Lika-liku ‘Open Relationship’, Bagaimana Memulainya?
Bagaimana sebenarnya open relationship bekerja? Berikut penjelasan selengkapnya.
Beberapa kali saya mendengar teman yang lebih memilih untuk melakukan open relationship ketimbang menjalin hubungan monogami. Awalnya, saya sedikit bingung mengapa hubungan terbuka ini menarik minat mereka. Apalagi mereka mengaku, hubungan ini terasa lebih menyenangkan untuk dilakoni.
Apa itu Open Relationship?
Saya semakin penasaran dengan open relationship. Dikutip dari laman Healthline, open relationship adalah istilah payung dari seluruh bentuk hubungan non-monogami seperti swinger, poliamori, dan lain sebagainya.
Bentuk-bentuk dari hubungan terbuka ini banyak sekali. Salah satu pengalaman teman saya, ia mengawalinya dari kesepakatan bersama dengan pasangan. Konon, pasangannya setuju menjalin hubungan dengan orang lain di luar hubungan resmi, namun sifat hubungan tersebut hanya sebatas untuk relasi seksual saja.
Mengapa Orang Memilih Open Relationship?
Nah, pertanyaan ini mungkin akan sangat sering kita dengar saat kita menemukan teman memilih untuk menjalani open relationship. Bagi kita yang memang terbiasa dengan hubungan monogami, melihat open relationship akan membuat tak habis pikir. Sebaliknya, bagi mereka yang pro, menjalin hubungan terbuka diyakini bikin kebahagiaan berlipat ganda, apalagi jika berhasil mengeksplorasi seksualitas mereka.
Baca Juga: Seminar Poligami: Komodifikasi Agama Secara Terang-terangan
Dalam hal ini, tidak ada bentuk hubungan terbuka yang ajek. Berdasarkan pengamatan saya, bahkan open marriage pun dijalankan sesuai dengan kesepakatan kamu dengan pasangan, dan setiap pasangan memiliki cara yang berbeda.
Apakah Open Relationship Cuma Alasan untuk Selingkuh?
Tidak semua pengalaman teman saya yang menjalani open relationship, termasuk open marriage bahagia-bahagia melulu. Ada juga pengalaman seorang teman yang malah diselingkuhi pasangannya dengan embel-embel open relationship.
Sang pacar sudah menjalani hubungan lain tanpa sepengetahuan teman saya dan baru meminta izin untuk open relationship setelahnya. Ini tentu keliru. Untuk melakukan hubungan ini, kamu dan pasangan harus benar- benar mendiskusikan segala hal dan membuat peraturan di dalam hubungan kalian.
Pacar Ingin Hubungan Terbuka, Apa yang Harus Saya Lakukan?
Tidak semua orang siap untuk melakukan open relationship, dan tidak perlu merasa “kurang woke” hanya karena kamu menolak untuk melakukannya. Ketika pasanganmu menginginkan open relationship, pastikan apakah kamu nyaman dengan hal itu.
Baca Juga: “Nikahin aja!”: Salah Kaprah Soal Solusi Kasus Pemerkosaan
Kamu perlu mengkomunikasikan pendapatmu tentang hal ini secara terbuka pada pasanganmu. Mengidentifikasi bahwa open relationship baik atau tidak untuk hubungan kalian memang tak sesederhana itu. Namun, yang perlu diingat pastikan pertama kali, apakah kamu nyaman dengan hal ini, dan apakah memang kamu benar-benar ingin melakukannya.
Banyaklah membaca artikel tentang hubungan terbuka dan berkomunikasi dengan pasangan. Jika memang dibutuhkan, kamu bisa melakukan konseling pasangan dengan psikolog untuk mendapat bantuan profesional.
Saya Ingin Memulai Open Marriage, Apa yang Perlu Saya Persiapkan?
Bagaimana jika kamu yang ingin melakukan hubungan terbuka? Ada beberapa yang perlu kamu perhatikan dalam mendiskusikan hal ini dengan pasanganmu. Dikutip dari Women’s Health, Rachel Sussman, pekerja sosial klinis berlisensi dan juga terapis di New York mengatakan, yang paling penting untuk dibicarakan dengan pasangan adalah “apa arti open relationship bagi mereka?”
Baca Juga: 5 Tanda Pacar ‘Clingy’ dan Cara Menghadapinya
Hal ini disebabkan, setiap orang bisa saja memiliki definisi yang berbeda terkait dengan hubungan terbuka. Oleh sebabnya, pasangan perlu sepakat terlebih dahulu apa arti hubungan terbuka bagi mereka dan bagaimana mereka menjalani hal ini.
Setelah itu kalian berdua perlu membuat peraturan di dalam hubungan yang akan kalian jalani. Berikut beberapa peraturan dasar yang bisa kalian diskusikan lebih lanjut.
1. Bagaimana tipe hubungan seksual yang akan kalian jalani dengan orang lain
Jangan malu membahas hal ini dengan pasangan dan yang paling penting adalah terbuka dan diskusikan secara spesifik hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam hubungan seksual dengan orang lain. Bicarakanlah sampai kamu dan pasangan merasa aman dan nyaman satu sama lain.
Dikutip dari Women’s Health,kalian juga perlu menanyakan, “Apakah kamu bisa berhubungan seks dan nggak baper setelahnya, dan jika hal ini terjadi apa yang bisa dilakukan?”
2. Diskusikan juga batasan-batasan hubungan emosional dengan pasangan lain.
Pada bagian ini, kalian perlu secara jelas membicarakan bentuk hubungan seperti apa yang akan kamu jalani dengan orang lain, apakah cuma sekadar seksual atau ada ikatan emosional. Jika kamu ingin memberikan gestur romantis pada pasangan lain, gestur romantis seperti apa yang bisa ditoleransi oleh pasanganmu. Ini semua mesti terang-benderang.
Baca Juga: Lupakan ‘Relationship Goals’, Merawat Rumah Tangga Tak Sesederhana Itu
Dikutip dari Healthline, psikolog Liz Powell mengatakan, ketimbang mengatur hubungan tanpa perasaan sama sekali, Powell menyarankan agar kamu dan pasanganmu berdiskusi beberapa contoh pertanyaan berikut.
- Bagaimana saya mengekspresikan rasa cinta saya? Bagaimana saya menerima ekspresi cinta dari pasangan saya.
- Apa informasi yang saya ingin tahu dari pasangan lain? Bagaimana saya berbagi informasi tentang saya dengannya?
3. Pengaturan waktu antara pasangan romantis dengan pasangan lain
Hal ini perlu dibicarakan dengan pasangan utama kamu, berapa lama kamu bisa menghabiskan waktu dengan pasangan lainya, kalau perlu kamu bisa membuat semacam jadwal.
Jadi, masih mau open relationship?