Keluarga Pelangi: 5 Buku Cerita Bergambar Progresif untuk Anak
Buku-buku ini mengajarkan anak-anak mengenai ragam bentuk keluarga, yang tidak selalu terdiri dari keluarga batih heteronormatif.
Buku cerita bergambar adalah salah satu pilihan terbaik bagi anak untuk belajar mengenal dunia sekitarnya. Dengan memuat beberapa pesan penting, buku cerita bergambar menjadi media yang umum dipakai untuk mendidik anak.
Sayangnya, banyak buku cerita bergambar anak melanggengkan sistem nilai dan budaya patriarki, androsentrime, dan misoginis. Anak-anak dididik untuk menerima, memaklumi dan mendukung sistem nilai-budaya yang justru mencerminkan ketidakadilan sosial dan politik.
Kelompok progresif di sejumlah negara telah mengupayakan terobosan buku cerita bergambar untuk memperkenalkan keberagaman kehidupan sosial dan nilai budaya yang menjunjung keadilan dan kesetaraan, termasuk memperkenalkan keberagaman gender dan seksualitas. Seiring dengan disahkannya pernikahan bagi LGBTQ+, beberapa buku cerita bergambar juga memperkenalkan bentuk keluarga pelangi. Berikut adalah lima buku cerita bergambar yang progresif dari Belanda, Amerika, Kanada, Perancis, dan Jepang.
Koning & Koning (Raja dan Raja)
Buku cerita bergambar dari Belanda ini ditulis oleh Linda de Haan dan Stern Nijland, dan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa Eropa dan Jepang. Buku ini mengisahkan Pangeran Bertie dari sebuah negeri di pegunungan, yang masih lajang. Ibunda Ratu yang hendak pensiun mendesak Bertie untuk segera meminang seorang putri sebagai pendampingnya. Meski Berti sempat berujar bahwa dirinya tidak begitu tertarik untuk menikah dengan seorang putri, sang ratu bersikeras mengundang semua putri untuk datang ke istananya.
Baca juga: Innosanto Nagara Kenalkan Aktivisme Lewat Buku Anak
Putri dari berbagai bangsa telah datang, namun Bertie tidak menaruh perhatian pada seorang pun. Terakhir datang Putri Madeleine yang didampingi abangnya, Pangeran Lee. Seketika dan bersamaan pula, Bertie dan Lee saling memandang dan berujar satu sama lain, “Alangkah tampannya!”.
Menarik melihat kisah cinta keduanya digambarkan secara ringkas dan ringan dalam bahasa yang mudah dicerna anak-anak. Penerimaan dari Ibunda Ratu juga membuat hati hangat.
Edisi asli Belanda 2000 |
Edisi terjemahan Jepang 2015 |
And Tango Makes Three (2005)
Ditulis oleh Justin Richardson dan Peter Parnell dengan ilustrasi oleh Henry Cole, buku ini diangkat dari kisah nyata di kebun binatang di New York, AS. Dua ekor penguin jantan, Roy dan Silo, selalu bersama-sama melakukan berbagai kegiatan sehari-hari layaknya pasangan penguin lainnya Memperhatikan perilaku mereka berdua, penjaga kebun binatang menaruh sebuah telur di sarang mereka untuk mereka erami. Lahirlah bayi penguin betina yang diberi nama Tango. Bersama Roy dan Silo, ketiganya menjadi perhatian banyak pengunjung.
Edisi asli Inggris (Amerika) 2005 |
Edisi terjemahan Jepang 2008 |
Ulysse et Alice (Ulysse dan Alice)
Ditulis oleh Ariane Bertouille dan Marie-Claude Favreau, buku cerita bergambar dari Kanada (provinsi Québec), ini mengisahkan seorang remaja pria bernama Ulysse (edisi Inggris: Otis) yang mendapatkan hadiah binatang peliharaan tikus bermisai panjang, yang dinamai Alice. Ulysse tinggal bersama dengan dua ibunya, yang dipanggil Mamo dan Maman, yang sangat menyayanginya.
Edisi asli Kanada (2006) |
Edisi terjemahan Inggris (2006) |
Baca juga: Okky Madasari dan Buku yang Membentuk Pola Pikir Kritis Anak
La princesse qui n’aimait pas les princes (Sang Putri yang tidak mencintai Pangeran)
Alice Brière-Haquet telah banyak menulis buku cerita bergambar dengan beragam tema, dan beberapa di antaranya memenangkan penghargaan. Buku yang satu ini, dengan ilustrasi oleh Lionel Larchevêque, mengisahkan kehidupan seorang putri dari negeri antah-berantah yang pandai membuat mayones. Menyadari sang putri sudah layak nikah, sang raja mengirimkan surat undangan yang terbuat dari kertas daur-ulang kepada semua pangeran yang ada di dunia untuk datang ke istananya. Harapannya, sang putri dapat memilih seorang pangeran sebagai suaminya.
Sayangnya, tak ada satu pun pangeran yang memikat hati sang putri. Sebagai upaya terakhir, sang raja mengerahkan semua makhluk gaib yang ada, termasuk seorang peri. Tak dinyana, putri dan peri jatuh cinta. Mereka berdua kabur dan hidup bersama di negara tetangga. Meski mereka tidak dapat menikah resmi dan memiliki anak, mereka hidup berbahagia bersama selamanya.
Edisi asli Perancis 2010 |
|
Baca juga: Madame Asterix Sajikan Terjemahan dengan Bumbu Humor Lokal
Ototo no oto (Suami Abangku)
Manga karya Gengoroh Tagame ini terdiri dari empat seri, mengisahkan Yaichi, seorang ayah-tunggal dan anak perempuannya Kana, yang tinggal di pinggiran kota Tokyo. Suatu hari, mereka dikunjungi Mike Flanagan, pria Kanada yang adalah suami Ryoji, mendiang abang kembar Yaichi yang telah lama meninggalkan Jepang dan tinggal di Kanada. Mike datang menemui Yaichi untuk menyampaikan pesan terakhir Ryoji. Selama berada di Jepang, ketiganya membentuk ikatan keluarga yang hangat dan Kana menjadi lebih gembira dengan kehadiran Mike di rumah mereka.
Edisi asli Jepang 2015 |
Edisi terjemahan Perancis 2016 |
Edisi terjemahan Jerman 2019 |
Edisi terjemahan Inggris (Amerika) 2017 |
Dari lima buku cerita ini, anak-anak dapat melihat keragaman bentuk keluarga pelangi, yang tidak selalu terdiri dari dua orang yang menikah resmi dan mendapat restu dari orang tua dan keluarga mereka. Keluarga pelangi tidak selalu harus menikah resmi, yang terpenting mereka hidup bersama dan berbahagia. Selain itu, keluarga pelangi bisa terdiri dari dua orang ayah atau ibu, dan anak mereka (anak kandung ataupun adopsi), bisa juga tidak memiliki anak. Keluarga pelangi bisa terdiri dari dua orang yang berbeda latar belakang budaya, kebangsaan, dan warna kulit. Perbedaan budaya, sosial dan ras tidak menjadi halangan. Yang terpenting, anak bisa belajar bahwa keluarga pelangi adalah bagian dari masyarakat, dan bahwa mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti warga masyarakat lainnya.