‘The Potato Lab’: Kentang, Cinta, dan Kekacauan yang Bikin Ngakak
Drama Korea ‘The Potato Lab’ menghadirkan kisah cinta dan kekacauan yang penuh humor segar di tengah perkebunan kentang.

(mengandung sedikit spoiler)
Semuanya berawal dari sebuah akuisisi. So Baek-ho (Kang Tae-ho) adalah anak emas di Wonhan Retail, raksasa yang tampaknya mampu mencaplok perusahaan mana saja yang mereka inginkan. Kali ini, Baek-ho diutus untuk mengakuisisi perusahaan keripik kentang yang kesulitan bersaing di pasar karena kurang riset. Dalam sekejap, perusahaan ini resmi menjadi milik Wonhan, dan Baek-ho diberi tugas berikutnya: menentukan siapa yang akan terkena PHK.
Matanya langsung tertuju pada salah satu departemen Potato Lab, yang berisi tim riset yang bertugas melahirkan varietas kentang unggulan yang tahan banting terhadap segala jenis cuaca dan mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi. Di antara tim riset ini, ada Kim Mi-kyung (Lee Sun-bin), seorang peneliti yang meski bukan lulusan fakultas pertanian, sangat berdedikasi untuk menciptakan kentang yang sempurna.
Ketegangan mulai terasa ketika seluruh staf Potato Lab tahu bahwa karier mereka ada di ujung tanduk. Namun, bagi Mi-kyung, ini adalah pukulan ganda. Ia sebelumnya bekerja di Wonhan retail sebelum akhirnya memutuskan pindah ke desa dan bergabung dengan Potato Lab. Kini dia dihadapkan pada perusahaan lama yang kembali hadir dalam hidupnya, dan sosok Baek-ho. Dan tentu saja tinggal menunggu waktu sebelum kedua orang ini saling jatuh cinta.
Baca juga: Drama Korea ‘Study Group’: Aksi Seru di Sekolah yang Penuh Kekacauan
Dikira drakor sendu ternyata drakor lucu
Dengan latar perkebunan hijau nan asri, The Potato Lab pada awalnya terlihat menawarkan kisah romansa ala drama Korea healing seperti Summer Strike atau When the Weather is Fine. Namun, alih-alih menyuguhkan kisah melankolis penuh makna, drama yang ditulis oleh Kim Ho-soo dan disutradarai oleh Kang Il-soo ini justru menawarkan elemen komedi yang menggelitik.
Dua episode pertama The Potato Lab memang terasa agak generik. Penonton diperkenalkan dua tokoh utama Mi-kyung dan Baek-ho, serta karakter pendukung yang menjadi bagian penting dari dinamika cerita: Kim Hwan-gyeong (Shin Hyun-seung) dan Lee Ong-ju (Kim Ga-eun). Hwan-gyeong adalah adik Mi-kyung yang pemalu, sementara Ong-ju adalah sahabat Mi-kyung yang ceria dan blak-blakan. Hwan-gyeong diam-diam menyukai Ong-ju, meskipun Ong-ju terus menganggapnya sebagai bocil. Selain mereka, The Potato Lab juga menghadirkan para periset kentang yang lumayan beragam.
Namun, humor mulai terasa di episode ketiga. Salah satu momen kunci adalah saat Mi-kyung yang sedang mabuk nekat mencium Baek-ho. Keesokan harinya, dia berusaha mati-matian menghindari Baek-ho karena malu. Dan yang lebih konyol, Baek-ho justru mulai membuntuti Mi-kyung untuk memastikan apakah Mi-kyung benar-benar sadar saat melakukan ciuman itu. Dinamika kucing-kucingan ini mungkin terasa klise, tapi berkat akting Lee Sun-bin dan chemistry dengan lawan mainnya, situasi ini terasa segar dan sangat menghibur.
Salah satu highlight drama Korea romantis ini adalah adegan lomba masak kentang yang dihadirkan dengan gaya komedi ala film Stephen Chow. Baek-ho, yang biasanya digambarkan sebagai sosok yang serba bisa, harus berhadapan dengan chef profesional dalam adu masak kentang. Adegan ini dipenuhi dengan gerakan berlebihan, musik dramatis, dan ekspresi wajah konyol yang membuat penonton tidak bisa berhenti tertawa.
Kelucuan The Potato Lab tidak berhenti di adegan ini. Di momen berikutnya Ong-ju menyeret Mi-kyung dan Ong-ju untuk tato alis yang hasil akhirnya gagal total. Ada adegan Mi-kyung yang sengaja menyembunyikan alisnya yang gagal dari bos besar yang benar-benar lucu. Meskipun adegan ini bukan adegan yang benar-benar baru tapi berkat editing dan kemampuan akting Lee Sun-bin yang baik, jokes receh itu tersampaikan dengan baik.
Baca juga: Drama Korea “Mr. Plankton”: Kisah Realistis yang Menyentuh dan Berkesan
Karakter yang klise tapi tetap menggemaskan
Dilihat dari karakterisasi tokoh-tokohnya, The Potato Lab memang tidak berniat untuk menawarkan sesuatu yang benar-benar baru. Mi-kyung adalah tipikal female lead dalam drama Korea: pekerja keras, tulus, dan penuh dedikasi. Dia hampir tidak pernah mengeluh dan selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya. Obsesi Mi-kyung untuk menciptakan varietas kentang yang akan menggunakan namanya mungkin terdengar aneh, tapi justru ini yang membuat karakternya menarik.
Baek-ho juga tidak jauh berbeda dari gambaran tokoh utama pria drakor pada umumnya: tampan, cerdas, dan serba bisa. Dia adalah sosok bos dingin yang sulit didekati, tapi di balik sikap perfeksionisnya, dia menyimpan sisi rapuh yang mulai terlihat ketika hubungannya dengan Mi-kyung berkembang.
Namun, The Potato Lab berhasil membuat karakter mereka terasa lebih hidup berkat elemen komedi yang disisipkan di sepanjang cerita. Di episode lima, Baek-ho mulai terganggu oleh suara-suara aneh di malam hari. Karena tidak tahan, dia sampai memanggil dukun untuk melakukan pengusiran roh jahat, hanya untuk mengetahui bahwa suara tersebut berasal dari burung lokal yang sedang kawin. Momen ini menjadi salah satu adegan terlucu yang menambah daya tarik drama.
Chemistry antara Lee Sun-bin dan lawan mainnya adalah salah satu kekuatan utama The Potato Lab. Dinamika antara Mi-kyung dan Baek-ho terasa natural dan tidak dipaksakan. Baek-ho yang awalnya digambarkan sebagai sosok dingin mulai menunjukkan sisi lembutnya di hadapan Mi-kyung, dan ini memberikan perkembangan karakter yang cukup meyakinkan.
Baca juga: Mari Menangis Bersama Drama Korea ‘Move to Heaven’
Selain itu, interaksi antar karakter pendukung seperti Hwan-gyeong dan Ong-ju juga memberikan sentuhan humor yang segar. Salah satu adegan terlucu adalah saat Ong-ju menyeret Mi-kyung untuk tato alis yang hasilnya malah gagal total. Mi-kyung terpaksa menyembunyikan alisnya dari Baek-ho, menciptakan situasi yang benar-benar kocak.
Berbeda dengan Love Scout yang mencoba menghadirkan sub-plot berat, The Potato Lab tidak tertarik untuk membebani kisah cintanya dengan konflik yang terlalu serius. Satu-satunya elemen dramatis yang terasa adalah hubungan Mi-kyung dengan Park Ki-se (Lee Hak-joo dari The World of the Married), mantan bos sekaligus mantan pacar yang menjadi alasan Mi-kyung meninggalkan Wonhan Retail. Saat menyelipkan elemen drama ini, The Potato Lab memang terasa agak generik. Namun, justru karena tidak berusaha menjadi terlalu serius, lelucon-lelucon receh yang disajikan terasa segar dan membuat drama ini menjadi drakor komedi romantis yang benar-benar menggemaskan.
The Potato Lab dapat disaksikan di Netflix
