Screen Raves

‘Mr. & Mrs. Smith’ Versi Prime: Nostalgia Pasangan Spionase Legendaris dan Kekuatan Donald Glover

Siap bernostalgia dengan pasangan spionase legendaris dan kontroversial, Mr dan Mrs Smith?

Avatar
  • February 8, 2024
  • 6 min read
  • 898 Views
‘Mr. & Mrs. Smith’ Versi Prime: Nostalgia Pasangan Spionase Legendaris dan Kekuatan Donald Glover

Rasanya tak berlebihan untuk menyebut Mr. & Mrs. Smith sebagai film bersejarah. Sebelum rilis, ia sudah diributkan banyak rumor. Konon, Nicole Kidman sempat didapuk jade Jane Smith, Sebelum akhirnya mundur. Brad Pitt pun sampan mundur, sebelum akhirnya kembali menerima peran John Smith, setelah tahu Angelina Jolie yang akan jadi lawan mainnya. Lalu, (salah satu berita) perselingkuhan terbesar di dunia hiburan itu pun terjadi.

Brad Pitt berpisah dengan Jane Aniston, karena cinlok dengan Angelina Jolie. Berita tentang hubungan mereka bukan hanya membayangi filmnya, tapi menelan isi filmnya mentah-mentah. Mr. & Mrs. Smith memang bukan film yang buruk. Say sendiri kerap menontonnya lagi kalau sedang iseng. Tapi, ia bukan masterpiece. Ia tidak menawarkan sesuatu yang baru.

 

 

Sebagai sebuah film action, adegan-adegannya juga tidak mind-blowing. Tapi, memang tidak bisa dimungkiri bahwa chemistry Brad Pitt dan Angeline Jolie begitu mencengkeram sehingga sampai sekarang beberapa imaji dari filmnya nyangkut di kepala banyak orang. Tidak mengherankan kalau film ini akhirnya menjadi sumber inspirasi kreator Donald Glover dan Francesca Sloane untuk Mr. & Mrs. Smith versi mereka.

Dijadikan Serial 

Kalau dalam versi filmnya, John dan Jane tidak sadar bahwa mereka mata-mata, versi serial yang dirilis Amazon Prime ini sudah punya premis jelas: dua orang ini menjadi berpasangan karena pekerjaan. 

Dibuka dalam sebuah interview yang dingin, baik Jane (Maya Erskine) dan John (Donald Glover) memiliki alasan masing-masing kenapa mereka mau menerima pekerjaan ini. Pekerjaan yang katanya “high risk” tersebut datang dengan status. Mereka harus bekerja sebagai pasangan. Perusahaan mereka memberikan rumah untuk tinggal bersama dan mereka harus mengerjakan semua misi mereka bersamaan.

Ketika Amazon Prime memutuskan membuat reboot dari Mr. & Mrs. Smith, saya bertanya apakah ini perlu? 

Tidak sedikit proyek “nostalgia” Hollywood berakhir menjadi arang hanya karena pembuatnya sengaja mengejar pundi-pundi dolar. Tapi ternyata, setelah menyaksikan 8 episode serial ini, saya tersadar saya salah. Dan keputusan Amazon untuk menarik kreator Atlanta adalah keputusan terbaik.

Mr. & Mrs. Smith, sekali lagi adalah sebuah film yang ikonik untuk alasan yang sama sekali berbeda. Meskipun ia bukan film yang luar biasa, tapi sebagai film ia memberikan banyak ruang untuk dieksplor. Menggunakan bingkai film aksi untuk membahas tentang sebuah hubungan adalah keputusan kreatif yang cerdas dan kreator serial ini menggunakannya baik-baik. Glover dan Sloane menggunakan bingkai spionase untuk membahas soal hubungan dan ternyata hasilnya adalah sebuah tontonan yang menyenangkan.

Karena versi filmnya didesain untuk menjadi film blockbuster, ia membutuhkan karakter penjahat untuk membuat protagonis melakukan sesuatu. 

Mr. & Mrs. Smith versi serial tidak begitu peduli dengan ini. Dari awal serial ini dimulai, karakter utamanya hanya berbicara dengan bos mereka yang disebut dengan “HiHi” (karena ia selalu menyapa dengan kata tersebut). Interaksi John dan Jane tentang misi mereka dan bagaimana misi mereka berjalan dilakukan melalui komputer atau ponsel. Hubungan yang sangat tidak personal ini membuat bingkai hubungan mereka menjadi kontras dengan pekerjaan mereka. Pekerjaan mereka bisa jadi terasa dingin dan steril tapi hubungan mereka terasa nyata. 

Dan itulah yang menyebabkan serial ini menggigit.

Mr. & Mrs. Smith memang masih mengisi adegannya dengan adegan spionase. Ada bom meledak, ada adegan lari-lari, rumah terbakar, nyawa melayang, peluru beterbangan. Setiap minggu Sloane dan Glover mengisi serial ini dengan case-of-the-week yang menarik, tapi pada akhirnya yang membuat saya tetap betah menonton sampai episode terakhir (dalam sekali duduk kalau saya boleh menambahkan) adalah progress hubungan antara John dan Jane.

Selama delapan episode penonton akan diantar untuk melihat bagaimana dua orang asing yang harus pura-pura menjadi suami-istri akhirnya jatuh cinta beneran. Dan seperti kebanyakan relationship, bumbu seperti cemburu, trust issues dan akhirnya berantem hebat mewarnai seluruh serial. Episode pertama dan kedua (dengan judul yang appropriate seperti “First Date” dan “Second Date”) penonton diajak untuk melihat John dan Jane mengenal satu sama lain. Episode tiga dan empat, karakter utama kita akhirnya benar-benar berkomitmen untuk bersama. Dan episode lima sampai delapan adalah bagaimana masalah kecil bisa membesar sampai akhirnya berakhir dengan sebuah keputusan final.

Baca juga: ‘Griselda’: Ratu Narkotika, Sejarah yang Dihapus, dan Feminisme Sumbang

Tentu sebagai sebuah serial yang bertumpu pada hubungan, Mr. & Mrs. Smith bergantung kepada chemistry antara dua pemeran utamanya. Saya sebenarnya agak kecewa ketika Phoebe Waller-Bridge mundur dari proyek ini. Tapi ketika melihat Maya Erskine lebih dari mumpuni untuk mengimbangi Donald Glover, kekecewaan itu sirna. Glover dan Erskine tidak hanya mempunyai comedic timing yang bagus, kemampuan akting yang oke tapi juga chemistry yang luar biasa. Saya bisa merasakan progress mereka sebagai pasangan dari awal sampai akhir. Saya tersenyum melihat mereka kenalan malu-malu, sampai akhirnya jatuh cinta. Ketika mereka berantem, mereka terlihat seperti pasangan beneran.

Glover dan Erskine mungkin bukan Brad Pitt dan Angeline Jolie. Mereka bukan bintang Hollywood kelas A yang digandrungi karena fisik mereka yang luar biasa. Tapi semakin dilihat, Glover dan Erskine terlihat asyik ditonton karena mereka terlihat realistis. Mereka mungkin bukan ganteng dan cantik menurut standar blockbuster Hollywood, tapi mereka luar biasa good looking untuk ukuran orang normal. Dan hal tersebut membuat beliavability dunia serial ini menjadi kuat. Siapa yang bisa fokus kalau Anda diintai oleh Angelina Jolie?

Donald Glover Adalah Koentji

Tadinya saya heran kenapa dari semua pembuat film yang ada di Hollywood, Amazon memilih Donald Glover untuk membuat Mr. & Mrs. Smith. Jangan salah sangka, Glover adalah pembuat film yang sangat baik. Atlanta adalah salah satu serial yang saking bagusnya tidak bisa didefinisikan. Ia adalah enitity yang berdiri sendiri. Tidak ada Atlanta selain Atlanta. Tapi setelah menyaksikan seluruh episodenya, saya bersyukur bahwa serial ini dibuat oleh Glover.

Mr. & Mrs. Smith versi serial tidak begitu fokus dengan atribut yang biasanya ada di film blockbuster. Memang serial ini masih memberikan adegan ledakan dan kejar-kejaran. Tapi kunci utamanya ada di hubungan kedua karakter utamanya. Apa yang terjadi kalau mereka gagal melaksanakan misi mereka? Bagaimana mereka bisa jatuh cinta? Apakah mereka cinta beneran atau mereka mendesain kepala mereka untuk pura-pura jatuh cinta untuk memudahkan mereka dalam bekerja? 

Baca juga: ‘Dari Rahim ini Aku Bicara’, tentang Tubuh Perempuan yang Dikuasai Lelaki

Separuh durasi serial ini diisi dengan dua orang yang berbicara. Dari basa-basi soal “apa buku favoritmu” sampai “apakah kamu benar-benar sayang dengan aku”. Dan kemampuan Glover untuk menyajikan adegan-adegan ngobrol yang sinematis membuat Mr. & Mrs. Smith tidak bisa dilewatkan.

Tentu saja dengan presentasi teknis yang mumpuni (sinematografinya luar biasa cantik dan sinematik) dan bintang tamu yang akan membuat penonton melongo (Alexander Skarsgard! Eiza Gonzalez! Paul Dano! John Turturro! Michaela Coel! Parker Posey! Sarah Paulson! Ron Perlman! The name continues), Mr. & Mrs. Smith mempunyai amunisi yang lebih dari cukup untuk membuat siapapun penasaran. 

Berita buruknya, serial ini diakhiri dengan cliffhanger yang sungguh menyebalkan. Setelah melihat sebuah hubungan manis mekar di depan mata saya, tentu saja saya jadi ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya. Kalau Amazon memang cerdas, mereka harus segera melanjutkan petualangan John dan Jane. Kalau memang ternyata berakhir sampai disini, setidaknya Mr. & Mrs. Smith versi serial membuktikan bahwa tidak semua reboot berakhir dengan hancur lebur.

Seluruh episode telah ditonton untuk menulis artikel ini. Mr. & Mrs. Smith dapat disaksikan di Amazon Prime.



#waveforequality


Avatar
About Author

Candra Aditya

Candra Aditya adalah penulis, pembuat film, dan bapaknya Rico. Novelnya ‘When Everything Feels Like Romcoms’ dapat dibeli di toko-toko buku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *