5 Rekomendasi Komik ‘Slice of Lice’ Bertema Queer Terbaik
Jika kamu sedang bingung menentukan bahan bacaan akhir pekan ini, tak ada salahnya mengutip komik ‘slice of life’ bertema queer berikut.
Sebagai pekerja yang bergerak di isu sosial, berjibaku dengan isu ini hampir tiap hari kadang bikin lelah. Oleh sebabnya, membaca komik menjadi salah satu pelarian terbaik buat saya di akhir pekan. Apalagi jika komik yang dimaksud mengusung genre slice of life dan mengangkar isu-isu kelompok marjinal queer.
Berbeda dari komik slice of life lain, komik bertema queer ini menyajikan beragam perspektif dan representasi tokoh queer yang jarang muncul di berbagai platform media. Saya yang mengidentifikasi diri sebagai queer pun sangat senang membaca cerita-cerita komik ini, karena sangat dekat dengan pengalaman pribadi. Tak hanya itu, komik slice of life queer juga memanjakan mata dengan ilustrasi yang cantik dan story telling yang menarik dari penulis yang beragam.
Berikut ini beberapa rekomendasi komik slice of life queer yang wajib kamu baca.
Komik slice of life Tentang Hubungan Toksik Laura Dean Keeps Breaking Up With Me (2019)
Sebagai seorang yang pernah berada dalam hubungan pacaran yang toksik, komik slice of life Laura Dean Keeps Breaking Up With Me, membuat saya memahami perasaan dari tokoh utama komik ini. Adalah Frederica Riley atau Freddy, seorang perempuan berusia 17 tahun yang sedang bermasalah dengan pacarnyanya, Laura Dean.
Laura sering memutuskan hubungan secara sepihak dengan Freddy. Setelah itu ia meminta Freddy untuk kembali berpacaran sesuka hatinya. Freddy sangat bingung dengan kelakuan pacarnya itu, dan semua fokusnya beralih untuk mencegah agar hubungannya tetap terjaga.
Baca Juga: Bagaimana ‘Manga Yaoi’ atau ‘Boys Love’ Masih Meromantisasi Kekerasan Seksual
Sayangnya, hal ini malah membuat Freddy secara tidak sadar menjauh dari sahabat-sahabatnya, Buddy, Eric, dan Doodle. Stres dengan hubungannya, Freddy pun meminta saran ke berbagai pihak tentang motif Laura Dean yang putus nyambung dengannya.
Komik yang banyak mendapat pujian dari berbagai pihak ini, cocok untuk kamu yang tengah galau soal hubungan pacaran yang putus-nyambung enggak karuan. Alih-alih menggurui, komik ini hadir untuk memperlihatkan gambaran bagaimana hubungan toksik itu sangat beragam dan seperti apa dampaknya terhadap individu dan sekitarnya.
Komik slice of life Tentang Orang Introver Our Dining Table (2017)
Orang-orang introver mungkin akan sangat terhubung dengan perasaan seorang pegawai kantoran bernama Yutaka. Ia sendiri sulit sekali makan di tempat ramai tapi di balik itu, ia sangat pandai memasak.
Kondisi ini berubah saat ia bertemu dengan dua orang kakak beradik Minoru dan Tane yang memiliki perbedaan usia sangat jauh. Kakak beradik itu meminta Yutaka untuk mengajarkan mereka membuat masakan yang lezat seperti yang dibuat oleh Yutaka.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Manga Josei yang Angkat Isu Perempuan
Hal ini membuat Yutaka tanpa sadar menyukai atmosfir makan bareng dengan kedua adik kakak tersebut, dan tentunya malah jatuh hati pada sang kakak.
Bloom (2019)
Sebagian anak-anak yang baru lulus SMA memiliki mimpi untuk bisa hidup jauh dari keluarganya dan hidup mandiri. Namun, bagi Ari yang ingin pindah ke luar kota bersama dengan teman-teman band-nya, hal ini sulit dilakukan karena sang ayah tak mengizinkan, dan keluarganya tak terlalu berada. Sehari-hari, lelaki berusia 18 tahun itu membantu ayahnya di toko roti mereka.
Baca Juga: Perempuan Antagonis Gugat Keadilan: 6 Manga Isekai Terbaik
Untuk meyakinkan sang ayah, Ari pun mencari penggantinya untuk membantu sang ayah di toko roti. Ia lantas bertemu dengan anak laki-laki seusianya, Hector. Berbeda dengan Ari, Hector sangat suka membuat roti. Mereka pun semakin dekat, namun suatu hari sesuatu terjadi di antara mereka.
Dikemas dengan santai, Bloom memperlihatkan berbagai isu, tak hanya seputar percintaan anak-anak yang baru beranjak dewasa, tetapi juga kultur sosial yang melingkupi latar belakang para tokohnya.
My Lesbian Experience with Loneliness (2016)
Komik yang dibuat oleh komikus Kabi Nagata ini, bercerita tentang pengalaman dari Nagata sendiri tentang orientasi seksualnya sebagai lesbian. Ceritanya sangat dekat dengan keseharian kita. Kabi yang baru pertama kali merasakan pengalaman seksualnya di umur 28 tahun ketika ia menyewa jasa seorang pekerja seks. Kabi memang lebih fokus untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang mangaka sukses, oleh sebabnya ia jarang sekali bersosialisasi bahkan mencari pasangan.
Baca Juga: Bosan dengan Kehidupanmu yang Monoton? Yuk Baca Manga Isekai Ini
Semua pengalamannya ini ia tuangkan dalam cerita My Lesbian Experiences with Loneliness, yang dikemas secara santai, penuh humor. Namun jangan lupa, komik ini tetap sarat kritik soal seksualitas perempuan dan kesepian yang menjadi problem utama di Jepang.
I Hear The Sunspot (2017)
Akibat Kohei yang mengalami disabilitas tuli, orang-orang sering salah paham dengan sikap-sikapnya dan ia jadi kesulitan bergaul di kampus. Oleh sebab itu, Kohei pun mulai menjaga jarak dari orang-orang. Kondisi ini mulai sedikit berubah ketika ia bertemu dengan laki-laki bernama Taichi yang bicara blak-blakan dan sangat periang. Untuk pertama kalinya ada seseorang yang bilang pada Kohei bahwa kondisi pendengarannya itu bukanlah kesalahan Kohei. Dari kata-kata itu, Kohei pun mulai berubah, dan hubungan mereka semakin dekat.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Manga Reverse Harem Terbaik 2021
Berbeda dari komik slice of life biasa, komik I hear the Sunspot memperlihatkan representasi orang-orang yang mengalami disabilitas, dalam hal ini orang-orang tuli. Bagaimana mereka kerap mengalami kesulitan dalam berbaur dengan masyarakat, hanya karena orang-orang di sekitar mereka tidak memahami kondisi tersebut.