‘Love Bombing’: Saat Dihujani Cinta dari Doi Bisa Berbahaya
Jangan terjebak dalam love bombing! Baca artikel ini untuk mengenali tanda-tandanya dan belajar cara menghadapinya.
Kamu mungkin masih ingat kasus kekerasan seksual anak di platform gim daring. Korban mengaku dihujani berbagai kata cinta (love bombing) dari pasangannya yang terpaut usia jauh. Imbasnya, ia jadi tak berdaya dan terpaksa menuruti permintaan pelaku yang sebenarnya sedang melecehkan dia.
Love bombing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang yang memberikan perhatian, pujian, dan kasih sayang berlebihan kepada orang lain dalam waktu yang sangat singkat.
Tujuan dari love bombing ini biasanya adalah untuk mendapatkan kendali atau memanipulasi perasaan korban. Meskipun pada awalnya tampak seperti bentuk cinta yang mendalam, love bombing sering kali merupakan taktik yang digunakan oleh seseorang dengan niat yang kurang baik.
Baca Juga: Kekerasan dalam Relasi Romantis, Di Mana Jalan Keluar?
Asal Usul Istilah Love Bombing
Dikutip dari Psychology Today, The Danger of Manipulative Love-Bombing in a Relationship, istilah love bombing pertama kali muncul pada 1970-an dan awalnya digunakan dalam konteks sekte keagamaan.
Salah satu contoh penggunaan yang terkenal dilakukan oleh Gereja Unifikasi, sekte besutan Sun Myung Moon. Anggota gereja ini akan memberikan perhatian yang luar biasa, pujian, dan kasih sayang kepada calon anggota baru sebagai strategi perekrutan mereka. Taktik ini dirancang untuk membuat orang merasa sangat dicintai dan diterima, sehingga lebih mudah menerima ajaran dan bergabung dengan sekte tersebut.
Namun, istilah ini kemudian diadopsi dalam Ilmu Psikologi dan digunakan untuk menggambarkan perilaku serupa dalam hubungan pribadi, khususnya dalam konteks hubungan romantis. Dalam konteks ini, love bombing merujuk pada fase awal hubungan di mana satu pihak memberikan perhatian, kasih sayang, dan pujian yang berlebihan kepada pasangannya dengan tujuan untuk mengendalikan dan memanipulasi mereka.
Mulanya, love bombing bisa kelihatan sangat menawan dan penuh kasih sayang, tetapi seiring waktu, niat sebenarnya dari pelaku mulai terungkap. Setelah korban merasa nyaman dan tergantung pada pelaku, perhatian dan kasih sayang ini sering kali berkurang atau menjadi alat untuk mengontrol dan mengisolasi korban. Pelaku love bombing sering kali menggunakan taktik ini untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka sendiri atau untuk mendapatkan kendali penuh atas kehidupan korban.
Ciri-Ciri Love Bombing
Love bombing adalah perilaku yang sering kali sulit dikenali pada awalnya karena pada permukaan terlihat seperti perhatian dan kasih sayang yang tulus. Namun, ada beberapa tanda spesifik yang bisa membantu kamu mengenali taktik manipulatif ini. Dilansir dari Choosing Therapy, Love Bombing: Definition, Signs, & How to Heal, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri love bombing yang perlu diwaspadai:
- Pujian Berlebihan
Pelaku love bombing cenderung memberikan pujian yang berlebihan dalam waktu singkat. Mereka mungkin mengatakan hal-hal yang terdengar seperti gombalan, contohnya “Kamu adalah orang terbaik yang pernah aku temui,” atau “aku enggak bisa hidup tanpamu,” hanya setelah beberapa kali bertemu. Pujian yang terlalu cepat dan terlalu intens ini bisa membuat kamu merasa spesial, tetapi tujuannya adalah untuk membuat kamu merasa terikat secara emosional dengan cepat.
- Hadiah yang Tidak Masuk Akal
Pelaku sering kali memberikan hadiah yang mahal atau tidak sesuai dengan tahap hubungan. Misalnya, mereka tiba-tiba memberikan perhiasan mahal, gadget terbaru, atau liburan mewah hanya setelah beberapa minggu berkenalan. Hadiah-hadiah ini bukan sekadar tanda kasih sayang, tetapi alat untuk membuat kamu merasa berhutang budi dan lebih sulit untuk meninggalkan hubungan.
- Keterikatan Cepat
Pelaku ingin segera mendapatkan komitmen dari hubungan kamu denganya. Mereka mungkin mendorong kamu untuk bertemu keluarga mereka, bertunangan, atau menikah dalam waktu yang sangat singkat. Tujuannya adalah untuk membuat kamu jadi terikat dan sulit untuk mundur dari hubungan tersebut.
- Kontrol Berlebihan
Pelaku mencoba mengatur banyak aspek kehidupan kamu. Misalnya ia selalu ingin tahu dengan siapa kamu berteman, ke mana kamu pergi, atau apa yang kamu lakukan setiap saat. Mereka bisa cemburu atau posesif, dan menggunakan perhatian berlebihan sebagai cara untuk mengontrol dan memanipulasi kamu.
- Kebutuhan untuk Selalu Berada di Dekat Kamu
Pelaku love bombing sering kali ingin selalu berada di dekat kamu dan memastikan kamu tidak memiliki waktu untuk diri sendiri atau orang lain. Mereka mungkin terus-menerus mengirim pesan, menelepon, atau muncul secara tiba-tiba di tempat kamu berada. Hal ini bertujuan untuk membuat kamu bergantung padanya.
Baca Juga: Tanda Pasangan ‘Over Protective’: Kenali Ciri-Ciri yang Perlu Diwaspadai
Menghadapi dan Mengatasi Love Bombing
Menghadapi love bombing bisa menjadi tantangan besar, terutama karena pelaku seringkali tampak sangat perhatian dan penuh kasih sayang pada awalnya. Namun, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri kamu dari manipulasi emosional ini. Masih dilansir dari Psychology Today, berikut adalah beberapa cara menghadapi dan mengatasi love bombing:
- Kenali Tanda-Tandanya
Langkah pertama dalam menghadapi love bombing adalah mengenali tanda-tandanya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tanda-tanda love bombing meliputi pujian berlebihan, hadiah yang tidak masuk akal, intensitas emosional tinggi, dan kontrol berlebihan. Dengan mengenali tanda-tanda ini, kamu jadi lebih waspada dan tidak gampang terperangkap dalam taktik manipulatif.
- Bicarakan dengan Orang Terpercaya
Jika kamu merasa menjadi korban, penting untuk berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang bisa kamu percaya. Mereka bisa memberikan perspektif luar dan membantu kamu melihat situasi dengan lebih jelas. Kadang-kadang, orang yang berada di luar hubungan bisa melihat tanda-tanda manipulasi yang mungkin kamu abaikan karena terlibat secara emosional.
- Tetapkan Batasan
Menetapkan batasan yang sehat adalah kunci dalam menghadapi love bombing. Jangan takut untuk mengatakan tidak atau menetapkan batasan waktu dan ruang pribadi. Misalnya, jika pasangan kamu ingin bertemu setiap hari atau selalu menghubungi kamu setiap saat, beri tahu mereka bahwa kamu juga butuh me time dan kegiatan lain. Menetapkan batasan ini bisa membantu menjaga keseimbangan dalam hubungan dan mencegah ketergantungan emosional yang tidak sehat.
- Cari Bantuan Profesional
Jika kamu merasa kesulitan menghadapi situasi ini sendirian, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional seperti terapis atau konselor. Mereka bisa membantu kamu memahami dinamika hubungan dan memberikan strategi untuk mengatasi manipulasi emosional. Terapi juga bisa membantu kamu membangun kembali kepercayaan diri dan kesehatan mental kamu setelah mengalami love bombing.