Lifestyle

Apa itu ‘Catcalling’ dan Bagaimana Cara Menghadapinya?

catcalling diartikan sebagai siulan, panggilan, dan komentar yang bersifat seksual dari seorang laki-laki terhadap perempuan yang lewat di hadapannya.

Avatar
  • August 31, 2021
  • 4 min read
  • 3810 Views
Apa itu ‘Catcalling’ dan Bagaimana Cara Menghadapinya?

Insiden tidak menyenangkan dialami presenter Aviani Malik saat memandu debat Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) pada Selasa, 12 November 2024. Kejadian tersebut terjadi ketika salah satu pendukung pasangan calon (paslon) diduga melakukan catcalling dengan memanggil Aviani “baby”.

Tidak tinggal diam, jurnalis Metro TV ini langsung menegur pelaku di tempat. Peristiwa ini pun menjadi viral setelah cuplikan insiden tersebut beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, Aviani dengan tegas mengungkapkan ketidaknyamanannya dipanggil dengan sebutan “baby.”

 

 

Melalui Instagram Stories, Aviani juga menyampaikan pernyataan sikapnya terkait insiden tersebut. Ia mengunggah video cuplikan debat yang memperlihatkan momen catcalling, sekaligus menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa dirinya.

Dikutip dari Oxford Dictionary, catcalling diartikan sebagai siulan, panggilan, dan komentar yang bersifat seksual dari seorang laki-laki terhadap perempuan yang lewat di hadapannya. Catcalling merupakan pelecehan seksual yang sering terjadi di tempat umum atau street harassment.

Baca Juga: Minute Madge: Kata Cowok Milenial Soal ‘Catcall’

Dilansir dari Glitzmedia, catcalling sering dianggap lazim oleh banyak orang, apalagi di Indonesia. Padahal, pelecehan seksual jenis ini bisa menjadi masalah serius karena setiap komentar atau kata yang keluar dari mulut si laki-laki ini punya arti tersembunyi.

Aturan Soal Catcalling Sudah Ada di Berbagai Negara

Dilansir dari situs Hakita, ternyata di beberapa negara lain, catcalling bisa ditindak secara hukum. Pelaku bisa diberikan sanksi mulai dari denda sampai ancaman penjara.

Negara-negara maju seperti Belgia, Portugal, Selandia Baru, Perancis serta Amerika Serikat sudah punya undang-undang yang mengatur pelecehan secara verbal. Kalau di Belanda, catcalling dimasukan sebagai perbuatan kriminal di mana pelaku bisa diberikan sanksi berupa denda sebesar 8.200 euro (sekitar Rp138 juta) atau tiga bulan penjara. Di Perancis, catcalling juga bisa dikenakan sanksi hukum. Pemerintah di sana juga meminta perempuan untuk tidak segan melaporkan kasus catcalling.

Baca Juga: Pelecehan Seksual Kian Marak, Termasuk dalam Situasi WFH

Perlu disayangkan di Indonesia sampai sekarang belum ada dasar hukum secara jelas yang menyebutkan bahwa catcalling bisa dijatuhi hukuman. Aturan soal pelecehan seksual nonfisik termasuk catcalling sebenarnya tercakup dalam Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS), tetapi RUU ini masih mandek dalam proses pembahasannya walau sudah masuk Program Legislasi Nasional Prioritas 2021. 

Cara Mengindari atau Melawan Pelaku Pelecehan ini

Nah, sekarang bagaimana sih cara kita bisa menghindari atau melawan pelaku catcalling? Dirangkum dari artikel Magdalene sebelumnya, ada lima pilihan tindakan yang bisa kamu ambil untuk menghindari atau melawan pelaku catcalling.

  • Hindari jalan di mana ada gerombolan laki-laki sedang nongkrong

Sudah kita bahas di atas kalau catcalling sering dilakukan oleh laki-laki yang berkelompok. Ini akan membikin mereka jadi merasa lebih pede dan berani untuk mengganggu perempuan yang lewat di sekitar mereka. Selain melakukan catcalling, kumpulan laki-laki ini kemungkinan besar juga akan menertawakan perempuan yang sedang kesal dan terlihat malu setelah mereka menjalankan aksinya.

Menghadapi gerombolan laki-laki seperti itu sering membuat kamu merasa tidak aman. Sebisa mungkin kamu cari jalan lain meskipun akan lebih jauh. Bisa juga kamu pura-pura masuk ke sebuah toko untuk membeli barang sambil mengamati para laki-laki ini apakah sudah pergi atau belum.

  • Jalan terus dan tidak mempedulikan

Catcalling biasanya dilakukan oleh laki-laki yang sedang berkelompok dan sangat jarang cuma sendirian. Si pelaku akan melakukan segala cara untuk membuat kamu kesal. Misalnya, jika ada perempuan berhijab lewat di depan mereka, otomatis mereka akan langsung nyeletuk,“Assalamualaikum…”. Jika si perempuan tidak mempedulikannya, maka dia akan langsung diteriaki sombong dan jadi bahan tertawaan.  

  • Berikan tatapan marah kepada mereka

Coba sesekali beranikan diri untuk melihat langsung ke mereka. Jika pada siang hari kamu berjalan dan melewati segerombolan laki-laki yang ada di pinggir jalan, lalu mereka melakukan catcall, coba langsung berhenti dan langsung beri tatapan marah ke mereka.

Baca Juga: Perusahaan Wajib Lakukan Pencegahan Pelecehan Seksual dan Perlindungan Korban

Cara seperti ini memang tidak serta merta membuat mereka jera dan berhenti mengganggu perempuan lain. Namun, cara ini lumayan membuat nyali mereka ciut untuk melakukannya lagi pada kamu, karena saat tiba-tiba kamu berhenti dan memberikan tatapan marah, mereka akan kaget. Mereka biasanya enggak akan menyangka kalau kamu akan memberikan reaksi seperti itu.

  • Tegur dengan percaya diri

Melawan secara langsung ketika kita mengalami catcalling bisa menjadi sangat berisiko, apalagi kalau hal itu dilakukan segerombol laki-laki. Jelas kita akan kalah jumlah. Tetapi bila kamu memilih menegur saat menerima pelecehan itu, pastikan kamu melakukannya dengan percaya diri. Tunjukkan tanda kepada mereka bahwa kamu tidak suka dengan perbuatannya.

Baca Juga: Berhijab Tak Berarti Kebal Pelecehan Seksual

Kalau kamu menghadapi situasi serupa, jangan pedulikan mereka dan tetaplah berjalan terus. Pasalnya, jika kamu menjawab pun, bisa saja mereka tidak berhenti meledek atau menertawaimu. Kamu bisa juga berpura-pura membalas chat di handphone untuk menunjukkan dirimu mengabaikan kata-kata mereka.

  • Jangan memakai perhiasan berlebih

Tidak jarang catcalling berujung jadi tindak kriminal lain seperti penodongan. Untuk meminimalisasi risiko itu, ada baiknya kamu tidak memakai perhiasan mencolok dari rumah atau menyimpannya saja dalam tas. 



#waveforequality


Avatar
About Author

Kevin Seftian

Kevin merupakan SEO Specialist di Magdalene, yang sekarang bercita-cita ingin menjadi dog walker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *