‘The World of the Married’: Pelakor, Drakor, dan Inspirasi Sekelas Ted Talks
Drama Korea yang satu ini mengaduk emosi, memacu adrenalin, dan memberikan motivasi layaknya video persembahan Ted Talks.
Seriously, this is important.
Kalau kalian aktif di Twitter, kalian pasti tahu bahwa drama Korea alias drakor berjudul The World of the Married banyak dibicarakan orang. Agaknya topik tentang perselingkuhan dan retaknya hubungan rumah tangga benar-benar mencuri perhatian. Saking mencuri perhatiannya, akun instagram Han So-Hee, pemeran Yeo Da-Kyung dalam drama Korea tersebut yang kebagian jatah memerankan selingkuhan, dihujani komentar-komentar tidak menyenangkan dari warganet Indonesia. Kata-kata seperti “pelakor” bermunculan tanpa henti seperti halnya komentar tidak berguna dari so-called punk rocker dan pencinta teori konspirasi JRX.
Tadinya saya memutuskan untuk berhenti menonton drama Korea dulu karena saya baru saja menyelesaikan Itaewon Class. Tapi kemudian suatu hari saya melihat sebuah klip dari episode lima di Twitter. Dibandingkan dengan The World of the Married, Itaewon Class jauh lebih jinak. Dramanya memang cukup intens tapi tidak ada apa-apanya dengan prahara rumah tangga antara Sun-Woo (Kim Hee-Ae) dan Tae-Oh (Park Hae-Joon).
*awas mini spoiler* The World of the Married mengisahkan tentang Sun-Woo, seorang dokter, istri, dan ibu yang baik, yang menikah dengan Tae-Oh, seorang pembuat film yang tidak mempunyai karya apa-apa. Sun-Woo mencurigai bahwa suaminya berselingkuh. Instingnya akurat karena Tae-Oh ternyata menjalin hubungan dengan Da-Kyung, anak dari seorang konglomerat.
Dalam video yang saya tonton, Sun-Woo bersama suaminya tampak makan malam bersama di kediaman Da-Kyung. Tanpa emosi yang berlebihan dan gestur yang minimalis (semuanya dilakukan sambil Sun-Woo makan), Sun-Woo membeberkan kebobrokan kelakuan suaminya di depan orang tua si “pelakor”. Sun-Woo tidak hanya spill tea tentang hubungan mereka tapi juga kenyataan bahwa Da-Kyung hamil.
Baca juga: 7 Drama Korea Layak Tonton Buat Kamu yang Skeptis
Yang menarik dari adegan tersebut adalah betapa santainya si tokoh utama menghadapi drama raksasa ini. Sementara orang-orang di sekelilingnya bereaksi dengan heboh dan syok, diimbuhi musik membahana seperti Frodo mau meleburkan cincin, Sun-Woo menjatuhkan bom ini dengan cara paling elegan. Pertanyaan langsung muncul di kepala saya, “Siapakah perempuan ini?” Dan karena video itu, saya akhirnya memutuskan untuk menonton The World of the Married.
Dan itu adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat.
Mengaduk emosi, memompa adrenalin
Drama Korea yang satu ini membuat saya betul-betul hanyut di dalamnya. Saya benar-benar terikat dengan keputusan semua karakternya. Dan untuk itulah saya memutuskan untuk live tweet ketika saya menonton The World of the Married. Karena saya tidak ingin sendirian ketika menyaksikan menyibaknya tragedi demi tragedi yang menimpa para karakternya.
Yang menarik dari hasil live tweet saya adalah banyak sekali follower saya yang berkomentar untuk tidak mau menonton drama Korea ini karena takut emosi. Alasan kedua biasanya karena trauma. Saya tidak bisa berkomentar banyak kepada orang-orang yang mungkin mempunyai pengalaman yang sama seperti Sun-Woo, tapi bagi kalian yang masih ragu perlukah menonton The World of the Married, ini adalah alasannya.
Pertama, The World of the Married adalah salah satu drama Korea yang dibuat dengan sangat baik. Drama Korea ini diadaptasi dari serial Inggris berjudul Doctor Foster. Saya menonton episode pertama versi Inggrisnya dan menurut saya versi Korea jauh lebih asyik untuk ditonton. Kenapa? Karena orang Korea jago sekali mengaduk-aduk emosi penonton.
Baca juga: Pokoknya Aku Hanya Mau Sama Laki-laki Korea!
Dibandingkan dengan Itaewon Class, misalnya, yang skala konfliknya lebih besar (konglomerasi melawan UKM), cakupan The World of the Married lebih kecil, hanya satu rumah tangga. Tapi rasa menontonnya jauh lebih sensasional karena pembuat drama Korea ini memutuskan untuk mempersembahkannya seperti layaknya film thriller.
Setiap momen dibuat seolah seorang agen rahasia harus mendapatkan kode khusus agar nuklir tidak meledak. Musik, sinematografi, dan akting para pemerannya yang sangat meyakinkan membuat serial ini benar-benar seru dan memompa adrenalin. Saya lupa kapan terakhir kali saya menonton sebuah film yang terus-terusan membuat saya berteriak penuh sumpah serapah di depan laptop. Dan pengalaman itu hadir setiap episodenya.
“Tapi, Can, kalo bikin darah tinggi dan jantungan kenapa terus ditonton?”
Inilah bagian paling indah dari The World of the Married. Seperti halnya menonton Black Mirror (sebelum COVID-19 tentu saja karena menonton Black Mirror ketika karantina seperti sekarang ini rasanya seperti sajian 4D), menonton drama Korea ini memberikan katarsis yang sungguh luar biasa. Ini rasa yang mirip ketika saya menonton film horor. Saya mencari adrenalin itu karena di dunia nyata saya tidak ingin merasakan teror itu.
Yang kedua adalah karena Sun-Woo. Dibandingkan dengan kebanyakan karakter perempuan dalam drama Korea, Sun-Woo adalah apa pun yang saya harapkan ketika saya dewasa nanti. Dia tidak gampang panik, dia tahu bagaimana cara melakukan sesuatu, dia selalu selangkah di depan, dia tahu kelemahan lawannya, dia tahu cara menggunakan kekuatannya. Dia bagaikan jenderal panglima pemenang Perang Dunia.
Baca juga: Antara BH, Drakor, dan Jemuran Kos
Sun-Woo manipulatif tapi dia bisa menggunakan itu sebagai sumber kekuatan untuk bertahan. Menyaksikan seorang ibu yang berdedikasi, istri yang setia, dan penyedia nafkah yang baik bagi keluarga dan dikhianati oleh suami yang tidak berguna adalah derita. Tapi menyaksikan perempuan tersebut membalas dendam untuk membalas suaminya yang tidak tahu diri adalah sebuah hiburan level tertinggi.
The World of the Married memang penuh konflik dan drama yang membuat saya istigfar sepanjang menit. Tapi setiap kali Sun-Woo melakukan hal-hal yang bombastis, melabrak orang yang membicarakannya dari belakang, mengonfrontasi masalah langsung tanpa bertele-tele, saya langsung berdiri dari kursi saya dan memberikan standing ovation.
Sun-Woo melakukan hal-hal yang saya ingin lakukan dalam hidup tapi tidak berani. Kepercayaan dirinya benar-benar menghipnotis. Keberaniannya sungguh menginspirasi. Kalau Sun-Woo bisa membongkar perselingkuhan suaminya, mengambil hak asuh anak sambil tetap terus bekerja tanpa absen, tetap tampil keren dan bisa membersihkan rumah dan menjaga anaknya setiap hari, kenapa saya harus mengeluh setiap hari ketika bangun karena pandemi belum selesai? Can you imagine Sun-Woo during COVID-19 quarantine? I bet she kicks ass. And still looking like a queen.
The World of the Married jauh lebih efektif dari semua video motivasi TedTalk untuk membuat saya tetap positif menghadapi hari. Kalau Sun-Woo masih bisa menjalani hari meskipun suaminya yang tak tahu berterima kasih itu selingkuh hanya karena alasan “saya jatuh cinta”, saya pasti bisa terus bertahan untuk #DiRumahAja.
The World of the Married bisa disaksikan di VIU.