya segudang persamaan. Enggak hanya lahir di tanggal dan tempat yang sama, ibu keduanya sama-sama bernama Mi-ja dan berprofesi sebagai haenyeo atau penyelam perempuan di Pulau Jeju.

 

 

Sejak kecil hingga besar Yong-pil dan Sam-dal enggak terpisahkan. Sampai akhirnya mereka berdua menyadari perasaan romantis satu sama lain. Suatu ketika hubungan itu menjadi renggang dan Sam-dal memilih untuk melanjutkan mimpi ke Seoul sebagai fotografer. Ia pun mengubah namanya menjadi Cho Eun-hye. Sementara, Yong-pil tetap tinggal di Pulau Jeju dan berkarier sebagai ahli cuaca di Badan Meteorologi setempat.

Baca juga: Review Drakor ‘Our Blues’: Warna Biru dengan Perspektif Baru

Isu Cancel-culture di Korea Selatan

Ketika sudah menjalani karier cemerlang dan terkenal di Korea Selatan, Sam-dal tiba-tiba tersandung kasus pembullyan. Oleh asistennya Bang Eun-ju (Jo Yun-seo), Sam-dal dilaporkan sebagai pelaku perundungan. Padahal faktanya tak begitu.

Ulasan Drakor Welcome to Samdal-ri
Sumber: JTBC

Dalam semalam reputasi baik Sam-dal berakhir. Netizen yang termakan oleh postingan sang asisten, ramai-ramai menyerangnya. Bahkan latar belakang kehidupan keluarga terutama dua saudarinya, Cho Jin-dal (Shin Dong-mi) dan Cho Hae-dal (Kang Mi-na) dirujak habis-habisan, di-spill sana sini.

Jin-dal sendiri adalah janda yang bercerai dari salah satu anak konglomerat grup AS. Selama menikah, ia selalu dapat penghinaan dan enggak pernah dihargai oleh mertua. Maka itu Jin-dal nekat mengungkap kasus penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh grup AS. Di saat bersamaan ia mengajukan perceraian pada sang suami, Jeon Dae-yeong (Yang Kyung-won). Makanya ia dianggap netizen bermasalah dan seorang trouble maker.

Hae-dal sendiri seorang ibu tunggal yang membesarkan anak perempuan satu-satunya, Cha Ha-yul (Kim Do-eun). Ia dianggap cepat-cepat menikah karena hamil tak direncanakan (KTD). Padahal ia dengan tulus mencintai Ha-yul dan bekerja keras untuk bisa memenuhi kehidupan sang anak.

Demi memperbaiki nama baiknya lagi, Sam-dal membuat pernyataan kalau ia enggak pernah melakukan kekerasan kepada Bang Eun-ju. Namun, karena berita bullying sudah terlanjur tersebar, orang-orang enggak memercayai semua perkataannya.

Semua teman menjauhi dan ikut meng-cancel-nya. Bahkan proyek foto besar-besaran yang sudah disiapkan untuk memperingati 15 tahun ia berkarya, harus gagal akibat kasus tersebut. Sam-dal mengalami cancel-culture dari para netizen juga orang terdekatnya di industri fotografi.

Akhirnya karena kasus semakin besar, Sam-dal beserta dua saudarinya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman mereka, Pulau Jeju. Di Jeju inilah Sam-dal yang dari awal pesimis tak ada yang mendukung, justru mendapatkan support system dari lingkungannya Samdal-ri. Ia pun bisa bernapas dengan lega merasa aman dan terlindungi.

review drama korea Welcome to Samdal-ri
Sumber: IMDB

Sebetulnya budaya cancel-culture yang terjadi Sam-dal sudah sering terjadi di Korea Selatan. Budaya ini timbul karena ekspektasi dari warga terutama para netizen Korea Selatan pada artis-artis yang sangat tinggi. Mereka dituntut untuk memiliki kehidupan sempurna tanpa cela, baik di pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Para artis dianggap hadir tak sekadar untuk menghibur masyarakat tapi juga memberikan contoh dan perilaku yang baik. Karena nantinya akan banyak orang yang mengidolai dan menjadikan mereka role model, sehingga harus bisa menjaga baik-baik citra tersebut.

Baca juga: Di Balik Konten Viral, ‘Cancel Culture’, dan Perlunya ‘Mindful’ di Medsos: Wawancara Eksklusif Wregas Bhanuteja

DUI hingga Pelecehan Seksual, Penyebab Cancel Culture

Di Korea Selatan, ada beberapa kasus yang akan kena cancel-culture oleh warganya. Salah satunya ketika yang bersangkutan terlibat perundungan, sama seperti yang dialami oleh Cho Sam-dal. Kasus perundungan, baik fisik maupun verbal memang sangat enggak disukai oleh netizen Korea Selatan. Bahkan mereka juga enggak segan untuk mengorek latar belakang artis-artis yang baru debut. Tujuannya untuk cari tahu apa mereka pernah terlibat dalam kasus perundungan. Enggak heran, para agensi semakin selektif terhadap calon trainee dan artisnya untuk meminimalisasi potensi cancel-culture ke depannya.

Selain kasus perundungan, ada juga kasus Driving Under the Influence (DUI) atau berkendara di bawah pengaruh alkohol. Kasus DUI yang paling menyita perhatian terjadi pada aktris Kim Sae-ron. Saat itu ia mengendarai mobilnya bersama beberapa penumpang dalam keadaan mabuk dan menabrak gardu listrik di pinggir jalan yang membuat banyak kerugian bagi ruko-ruko yang ada di sekitar itu. Kasus ini membuat ia dikeluarkan dari berbagai proyek drama dan film yang sudah rampung.

Lalu ada kasus pelecehan seksual, penggunaan obat-obat terlarang, kasus percintaan seperti perselingkuhan dan aborsi serta kasus terbaru yang juga menyita perhatian publik adalah mangkir dari tugas wajib militer. Pada kasus terakhir ini ada penyanyi Ravi dari boy group VIXX yang menggunakan alasan untuk menghindari wajib militer.

Ravi menggunakan jasa calo yang membantu anak konglomerat, atlet dan artis untuk menghindari wajib militer. Biasanya mereka akan memalsukan catatan kesehatan agar para kliennya enggak bisa memenuhi salah satu syarat wajib militer, yaitu berbadan sehat tanpa ada penyakit yang parah.

Baca juga: 3 Fakta Menarik Drakor ‘Moving’: dari Plot Twist sampai Tontonan Gore

Akibatnya, Ravi pun dijatuhi hukuman lima tahun penjara dan enggak boleh tampil di stasiun televisi Korea Selatan. Yang memang menjadi salah satu konsekuensi cancel-culture yang harus ia terima.

Enggak hanya Ravi, Kim Sae-ron karena kasus DUI, aktor Kim Ji-soo (kasus perundungan), aktor Yoo Ah-in (kasus obat-obatan terlarang) dan juga penyanyi Jung Joon-young (kasus pelecehan seksual Burning Sun) dilarang untuk tampil juga di semua stasiun televisi Korea Selatan. Maka dari itu mau tak mau para artis harus bisa selalu tampil tanpa celah agar karier mereka bisa berlangsung dalam waktu yang lama, agar enggak mendapat cancel-culture oleh masyarakat Korea Selatan.


Avatar
About Author

Chika Ramadhea

Dulunya fobia kucing, sekarang pencinta kucing. Chika punya mimpi bisa backpacking ke Iceland.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *