Issues

5 Artikel Pilihan: Kekerasan Seksual Ketua BEM UI hingga Kepunahan Perempuan

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan, mulai dari kasus kekerasan seksual Melki Sedek hingga ancaman kepunahan perempuan.

Avatar
  • February 2, 2024
  • 3 min read
  • 838 Views
5 Artikel Pilihan: Kekerasan Seksual Ketua BEM UI hingga Kepunahan Perempuan

1. Ketua BEM UI Melki Sedek Huang Diskors, Terbukti Melakukan Kekerasan Seksual

Nama Melki Sedek Huang kembali viral baru-baru ini. Desember tahun lalu, nama Melki hangat dibicarakan lantaran ia jadi terduga pelaku kekerasan seksual. Dugaan pelecehan seksual yang mendera Melki muncul setelah akun media sosial X (dulu Twitter) sebuah utas berjudul “KABEM UI 2023 ngelakuin KEKERASAN SEKSUAL (?)”. Dalam utas tersebut dikutip dari Kompas.com memuat sejumlah tangkapan layar percakapan dan surat dengan logo BEM UI yang menyatakan Melki telah dinonaktifkan sebagai Ketua BEM UI.

Baca artikelnya di sini.

 

 

2. Ekonomi Ekstraktif: Bayang Kepunahan Perempuan Indonesia

Saya catat setidaknya ada enam kali kata perempuan diucapkan selama debat calon wakil presiden dengan tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa, (21/1) kemarin. Hal tersebut tentu saja lebih sedikit daripada kata nikel, hilirisasi, deforestasi, atau tambang.

Dari sini, saya mulai yakin ketiga laki-laki yang berdebat untuk menjadi pemimpin negara ini sepertinya akan mengulang tragedi sebelumnya, yakni pemisahan kolonial antara manusia dan alam: Kita menyebutnya Antroposen.

Baca artikelnya di sini.

3. Bau Misoginis dan Citra Buruk Perempuan dalam Slogan KPK “Cegah Nyokap dari Suap”

Menjelang Pemilu 2024, politik uang menjadi isu mutakhir yang menarik diperbincangkan. Tagline “Hajar Serangan Fajar” menjadi fokus Pusat Edukasi Antikorupsi di bawah naungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Narasi “Hajar Serangan Fajar” ini jadi ikon utama dalam website KPK yang diilustrasikan dengan gambar tiga perempuan berdaster yang diiming-imingi uang, kemudian ditarik oleh dua laki-laki dan dua perempuan. Tiga perempuan berdaster yang ditarik tersebut menjadi simbol yang ingin disampaikan negara melalui KPK bahwa perempuan kerap kali menjadi korban praktik politik uang jelang pencoblosan atau disebut dengan serangan fajar. Slogan tersebut dapat diakses pada Serangan Fajar Adalah Praktik Politik Uang, Wajib Dihajar!

Baca artikel lengkapnya

4. Ayu Purwarianti, Perempuan Saintis di Balik Prosa.AI

Dari sedikitnya representasi perempuan di bidang AI, ada satu perempuan Indonesia yang masuk di dalamnya. Ia adalah Ayu Purwarianti, Kepala Pusat Kecerdasan Buatan di Institut Teknologi Bogor dan sosok di balik berdirinya Prosa.AI−perusahaan teknologi berbasis pemrosesan bahasa dengan pembelajaran mendalam.

Dalam wawancara eksklusif bersama Ayu, Magdalene menggali lebih dalam tentang ketertarikannya di bidang AI, tantangannya mendirikan Prosa.AI, hingga pendapatnya tentang asumsi masyarakat mengenai AI yang akan menggantikan manusia. 

Baca artikel selengkapnya di sini.

5. Bagaimana Jadinya Jika Si Introver Pacaran dengan Ekstrover?

Sejak awal pacaran, “Nina”, 25 dan “Aji”, 28 sering bertengkar cuma perkara nongkrong bareng teman-teman. Sebagai ekstrover, Nina mengajak Aji berkunjung ke rumah teman tapi ditolak Aji karena ia enggak nyaman berada di lingkungan baru.

“Dia introver, jadi bingung harus ngapain atau ngobrol sama siapa. Lebih nyaman sama teman yang udah akrab,” cerita Nina.

Simak cerita lengkap Nina dan Aji di sini.



#waveforequality


Avatar
About Author

Magdalene

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *