6 Film Gay Thailand Rekomendasi 2023
Tidak sempat menonton drama-drama BL Thailand dengan banyak episode? Berikut ini beberapa pilihan film gay Thailand yang memiliki plot nggak kalah seru.
Tidak hanya terkenal akan tempat wisatanya, Thailand juga memiliki industri film dengan produk bertema cukup beragam, terutama soal kehidupan queer dan drama bl Thailand. Salah satu film queer Thailand yang cukup dikenal luas adalah Yes or No (2010), sebuah kisah coming of age tentang remaja yang jatuh cinta pada sesama teman perempuannya.
Dari tahun ke tahun, cerita-cerita yang mengangkat tema kehidupan queer Thailand sudah sangat berkembang dan menampilkan beragam cerita. Berikut ini beberapa rekomendasi film gay Thailand yang dapat memberi gambaran soal kehidupan gay di Thailand.
Film Gay Thailand Berbumbu Misteri The Blue Hour (2015)
Film ini bercerita tentang Tam (Atthaphan Phunsawat), seorang remaja laki-laki yang mengalami perundungan di sekolahnya. Ia kemudian bertemu dengan seorang remaja laki-laki misterius bernama Phum (Oabnithi Wiwattanawarang) di sebuah kolam renang yang sudah terbengkalai.
Baca juga: ‘A Tale of Thousand Stars’ Kisah Cinta Queer yang Indah
Setelah pertemuan pertama itu, Tam merasa bisa berbicara apa saja soal kehidupannya kepada Phum. Ia bercerita tentang kondisinya yang sering dirundung di sekolah, serta ibu dan ayahnya yang membenci orientasi seksualnya.
Tidak seperti drama coming of age biasa, The Blue Hour dibungkus dengan alur cerita misteri dengan bumbu klenik, yang sebetulnya simbol dari kecemasan seorang remaja yang memiliki orientasi seksual yang berbeda dari orang-orang di sekitarnya.
Film Gay Thailand Netflix: How to Win at Checkers (Every Time) (2015)
Setelah kehilangan kedua orang tuanya, Oat yang masih berumur 11 tahun harus menghadapi ketidakpastian saat kakak laki-lakinya, Ek, harus mengikuti program wajib militer dari pemerintah Thailand.
Di Thailand setiap laki-laki yang berusia 21 tahun harus mengikuti pelatihan militer. Tetapi ada cara lain untuk menghindari hal tersebut dengan melalui jalur undian. Jika kamu mendapat kertas berwarna merah, berarti kamu harus ikut wajib militer, jika hitam maka kamu bebas dari kewajiban tersebut.
Baca Juga: Ini yang Perlu Diketahui Soal Perjuangan Hak-hak LGBT di Dunia
Jalur ini menjadi ajang korupsi oleh oknum-oknum yang memanfaatkan itu untuk mendapatkan uang sogokan. Bagi Ek yang tidak memiliki apa pun, ia tidak bisa berbuat apa-apa ketika ia mendapat kertas merah. Tidak hanya Oat yang merasa terguncang dengan hal ini, tapi juga kekasih Ek, Jai. Tidak seperti pacarnya, Jai adalah anak orang kaya yang mendapatkan kartu hitam berkat koneksi orang tua. Menarik melihat potret kehidupan gay serta perbedaan kelas dalam masyarakat di Thailand.
Sweet Student Boy (2016)
Nack adalah seorang remaja berusia 17 tahun yang selama hidupnya hanya berfokus pada belajar dan sekolah. Ayahnya sudah lama tidak ada di dalam hidupnya, sedangkan sang ibu sibuk bekerja dan sering telat pulang ke rumah.
Baca juga: Rekomendasi Drama BL Thailand Terbaru di 2021
Seperti remaja pada umumnya, Nack merasa sangat tertekan dan kesepian. Tidak hanya karena masalah keluarga, tapi juga pertanyaan dalam dirinya: Mengapa ia lebih tertarik kepada laki-laki baik secara romantis maupun seksual.
Dalam kebingungan itu ia pun mulai belajar tentang seks dan juga cinta. Apa yang akan Nack lakukan ketika semua orang di sekitarnya masih menganggap homoseksualitas sesuatu yang tidak bermoral?
Fathers (2016) Film Thailand tentang Orang Tua Gay
Mungkin masih sedikit film Asia yang bercerita tentang bagaimana pasangan queer memutuskan untuk memiliki anak dan membesarkan mereka di tengah kondisi masyarakat yang masih tidak menerima keberadaan pasangan sesama jenis. Ini yang menjadi premis dari film Fathers, sebuah film gay Thailand yang bercerita tentang pasangan gay bernama Phoon dan Yuke yang memutuskan untuk memiliki anak.
Ketika anak mereka, Butr, menginjak kelas satu SD, ia menghadapi pertanyaan dari teman-temannya tentang mengapa ia tidak memiliki ibu. Hal itu membuat Phoon dan Yuke agak tidak nyaman.
Seorang direktur organisasi perlindungan anak bernama Rattiya kemudian menyarankan agar pasangan tersebut membantu Butr menemukan ibunya. Hal ini memunculkan konflik-konflik di antara pasangan itu, namun mereka tetap menginginkan yang terbaik untuk anak mereka.
Dew the Movie (2019)
Film ini berkisah tentang dua remaja laki-laki bernama Pop dan Dew yang bersekolah di sekolah yang sama. Mereka sangat dekat dan sering menghabiskan waktu bersama. Dari interaksi-interaksi kecil dan intim itu, perasaan suka lebih dari sekadar teman pun muncul di antara mereka.
Baca juga: 5 Serial ‘Boys Love’ yang Bikin Pipi Merona dan Mata Basah
Namun, karena saat itu masyarakat yang tidak menerima pasangan homoseksual, Pop memutuskan mengajak Dew kabur dari kota itu. Sayangnya, Dew menolaknya sehingga hubungan mereka pun bubar.
Dua dekade kemudian, ketika Pop menjadi guru di sebuah sekolah, ia bertemu dengan seorang murid perempuan dengan nama yang tidak hanya sama dengan Dew, tapi sifatnya pun sungguh mirip. Penasaran dengan sang murid, Pop pun mulai kembali menelusuri kenangannya bersama Dew untuk mencari tahu keberadaan Dew sekarang.
Drama Gay Thailand Terbaru: Present Still Perfect (2020)
Film ini sebetulnya merupakan sekuel dari bagian sebelumnya ketika Toey jatuh cinta dengan Oat seorang pria keren yang sebentar lagi akan menikah. Pengalaman tersebut membuat Toey patah hati berat. Empat tahun kemudian, dia tidak sengaja bertemu dengan Oat lagi di bandara. Semua rasa sakit yang ia alami kembali lagi.
Baca Juga: Perjalanan Penerimaan Diri Sebagai Seorang Gay
Untuk mengobati patah hatinya, ia berlibur ke sebuah penginapan bernama Koh Kood dan bertemu dengan tamu-tamu lain yang mengalami situasi patah hati yang sama. Sialnya, Oat menyusul Toey ke penginapan itu dan mengatakan bahwa ia masih merindukan dan mencintai Toey. Bagaimana Toey menghadapi situasi ini? Akankah ia tetap memilih bersama Oat, setelah mengalami patah hati sedemikian rupa?