Issues

5 Artikel Pilihan: Rendang Babi hingga Review ‘Our Blues’

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, mulai dari review drakor ‘Our Blues’ hingga polemik rendang babi.

Avatar
  • June 17, 2022
  • 3 min read
  • 384 Views

1. Kasus Rendang Babiambo: Banyak Muslim Mabuk dan Zina tapi Tolak Makan Babi

Belakangan, umat Muslim heboh gara-gara twit Ustaz Hilmi Firdausi di akunnya @Hilmi28, soal rendang babi restoran Babiambo. Menurut pengurus Pondok Pesantren Yatim Dhuafa Assa’adah itu, apa yang dilakukan Sergio, pemilik restoran sudah kelewat batas. Pasalnya, kata dia, rendang kental dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah alias adat yang bersandar pada syariat Islam. Sehingga, halal haram makanan tak bisa lagi ditawar-tawar.

Cuitan Hilmi memicu banyak komentar, dari warga biasa hingga elit pejabat. Puncak dari polemik ini, Sergio sampai dipanggil oleh polisi dan diminta meminta maaf pada warga atas tindakannya ini. Sergio bingung bukan main. Masalahnya Babiambo saja sudah tutup sejak dua tahun lalu dan ia beroperasi hanya tiga bulan saja. Kok bisa-bisanya, isu itu baru “digoreng” sekarang?

 

 

Baca selengkapnya di sini.

2. Sejarah Toilet: Bias Kelas dan Ketidakadilan Gender dari Masa ke Masa

Terlepas dari inovasi toilet dengan sanitasi yang memadai, kenyataannya perempuan di beberapa wilayah masih sulit mengakses toilet. Di India salah satunya. National Statistical Office (NSO) mencatat, sekitar 71,3 persen rumah di area pedesaan tidak memiliki akses ke toilet. Beberapa area yang memiliki persentase tertinggi adalah Odisha, Uttar Pradesh, dan Jharkhand.

Tentu kondisi ini menyulitkan perempuan. Mereka harus pergi ke lapangan terbuka untuk membuang air. Tak jarang mereka diikuti hiena dan babi hutan ketika musim hujan, belum lagi gangguan ular di sekitarnya. Bahkan, mereka harus menunggu matahari terbenam, demi buang air tanpa mencuri pandangan orang-orang di sekitar.

Simak artikelnya di sini.

3. Review Drakor ‘Our Blues’: Warna Biru dengan Perspektif Baru

Belakangan baru saya paham, kalau ternyata drakor Our Blues dibikin dengan format omnibus. Naskahnya dijahit dari mosaik hidup beberapa penduduk Pulau Jeju, yang membentuk delapan storyline utama.

Tak cuma menarik, format omnibus ini ternyata  menjadi pengalaman menonton yang sungguh asyik. Tiap minggu, saya jadi menebak-nebak kisah mana yang akan dikulik berikutnya. Untuk menjaga rasa penarasan penonton, No Hee-Kyung si penulis naskah juga sengaja tak selalu menuntaskan tiap storyline. Beberapa plot dibiarkan bolong, agar ditambal di episode lainnya.

Ini artikel lengkapnya.

Siapa yang sudah menonton film Secretary, 50 Shades of Grey, Love and Leashes? Meskipun film bertemakan Bondage and DisciplineDominance and SubmissionSadism and Masochism alias BDSM semakin marak bermunculan, tapi bukan berarti citra “nakal” dan “berbahaya” sudah betul-betul lekang dari praktik ini.

Tak bisa dimungkiri, selama ini praktik BDSM masih dinarasikan sebagai preferensi seksual menyimpang dan kental akan praktik kekerasan nan berbahaya. Sekelompok orang di Indonesia bahkan coba mengkriminalisasi praktik ini lewat Rancangan Undang-Undang Ketahanan Keluarga. Di pasal 85 dan 86 ada poin pelarangan praktik BDSM dilakukan di Indonesia.

Gambaran keliru dalam film dan media kerap membuat BDSM salah diartikan sebagai penyimpangan seksual atau kekerasan seksual. Nyatanya, tidak begitu. Perbedaannya amat jelas.

Selengkapnya di sini.

5. Merasa Kehilangan Saat Teman Kerja Resign, Apa yang Bisa Dilakukan?

Selayaknya menghadapi proses patah hati dengan pasangan, rasa kehilangan juga sangat mungkin dirasakan saat teman kerja kita resign. Di minggu pertama kepergian mereka misalnya, saya merasa hampa, gelisah, dan tidak nyaman. Hal serupa juga dirasakan teman kerja lain. Dia bahkan menyuruh saya bertanya pada editor sebelumnya, apakah tidak mau balik lagi saja ke redaksi. Saya bisa paham, karena memang proses beradaptasi dengan orang baru itu sangat melelahkan, apalagi jika kita sudah nyaman dengan orang lama. 

Psikolog organisasi asal New York, Amerika Serikat, Dr. Orbe-Austin, mengatakan bahwa perasaan kehilangan itu merupakan hal wajar karena kita sudah melewati banyak keseharian dengan rekan kerja. 

Simak artikelnya di sini.



#waveforequality


Avatar
About Author

Magdalene

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *