Community

Festival Parara 2023: Yang Muda, Berdaulat, dan Berdaya

Festival Parara ditutup dengan apik pada 15 Oktober 2023. Apa saja yang perlu kita tahu tentang festival tersebut?

Avatar
  • October 15, 2023
  • 2 min read
  • 322 Views
Festival Parara 2023: Yang Muda, Berdaulat, dan Berdaya

Panen Raya Nusantara “PARARA” resmi ditutup pada (15/10). Acara ini terselenggara berkat kolaborasi sejumlah pihak, dari Sustainable Livelihoods Initiative and Models (SLIMs) hingga LSM lokal dan nasional lainnya.

PARARA bertujuan untuk menyediakan layanan pemasaran dan perdagangan produk kehutanan serta kelautan yang adil di Asia. Selain itu, PARARA juga ingin menguatkan budaya dan tradisi lokal lintas generasi.

 

 

Festival yang berlangsung dari 11-15 Oktober 2023 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan itu punya tampilan berbeda. Semua berkat konsep “Rumah PARARA”, yang punya semangat mendekatkan diri dengan keseharian kaum urban ibu kota.

Baca juga: Regina Art akan kembali Tampil di Lima Negara Eropa

Ketua Konsorsium PARARA Anang Setiawan mengatakan dalam rilis resmi yang diterima Magdalene, ”PARARA dikemas berbeda untuk menjawab tantangan bagaimana produk dari dampingan kami di hulu hutan dan laut, bisa diterima dan dinikmati oleh pasar Jakarta, masyarakat urban Jakarta. Kami juga berharap bisa menggaet lebih banyak suara kelompok muda pemilik masa depan negeri ini.”

Adapun festival PARARA menyasar keluarga muda Jakarta melalui kegiatan demo masak untuk gizi sehat dan seimbang, fesyen tenun dan kerajinan bertemakan kawan yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari, dan ditutup dengan kegiatan melukis di atas talenan untuk anak-anak, serta mendengarkan dongeng dari hutan ke laut.

Setiap ruang dalam Rumah PARARA juga menghadirkan produk-produk lokal yang bercerita tentang masyarakat yang berdaya di hutan dan di laut. Salah satu anggota konsorsium WWF Indonesia bahkan menghadirkan sesi talkshow laut bertema “Jika Cintamu Sedalam Laut, Pangan Lautmu Selezat Cinta”.

“Sesi ini mengangkat kekayaan produk laut Indonesia dan potensinya yang besar bukan hanya untuk menjamin ketahanan pangan dalam negeri tapi juga turut menghidupi warga dunia,” kata Ratna Dewi, Koordinator Project.

Selain itu satu talkshow tambahan di malam harinya yang mengenalkan eksotisme produk dampingan WWF dari tanah Papua. Sesi talkshow diramaikan oleh Morgan Oey, public figure yang menjadi member of nature (Mona), komunitas relawan WWF untuk aksi penyelamatan lingkungan.

Baca juga: Biennale Jogja 2023: Sorot Isu Iklim hingga Rangkul Warga Pedesaan

“Harapan kami, pengetahuan ini bisa dibagi bersama, dihadapi bersama dan bersama-sama juga kita akan menemukan jawabannya. Intinya Rumah PARARA ini semacam rumah pengetahuan tempat kita berbagi pengetahuan, mempererat silaturahmi dan tentu saja, menguatkan bisnis sosial agar masyarakat dampingan mampu mandiri dan sejahtera,” tutup Anang Setiawan.



#waveforequality


Avatar
About Author

Magdalene

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *