Issues

5 Artikel Pilihan Pekan Ini: Feminis Becadar hingga ‘Review Bad Buddy’

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, mulai dari feminis bercadar hingga ulasan serial ‘Bad Buddy’.

Avatar
  • January 28, 2022
  • 3 min read
  • 995 Views
5 Artikel Pilihan Pekan Ini: Feminis Becadar hingga ‘Review Bad Buddy’

 

  1. Sekali Lagi ‘Review Bad Buddy’, Enggak Nyesel Nonton Berkali-kali

Pada (21/01), lalu Bad Buddy serial komedi romantis Thailand yang sudah tayang sejak 29 Oktober 2021 mencapai babak penutupannya. Dengan total hingga 2 juta cuitan, Bad Buddy bertengger di puncak trending topic Twitter dunia dan viral di 28 negara. Bahkan satu hari setelah penayangan episode terakhirnya, serial ini masih kerap trending dalam topic untuk Movies & TV.

 

 

Serial ini sebenarnya bisa dibilang memiliki premis bak FTV. Layaknya Romeo dan Juliet versi Boys Love (BL), Bad Buddy berkisah tentang dua rival Pat (Ohm) dan Pran (Nanon) yang harus terjebak dalam hubungan bak Tom & Jerry karena orang tua mereka yang tidak pernah akur dan saling bersaing.

Baca selengkapnya di sini.

  1. Bercadar dan Feminis: Mengenal Ainun Jamilah Pendiri Cadar Garis Lucu

Apa yang terbesit di benakmu ketika melihat perempuan bercadar? Ekstremis? Teropresi? Atau malah rentan jadi pelaku bom bunuh diri?Jika hal-hal semacam itu masih ada dalam pikiran, maka kamu akan kaget bertemu dengan Ainun Jamilah. 

Dengan cadar yang biasanya dipadupadankan bersama gamis renda favoritnya, perempuan berusia 26 tahun tersebut tidak segan membagikan foto dirinya ketika tengah di gereja atau vihara lewat akun media sosial. Di unggahan lain, terlihat pula Ainun yang membagikan berbagai kasus kekerasan seksual dan beragam isu feminisme.

Simak artikelnya di sini.

  1. Pengalaman Jadi Anak Jaksel Sehari: Lebih Nyaman Jadi Warga Pinggiran

Sudah rahasia umum, kehidupan di Jakarta Selatan setingkat lebih maju dibandingkan distrik lainnya. Pun saya punya gambaran sendiri yang terlintas dengan jelas di dalam pikiran, setiap mendengar wilayah itu disebut; rumah-rumah gedong, ekspatriat, orang-orang muda berpenampilan menarik, Pondok Indah Mall (PIM), tempat dugem, dan Ahmad Dhani.

Ini cerita reporter kami, Aurelia Gracia mencoba jadi anak Jakarta Selatan selama 24 jam.

  1. SOP Kekerasan Polisi, Progresif tapi Kenapa Penerapannya Memble?

Kepolisian sebagai garda terdepan diharapkan mampu melindungi korban kekerasan seksual agar korban mendapatkan akses keadilan. Dengan berbagai instrumen hukum dan sumber daya yang dimiliki Kepolisian RI, seharusnya penanganan korban bisa lebih baik lagi. Masyarakat perlu mengawal langkah dan rencana yang akan dilakukan oleh kepolisian ke depan. 

Selengkapnya di sini.

  1. Menyelami Isi Kepala Kolektor ‘Spirit Dolls’

Pikir saya waktu itu, adopsi spirit dolls cuma sekadar tren yang kelak akan cepat diganti dengan gaya hidup baru. Gaya hidup yang cuma cocok untuk orang kaya maksud saya. Tak cuma harga bonekanya yang mahal, di sejumlah e-commerce seperti Tokopedia hingga Lazada, boneka arwah termurah dibanderol Rp2 juta hingga puluhan juta. Belum jika ia di-custom sedemikian rupa agar mirip dengan orang tua asuhnya. Belum lagi harga baju-baju, aksesoris, perawatan, susu, soda, dan makanan mereka. Ya betul, boneka arwah kebanyakan memang diberi minuman dan makanan oleh pemiliknya.

Selengkapnya di sini.

 



#waveforequality


Avatar
About Author

Magdalene

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *