Community

Satgas COVID-19 Ajak Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

Kampanye Satgas COVID-19 mengingatkan masyarakat bahwa upaya pencegahan COVID-19 adalah bagian dari rasa sayang dan cinta kepada keluarga.

Avatar
  • December 3, 2020
  • 3 min read
  • 136 Views
Satgas COVID-19 Ajak Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

Hasil penelitian Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa dalam masyarakat Indonesia, ibu sangat dominan di dalam berbagai peran di keluarga, seperti mengambil keputusan, memberikan nasihat, dan mengasuh anak.

Pentingnya sosok ibu dalam keluarga inilah yang melatarbelakangi kampanye “Ingat Pesan Ibu” yang diluncurkan oleh Satgas COVID-19. Slogan ini dicetuskan oleh Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

 

 

“Waktu kami menentukan tagline yang mudah diingat dan bisa diterima seluruh lapisan masyarakat, akhirnya Pak Doni mengusulkan (slogan) ‘Ingat Pesan Ibu,” kata Sonny Harry B Harmadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 dalam serial podcast “Perempuan Lawan Pandemi” dengan tema “Ibu Sebagai Pilar Utama Menghadapi Pandemi” yang merupakan kerja sama antara BNPB dan Magdalene

Semua orang memiliki risiko tertular COVID-19 dan oleh karena itu, ibu menjadi sosok penting dalam memberitahu cara beradaptasi selama masa pandemi.

Sonny menuturkan, sosok ibu diangkat sebagai orang yang sangat dihormati di keluarga dan yang melahirkan anak. Dengan slogan tersebut, masyarakat diingatkan bahwa upaya pencegahan COVID-19 adalah bagian dari rasa sayang dan cinta kepada keluarga.

Baca juga: Rumah Berpotensi Jadi Tempat Penularan COVID-19

“Peran ibu adalah mengingatkan bahwa selama pandemi masih ada, kepatuhan terhadap protokol kesehatan adalah sangat penting, (yaitu) memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun,“ kata Sonny. 

Satgas COVID-19 mendorong masyarakat untuk berperan maksimal dalam pencegahan. Salah satu upaya Satgas itu adalah perekrutan relawan untuk menjadi duta perubahan perilaku. Sejak pertengahan Oktober hingga saat ini, 40.400 orang telah bergabung dan mayoritas dari mereka adalah perempuan.

“Enam puluh delapan persen dari duta perubahan perilaku adalah perempuan. Tidak ada gender bias dalam perekrutan karena kami membuka partisipasi publik. Siapa pun yang secara sukarela mau melakukan edukasi kepada masyarakat, menjadi contoh teladan, dan melaporkan via aplikasi kami, mereka adalah duta-duta perubahan perilaku,” ujar Sonny.

Ia menambahkan, banyaknya perempuan yang berpartisipasi menjadi duta perubahan perilaku menunjukkan bahwa mereka memiliki kemauan lebih tinggi. Hal ini juga menjadi bukti bahwa selama pandemi, peran perempuan sangat penting.

Selain itu, Satgas COVID-19 telah melatih 1.500 kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), yang didominasi perempuan, untuk menjadi duta perubahan perilaku. Rencananya, Satgas juga akan melibatkan 5.000 perempuan pemilik toko kelontong dalam program tersebut.

Sonny menuturkan, prioritas edukasi diberikan kepada kelompok masyarakat menengah ke bawah. Penyampaian informasi itu dilakukan secara tatap muka karena kebanyakan dari mereka memiliki tingkat pendidikan rendah dan adanya keterbatasan dalam mengakses informasi.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Mulai 2021, Apa yang Harus Diperhatikan?

“Empat puluh ribu orang itu turun langsung ke lapangan, bertemu masyarakat secara door to door. Dan bahkan, kami kan tidak menyiapkan uang untuk mereka, misalnya untuk membagi-bagikan masker, tetapi sudah dua juta masker mereka bagikan secara swadaya,” kata Sonny.

“Kami meminta mereka mengedukasi kelompok masyarakat yang tinggal di pemukiman padat penduduk, pasar, dan terminal,” tambahnya. .

Satgas COVID-19 telah menerbitkan buku pedoman perubahan perilaku. Jika hal itu dikaitkan dengan kampanye “Ingat Pesan Ibu”, Sonny berharap agar para ibu dapat mencari informasi mengenai COVID-19, bahayanya, upaya pencegahannya supaya tidak tertular, dan peran yang harus dilakukan oleh seluruh anggota keluarga.


Avatar
About Author

Wulan Kusuma Wardhani