ARMY, Kamu Berharga, Begitu Juga Perasaanmu
Mengidolakan seorang artis Korea Selatan atau sebuah boygroup/girlgroup K-Pop seakan menjadi sebuah hal yang terlarang dan “terkutuk”. Padahal tidak demikian.
Menjadi bagian dari sebuah fandom (komunitas penggemar) sering kali dipandang sebagai sebuah “aib”. Membuat sebuah pengakuan bahwa kamu mengidolakan seorang laki-laki atau perempuan yang berasal dari Asia Timur tidak jarang membuat dirimu berpikir puluhan kali untuk melakukannya, karena takut dilabeli “bocah”, dianggap fanatik, bahkan dianggap aneh. Mengidolakan seorang artis Korea Selatan atau sebuah boygroup/girlgroup K-Pop seakan menjadi sebuah hal yang terlarang dan “terkutuk”.
Di Indonesia sendiri banyak larangan-larangan tidak tertulis yang sering dijumpai di lingkungan sosial masyarakat berkaitan dengan K-Pop, seperti tidak boleh menonton music video girlgroup karena mereka berpakaian terlalu terbuka, jangan mengidolakan laki-laki yang menggunakan make up, jangan mengidolakan artis Korea karena mereka memberikan contoh yang tidak baik, atau berbagai larangan tersirat lainnya. Karena itulah, kamu merasa memerlukan sebuah keberanian besar jika kamu ingin menyatakan bahwa kamu adalah seorang penggemar K-Pop alias K-Poper kepada orang-orang terdekatmu.
Berbagai stigma yang menempel pada diri seorang K-Poper sedikit banyak akan membebani mereka di kehidupan sehari-hari. Banyak dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk memisahkan kehidupan mereka di dunia nyata dengan kehidupan sebagai seorang K-Poper dengan membuat akun kedua (second account) di berbagai media sosial. Ini dilakukan demi menghindari kritikan dan cemoohan dari teman atau keluarga.
Padahal, hal tersebut justru menuntun mereka untuk bertemu dengan teman atau bahkan keluarga baru yang bisa memberikan apa yang mereka inginkan dan butuhkan, lebih dari apa yang mereka dapatkan di luar fandom tersebut.
Di lain sisi, yang lebih menarik dari itu semua adalah kenyataan bahwa sang idola Korea itu sendiri juga tidak jarang mendapatkan cemoohan dan hinaan dari berbagai pihak hanya karena profesi yang mereka jalani, yaitu menjadi seorang K-Pop Idol, salah satunya para personel BTS (Bangtan Sonyeondan).
Baca Juga: Euforia BTS Meal: Salah Alamat Menghujat ARMY
BTS adalah sebuah boygroup asal Korea Selatan yang memulai karier pada 13 Juni 2013. Perjalanan panjang membawa mereka ke masa kini: Masa puncak kejayaan yang membuat nama mereka begitu besar di industri musik dan hiburan global. Mereka menjadi begitu dicintai dan disegani oleh banyak orang, mereka begitu dicari dan diinginkan oleh berbagai perusahaan bisnis untuk bekerja sama. Namun pada saat bersamaan, mereka pun begitu dibenci dan dihina karena mereka adalah sebuah grup K-Pop atau bahkan hanya karena mereka adalah BTS.
Hal itulah yang membawa simpati dan empati para penggemar menjadi semakin dalam terhadap mereka. Berbagai situasi menyadarkan ARMY, sebutan penggemar BTS, bahwa apa yang dialami oleh sang idola ternyata mereka alami juga sebagai penggemar, atau sebaliknya.
BTS sendiri sangat menyadari hal tersebut, bahwa menjadi penggemar mereka terkadang bukanlah hal yang mudah untuk diakui. Mereka seakan menyadari berbagai stigma yang menempel pada penggemar mereka setiap kali berhubungan dengan BTS. Kesadaran tersebut akhirnya membawa BTS dan ARMY pada sebuah titik di mana mereka ingin menguatkan satu sama lain, ingin selalu memberi dukungan satu sama lain. Sebuah hubungan timbal balik antara idola dan penggemar, bukan hubungan yang berat sebelah yang hanya menguntungkan sang idol saja.
Lalu bagaimana dengan dukungan antarsesama penggemar?
Dukungan dari BTS tentu sangat sering dan berguna bagi ARMY. Namun dengan jumlah penggemar yang sangat banyak, tentu selalu ada keterbatasan personel BTS untuk terus melakukan itu. Maka itu, peran ARMY yang saling membantu dan memberikan dukungan juga sangat dibutuhkan. Perasaan saling terikat, terhubung, dan mengenal menjadi alasan bagi ARMY untuk saling mendukung dan menguatkan satu sama lain.
Baca Juga: BTSxARMY: Gelombang Protes Global Melawan Rasisme
Melalui kampanye “Love Yourself”, BTS selalu mengajak para penggemar dan masyarakat umum untuk selalu mencintai diri sendiri, bahkan sebelum memutuskan untuk mencintai orang lain. Kampanye tersebut mengajarkan bahwa setiap individu sangatlah berharga, bagaimanapun rupa, dari mana pun asal, dan apa pun bahasa yang mereka gunakan.
