SheAblepreneur: Pelatihan UMKM Inklusif untuk Perempuan dan Orang dengan Disabilitas
Setiap (12/8) diperingati sebagai Hari Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Nasional. Ini menjadi momen refleksi untuk membangun ekosistem UMKM yang inklusif, di mana setiap pelaku usaha memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang.
Namun kenyataannya, banyak perempuan dan orang dengan disabilitas masih ragu untuk memulai atau mengembangkan bisnis UMKM mereka. Menurut Hanif Rani Iswari dkk dalam MEMAKNAI KOMITMEN INCLUSIVE ENTREPRENEURSHIP (2023), ketakutan ini sering kali dipicu oleh stereotip masyarakat. Contohnya, anggapan bahwa perempuan kurang fokus dalam menjalankan bisnis atau orang dengan disabilitas tidak dapat bekerja secara produktif.
Baca juga: Perusahaan hingga Keluarga, Investasi Cuti Ayah Untungkan Semua
Alunjiva Indonesia berupaya mematahkan stereotip ini melalui program SheAblepreneur. Dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional pada 11 Agustus lalu, 75 pelaku UMKM perempuan dan orang dengan disabilitas mengikuti pelatihan luring sebagai kelanjutan dari sesi daring yang telah digelar pada Juli. Edisi pertama diikuti peserta dari Jabodetabek, dengan rencana pelatihan lanjutan di Bandung dan Yogyakarta.
Pelatihan ini mencakup empat modul utama: Dasar pengembangan bisnis & Business Model Canvas, pemanfaatan digital & media sosial dalam bisnis, literasi keuangan, dan pengenalan AI. Program ini mendapat dukungan dari Komisi Nasional Disabilitas RI dan Unilever Indonesia, sekaligus melibatkan karyawan Unilever sebagai trainer. Tim jenama membawakan materi branding, pemasaran, dan strategi digital. Sementara tim HR membagi kiat manajemen tim dan teknik rekrutmen.

“Program ini memberi ruang di mana perempuan dan orang dengan disabilitas ‘diizinkan’ untuk bermimpi, bergerak lebih jauh, dan membuat perubahan nyata,” ujar Nicky Clara, Founder Alunjiva Indonesia, dikutip dari rilis resmi yang diterima Magdalene.
Selain pelatihan, peserta perempuan dengan disabilitas juga memiliki kesempatan magang di sejumlah UMKM terpilih selama satu bulan, untuk memperkaya pengalaman dan mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari.
Baca juga: Kesetaraan Gender itu Ternyata Bukan Cuma Mimpi, Asal….
Kristy Nelwan, Head of Communication & Chair of ED&I Board Unilever Indonesia, bilang, dukungan Unilever pada program ini sejalan dengan misi menciptakan dunia usaha yang adil, beragam, dan inklusif. Program SheAblepreneur diharapkan mampu memberdayakan kelompok yang sering menghadapi hambatan ganda, seperti perempuan dengan disabilitas.
“Semoga seluruh rangkaian program SheAblepreneur menjadi katalis yang mendorong pembangunan ekosistem UMKM yang lebih adil dan inklusif. Dengan membuka akses serta memperkuat kapasitas dan kapabilitas kelompok marjinal, kita dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya lebih besar, tetapi juga merata, berkeadilan, dan berkelanjutan,” tutup Nicky.
















