BTS ARMY Adakan FESTAPora, Lawan Stigma
Kelompok penggemar BTS (ARMY) di Indonesia meluncurkan serangkaian kegiatan untuk membantu sesama dan juga melawan stigma terhadap mereka.
Selama ini, kelompok penggemar (fandom) yang demografinya didominasi oleh perempuan banyak mendapatkan stigma dari masyarakat, seperti fanatik, histeris, militan, dan bodoh. Di tengah arus stigma yang bias gender dan misoginis ini, para penggemar boyband Korea Selatan, BTS, yang biasa disebut ARMY, mampu melawan anggapan itu.
ARMY, dengan berbagai latar belakang usia dan juga pendidikan, sangat melek dengan isu-isu sosial yang terjadi di sekitar mereka dan sebisa mungkin bergerak untuk melakukan perubahan.
Di Indonesia sendiri, ARMY kerap melakukan aksi donasi serta aktivisme lainnya. Pada bulan Juni, bertepatan dengan ulang tahun BTS yang melakukan debutnya pada 13 Juni 2013, ARMY menginisiasi sebuah rangkaian acara bernama FESTAPora.
Karlina Octaviany, seorang antropolog digital dan seorang ARMY yang menjadi salah satu inisiator FESTAPora, mengatakan bahwa tujuan awal FESTAPora adalah untuk mengikuti proyek global #ShareARMeal, yakni penggalangan dana global yang diinisiasi ARMY dalam merayakan peluncuran kerja sama BTS dan McDonald’s global, yakni BTS Meal.
“Tak disangka, ternyata muncul banyak ide dan banyak ARMY yang ingin berkolaborasi bareng. Jadilah rangkaian acara mulai dari donasi sampai penanaman pohon dan webinar,” ujar Karlina.
Baca juga: BTS ARMY: Perempuan Cuma Ingin Bebas Berekspresi
#ShareARMeal versi ARMY Indonesia menjadi #Makan BarengARMY, sebuah proyek donasi 1.000 paket makanan dan sembako untuk penyandang disabilitas, lansia, tenaga kesehatan Puskesmas dan PMI, ojek online, warga lansia yang kekurangan di Jogjakarta, Kampung Pemulung Semper, Jakarta Utara, serta warga sekitar PAUD Bintang Ungu V, dan warga panti rehabilitasi ganguan jiwa di Bekasi.
Selain itu, tim FESTAPora juga menggalang donasi pohon melalui Pohon Dari ARMY yang diinisiasi Akira Frea Chiara dengan bekerja sama dengan organisasi Lindungi Hutan. Bertujuan untuk mencegah abrasi, donasi ini berhasil mengumpulkan 2.575 pohon mangrove rhizopora yang ditanam di pesisir Desa Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah, 19 Juni lalu.
“Pemilihan lokasi di sini karena fakta bahwa laut, yang menjadi tumpuan nelayan Tambakrejo untuk menghidupi keluarganya, kini perlahan mengikis daratan Tambakrejo dan mengancam tempat tinggal mereka karena jarak pantai yang semakin dekat,” ujar Akira.
Di luar inisiatif donasi, FESTAPora juga mengadakan lokakarya pembuatan poster BTS ARMY pada 5 Juni lalu, yang diikuti 66 perempuan dan laki-laki muda dari 23 kota besar di seluruh Indonesia. Selain itu ada webinar “BTS ARMY: Generasi Baru Penjaga Bumi”, dengan pembicara Gita Syahrani, Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) dan Tiza Mafira, Executive Director Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik. Webinar ini membahas cara kita menjaga bumi lewat konsep upcycling plastik, donasi pohon, energi terbarukan, potensi mobil listrik EV, hingga krisis iklim.
Baca juga: RM, Leader BTS yang Fokus pada Isu Sosial Anak Muda
Acara puncak dari FESTAPora kemudian adalah webinar bersama Dr. Murray Stein, pakar teori psikologi analisa peta jiwa Carl Jung dari International School for Analytical Psychology, Swiss, yang berlangsung pada 26 Juni 2021. Diadakan oleh BTS ARMY Help Center Indonesia dan Penerbit Spring, webinar ini akan membahas buku-buku karya Stein, yang menjadi inspirasi konsep seri album BTS, Map of The Soul.
Melalui serangkaian acara FESTAPora, Karlina mengatakan ia berharap aktivitas ini bisa merespon tantangan dalam perjalanan fandom mayoritas perempuan, dari Kekerasan Berbasis Gender Online hingga bias gender dari media massa.
“Media maupun masyarakat kerap gagal kritis melihat isu saat melibatkan fandom perempuan, bahkan donasi hingga aktivisme sekalipun. Tapi, ARMY setia pada perjuangan solidaritas kelompok yang termarginalisasi hingga isu krisis iklim dengan cara yang inklusif dan kreatif,” ujarnya.
Sharon Mailangkay dari BTS ARMY Help Center Indonesia, yang juga tergabung dalam tim FESTAPora, mengatakan ia tidak menyangka acara ini bisa melebihi dari apa yang mereka bayangkan dan menjangkau banyak orang dan hal.
“FESTAPora sendiri bisa memberi perasaan healing dari masa yang sulit di tengah pandemi dan mempererat solidaritas ARMY dalam konsistensinya dalam menyebarkan pesan positif, yang tidak berubah namun justru semakin kuat,” ujarnya.