Dalam sebuah konser, RM pernah berkata, “Please use me, please use BTS to love yourself. Because you guys taught me to love myself”.
Begitu kuat hubungan antara BTS dan ARMY hingga mereka saling belajar dan mengajarkan tentang arti mencintai diri sendiri. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan para ARMY memutuskan untuk melakukan banyak kegiatan positif sebagai bentuk upaya untuk mencintai diri sendiri dan menyebarkan hal-hal positif kepada lingkungan sekitar. Salah satunya adalah BTS Army Help Center.
Pada tahun 2017 BTS pertama kali dinominasikan sebagai Top Social Artist pada ajang Billboard Music Awards. Tentu saja hal tersebut menjadi kabar gembira bagi ARMY di seluruh dunia.
Namun, hinaan dan kebencian dari berbagai pihak membuat ARMY merasa sangat tertekan. Bahkan setelah BTS berhasil memenangkan penghargaan tersebut, kebencian tidak berhenti datang, justru menjadi semakin banyak.
Melihat hal tersebut, salah seorang ARMY asal Perancis (yang kemudian menjadi founder BTS Army Help Center) memutuskan untuk membuat sebuah akun Twitter di mana ARMY bisa saling berbagi cerita dan menumpahkan keluh kesah yang mereka rasakan. Tentu saja masalah utamanya belum terselesaikan, kebencian dan hinaan itu tetap ada hingga sekarang. Namun ketika ARMY dapat saling berbagi cerita dan saling memberikan dukungan, setidaknya mereka tahu bahwa perasaan mereka adalah hal yang berharga untuk dijaga, sama berharganya dengan diri mereka sendiri. Begitulah awal mula BTS Army Help Center terbentuk.
Kini, Army Help Center telah resmi terdaftar di Lembaga Perancis sebagai komunitas nonprofit. Army Help Center berbasis di Twitter dengan akun pusat bernama @BTS_AHC serta akun Instagram dan situs dengan nama yang sama. Semua akun utama berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, dan saat ini Army Help Center telah memiliki 15 akun cabang di berbagai negara. Masing-masing akun cabang ini berkomunikasi dengan menggunakan bahasa nasional dari masing-masing negara. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi ARMY agar dapat lebih banyak bercerita di sana.
Baca Juga: Tolak Terlibat ‘Fanwar’ dan ‘Call Out’ Idola Tak Membuatmu Jadi ‘Fake Fans’
Indonesia sendiri bernaung dalam akun @BTS_AHC_IDN. Army Help Center memiliki motto: spread love and positivity. Dengan berbagi cerita pada BTS AHC, mungkin saja masalahmu tidak langsung mendapatkan solusi dan langsung memberikan dampak atau perubahan pada kehidupanmu. Namun, menceritakan masalah atau beban yang mengganggu di pikiranmu akan membantu mengurangi beban yang kamu rasakan. Setidaknya dengan berbagi cerita kamu dapat meluapkan emosi yang terpendam sehingga perasaanmu akan menjadi sedikit lebih baik.
BTS Army Help Center Indonesia menjadi salah satu bukti bahwa mengagumi dan mengidolakan BTS bukanlah hal yang terlarang, bukan sebuah aib yang harus disembunyikan. BTS AHC Indonesia juga menjadi sebuah bukti bahwa kamu tetap bisa melakukan banyak hal positif meskipun kamu mengidolakan artis K-Pop, bahkan kamu mungkin menemukan sebuah kebiasaan baru yang lebih baik, lebih positif dan lebih bermanfaat bagi banyak orang daripada sebelum kamu mengidolakan mereka.
BTS AHC Indonesia tentu saja sangat peduli terhadap sesama penggemar BTS. Namun lebih dari itu, kami juga sangat peduli terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar. Karena itulah, kami juga menyediakan layanan semacam peer counseling (teman bicara) kepada orang-orang selain penggemar BTS.
Di samping itu, kami juga telah bekerja sama dengan banyak pihak untuk melakukan proyek berbagi seperti mengumpulkan donasi bencana alam, menanam pohon bersama, berbagi sembako, atau yang paling terbaru adalah berbagi McD BTS Meal kepada anak-anak di panti asuhan.
BTS telah mengajarkan kami untuk terus melakukan hal-hal positif dan menyebarkan hal positif tersebut kepada lingkungan sekitar. ARMY, kamu berharga, aku berharga, kita berharga. Setiap individu di dunia ini berhak untuk dihargai karena keberadaannya, bukan harus memiliki alasan tertentu dulu baru bisa dihargai. Apa pun yang kita rasakan di dalam hati juga merupakan sesuatu yang berharga, bukan untuk diabaikan. Maka dari itu, jika kamu membutuhkan teman bicara, jangan pernah ragu untuk mengirimkan pesan kepada BTS AHC Indonesia melalui akun Twitter kami.
Ilustrasi oleh Karina Tungari