December 5, 2025
Issues

5 Artikel Pilihan: ‘Bon Appétit, Your Majesty’, ‘Heatwave’ di Bangkok hingga Musisi Sisters in Danger

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, mulai dari tradisi pengabdian santri membangung santri hingga cuaca panas ekstrem.

  • October 18, 2025
  • 3 min read
  • 404 Views
5 Artikel Pilihan: ‘Bon Appétit, Your Majesty’, ‘Heatwave’ di Bangkok hingga Musisi Sisters in Danger

1.  Kisah Sisters in Danger x Simponi Ubah Luka Jadi Suara 

Di aula kampus Universitas Pancasila Jakarta, suara drum dan gitar berpadu dengan lantang suara. “Jangan diam kalau kau disakiti!” seru M.B. Gamulya, vokalis Sisters in Danger x Simponi dari balik mikrofon. Kalimat itu menggema di antara sorak mahasiswa baru. Bukan sekadar lirik, tapi seruan bagi siapa saja yang pernah terluka dan memilih bungkam. 

Gamulya bukan hanya vokalis band. Ia adalah pengingat luka tak boleh dibiarkan sunyi. Bersama rekan-rekannya, ia telah lebih dari satu dekade menjadikan musik sebagai alat edukasi dan perlawanan terhadap kekerasan berbasis gender.  

Baca artikel selengkapnya di sini

2.  Cinta Kandas karena Judol: Istri Selalu Tanggung Beban Terberat  

Di banyak desa di Sumatera Utara, cerita tentang rumah tangga yang runtuh karena judi online (judol) kian santer terdengar. Para istri datang ke ruang konseling komunitas membawa kisah yang mirip satu sama lain. Suami mereka diam-diam bermain di ponsel setelah anak-anak tidur, sehingga uang rumah tangga pun bocor sedikit demi sedikit, hingga utang menumpuk tinggi. 

“Motor dijual, ladang digadai, utang ke sana-sini, tapi saya yang harus bayar,” ujar seorang ibu.

Baca artikel selengkapnya di sini.  

3. ‘Bon Appétit, Your Majesty’: Cinta dalam Sepiring Konspirasi

Dari sekian banyak genre drama Korea, ada satu yang biasanya membuat saya mundur perlahan, yaitu saeguk alias drama sejarah. Kecuali melibatkan zombie seperti Kingdom, saya kurang bisa menikmati drama historikal karena karakternya terlalu banyak, konteks sejarahnya ribet, dan suasananya sering terlalu serius. Tapi semua itu berubah sejak saya menonton Bon Appétit, Your Majesty (Netflix). Drama ini membuktikan bahwa sejarah bisa dibumbui dengan rasa, kelucuan, dan romansa, tanpa kehilangan tensi atau emosi.

Simak artikelnya di sini

4.24 Jam Terpanggang dalam ‘Oven Raksasa’: Bagaimana Perempuan Khlong Toei Bertahan dalam Cuaca Panas 

Mulanya saya pikir Bangkok adalah cerminan ideal pembangunan kota. Semua terbantahkan saat saya mendatangi kawasan Khlong Toei, (10/10) silam. Berjarak dua stasiun Mass Rapid Transport (MRT) dari mal-mal ber-AC di Sukhumvit, perkampungan kumuh terbesar dan tertua Bangkok ini bak dunia lain. 

Rumah-rumah berukuran 12-30-an meter berdempetan di bawah atap seng yang memantulkan cahaya matahari, centang perenang kabel listrik di atas rumah, selokan menggenang, dan jalan gang yang cuma cukup dilalui satu motor bergantian. 

Baca artikelnya di sini

5. Yang Hilang dari Tradisi Pengabdian Santri Bangun Pesantren

Pada (29/9), Musala Pondok Pesantren Al Khonizy di Sidoarjo ambruk, menewaskan 51 santri dan melukai ratusan lainnya. Tragedi ini langsung menyorot dua isu utama: Tradisi gotong royong dan pengabdian santri yang menjadi bagian dari budaya pesantren, serta perdebatan soal keselamatan dan pengawasan di lingkungan pesantren. 

Tak lama usai ambruknya pesantren, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengusulkan pelatihan konstruksi bagi santri di seluruh Indonesia untuk meminimalkan risiko kecelakaan. Menteri PU Dody Hanggodo menekankan pelatihan ini bertujuan menyeimbangkan tradisi gotong royong dengan standar keselamatan, sekaligus memperbaiki kualitas infrastruktur pesantren. 

Baca artikel selengkapnya di sini

About Author

Magdalene