Issues

5 Artikel Pilihan: ‘Giveaway’ Tiket Blackpink hingga Kontroversi ‘In the Name of God: A Holy Betrayal’

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan, mulai dari kontroversi ‘In the Name of God: A Holy Betrayal’ hingga ‘giveaway’ tiket Blackpink oleh parpol.

Avatar
  • March 1, 2023
  • 3 min read
  • 604 Views

1. Yang Bersembunyi di Balik Pemberitaan Media tentang Janda 

ika mengetik di mesin pencari Google dengan kata kunci janda, maka yang keluar adalah hal-hal yang lekat dengan stigma dan stereotip negatif. Misalnya: Kota janda, harga booking janda, kebutuhan biologis janda, dan sejenisnya. Sebelas dua belas, di media sosial pun, janda selalu diasosiasikan dengan sebutan-sebutan peyoratif, seperti janda gatel, janda genit, janda kembang, janda haus belaian, dan janda open BO.

Jika memfokuskan pencarian di media massa, yang keluar lebih fatal lagi. Misalnya: 8 Kota dengan Janda Terbanyak di Indonesia, 2 Daerah Ada di Jateng; Kaleidoskop 2022: Ada 2.635 Janda Baru di Makassar; “Janda Muda Pasrah Saat Digagahi Anak Bawah Umur, Tak Kuat Nahan Nafsu Lihat Korban Baring di Kos; Janda Cantik Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya”. Judul terakhir bikin saya kehilangan kata-kata. Bahkan sudah mati pun perempuan janda masih diseksualisasi. Sayangnya hal yang sama relatif jarang bahkan tak pernah menimpa lelaki duda.

 

 

Baca selengkapnya di sini

2. ‘Relationship Escalator’: Beratnya Jalani Hubungan Romantis Sesuai Tuntutan Publik

“Apa yang kau cari? Lulus, kerja, menikah, beranak. Apa lagi?”

Itu penggalan lirik “Apa?” oleh Petra Sihombing. Lagu yang menyentak saya dari lamunan seketika. Saya jadi berpikir, memang manusia adalah robot yang hidupnya diseragamkan, ya? Bukankah pernikahan adalah konstruksi sosial belaka, lalu kenapa seolah jadi wajib hukumnya?

Baru-baru ini saya tahu, ekspektasi sosial terhadap relasi monogami, pernikahan, dan hidup bahagia bersama anak-anak disebut relationship escalator. Istilah itu dicetuskan jurnalis Amy Gahran lewat tulisan di blognya. Kemudian menjadi pembahasan utama Gahran dalam bukunya, Stepping Off the Relationship Escalator (2017).

Simak artikelnya di sini.

3. Drama Alis Hailey Bieber-Selena dan Obsesi Kita pada Persaingan Perempuan

Drama alis antara Gomez, Jenner, dan Bieber menyedot perhatian publik. Berbagai media, dalam maupun luar negeri tanpa henti memberitakan perseteruan mereka. Menariknya, walau drama tersebut sudah dibantah langsung oleh Jenner dan Gomez, publik masih tetap sibuk membahasnya. Nama dan detail drama alis ketiganya masih terus saja diproduksi ulang di berbagai media sosial. Skandal-skandal masa lalu Bieber dan Gomez–dua perempuan love interest Justin Bieber–pun turut dibawa.

Obsesi kita terhadap perseteruan seleb bukan kali pertama terjadi. Baca artikel lengkapnya.

4. ‘Giveaway’ Tiket Konser Blackpink: Ada Aroma Pelibatan Fandom K-pop Jelang Pemilu 2024

Jelang konser Blackpink akhir pekan ini, Partai Gerindra mengadakan giveaway tiket untuk Blink—sebutan fans Blackpink—lewat akun Twitternya. Syaratnya, Blink harus mengunggah foto tanpa masker di depan baliho yang menampilkan Prabowo Subianto, sambil menggunakan atribut Blackpink.

Twit ini banjir respons miring. Banyak yang bilang, giveaway tersebut merupakan siasat mendongkrak popularitas Prabowo dan Gerindra menjelang 2024. Akun fanbase Blink Indonesia pun menyatakan ketidaksetujuannya. Mereka keberatan dan meminta Gerindra menghapus twit itu.

Baca artikelnya di sini.

5. ‘In the Name of God: A Holy Betrayal’: Bukti Media Terobsesi pada Adegan Pemerkosaan

Di episode-episode awal In the Name of God: A Holy Betrayal ditampilkan kasus kekerasan seksual berkedok agama oleh pemimpin sekte agama JMS (akronim dar Jesus Morning Star), Jung Myung Seok.

Sayangnya, adegan-adegan pemerkosaan yang dilakukan oleh Jung kepada jemaat perempuannya ditampilkan secara eksplisit dalam dokumenter. Adegan yang membuat ia mual tak karuan.

Baca artikelnya di sini.



#waveforequality


Avatar
About Author

Magdalene

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *