5 Artikel Penting tentang Palestina Sepanjang 2023: Pil Anti-Mens hingga Elitisida
Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan tentang Palestina, mulai dari elitisida yang dilakukan Israel hingga susahnya jadi perempuan di arena perang.
1. Standar Ganda Feminis Barat Kala Bicara Kasus Palestina
Bulan lalu, Magdalene menuliskan tentang serangan Israel ke Palestina adalah isu feminis. Berangkat dari situlah, maka sudah semestinya mereka yang mengaku feminis perlu melawan semua penindasan, termasuk penindasan perempuan Palestina.
Sayang, menurut Maryam Aldossari, Peneliti Ketidakadilan Gender di Timur Tengah, feminis Barat nyatanya gagal membela perempuan Palestina. Dalam tulisanya “Western feminism and its blind spots in the Middle East” di Al Jazeera, ia menilai banyak feminis Barat dan berkulit putih menolak bersolidaritas dengan perempuan Palestina.
Baca artikelnya di sini.
2. Elitisida, Kematian Refaat Alareer, dan Pembunuhan Orang Penting di Palestina
Tak cukup menargetkan rumah penduduk, perpustakaan, rumah sakit, hingga kamp pengungsian. Dengan dalih memberantas Hamas, Israel rupanya juga menargetkan orang-orang berpengaruh di Gaza, Palestina. Alareer adalah salah satu dari banyak intelektual dan orang-orang berpengaruh di Gaza yang dibunuh oleh IOF.
Baca artikelnya di sini.
3. Kenapa Serangan Israel ke Palestina adalah Isu Feminis
Dalam konteks Israel, logika kolonial ini berdimensi rasial dan gender. Berdimensi rasial karena ini membingkai orang Palestina sebagai kelompok berbahaya. Ini terlihat dari kepemimpinan Zionis awal yang berusaha mewujudkan mitos dasar Zionis tentang “tanah tanpa penduduk untuk penduduk tanpa tanah”. Caranya melalui pembersihan etnis secara sistematis terhadap penduduk asli Palestina pada 1948 yang berlanjut hingga saat ini.
Di sisi lain, seperti yang dikatakan oleh para feminis dekolonial, logika kolonial berdimensi gender terletak pada tindakan kekerasan berbasis gender yang dilakukan agen imperialis, terutama laki-laki. Kekerasan berbasis gender kerap menggunakan kekerasan seksual sebagai cara untuk menundukkan, menghilangkan, dan membungkam penduduk asli
Baca artikel lengkapnya.
4. Getir Perempuan Palestina: Ditundukkan Israel dan Bangsanya Sendiri
Konsep ibu Palestina berusaha untuk terus dikonstruksi dan dilanggengkan oleh mendiang pemimpin Palestina, Yasser Arafat. Ia kerap menyebut rahim perempuan Palestina sebagai “senjata terbaik rakyat Palestina”. Sekilas jargon ini terdengar heroik dan mengharukan, namun yang sebenarnya terjadi adalah perempuan menerima beban berlapis secara fisik juga psikologis.
Baca artikel selengkapnya.
5. 5 Buku tentang Palestina yang Harus Kamu Baca
Bagaimana orang-orang merespons serangan Israel ke Palestina? Mereka terbelah dua: Yang pro Israel cenderung mengambinghitamkan Hamas sebagai pemantik, yang kontra menyebut Zionist melakukan genosida. Agar kamu lebih paham soal fakta-fakta di Palestina, berikut Magdalene merekomendasikan lima buku tentang Palestina:
Baca artikel lengkap di sini.