Lifestyle

Beratnya Jadi Generasi Sandwich, Bagaimana Bicarakan Ini dengan Pasangan?

Jika kamu atau pasanganmu adalah generasi sandwich, perlu ada sesi khusus untuk membicarakan hal ini sebelum menikah.

Avatar
  • October 6, 2021
  • 4 min read
  • 848 Views
Beratnya Jadi Generasi Sandwich, Bagaimana Bicarakan Ini dengan Pasangan?

Beberapa di antara kita pasti sudah memiliki rencana masa depan yang lengkap, mulai dari kuliah, pekerjaan, pernikahan, dan seterusnya. Masalahnya, meski tampak sederhana, persoalan menata masa depan jauh lebih sulit buat kamu yang terjebak sebagai generasi sandwich.

Generasi sandwich adalah terminologi untuk menjelaskan fenomena seorang individu dewasa yang harus mengurus orang tua mereka sekaligus anak-anak sendiri. Sebetulnya, sandwich generation tidak eksklusif berdampak pada generasi X dan boomers saja, tetapi juga semua orang yang orang tua dan anaknya membutuhkan bantuan dalam waktu bersamaan. 

 

 

Baca Juga: Untuk Perempuan Generasi ‘Sandwich’: Kamu Berhak Bahagia

Ada beberapa tipe orang dalam generasi sandwich. Pertama, anak sulung yang harus membantu orang tuanya untuk menghidupi adik-adiknya. Kedua, anak yang masih membantu kebutuhan orang tuanya sekaligus mengurus anaknya.

Dengan dalih berbakti kepada orang tua, dan tidak ingin dicap sebagai pembangkang, kita tidak bisa menolak keadaan. Situasi seperti ini yang terkadang juga jadi perkara tersendiri ketika kita sudah berada dalam pernikahan. Akibat tidak membicarakan situasi dan kondisi ekonomi keuangan kita dan keluarga sebelum menikah, hubunganmu dengan pasangan bisa jadi taruhan.

Lalu, Kapan Waktu Terbaik buat Pasangan Generasi Sandwich Membicarakan Masalah Keuangan?

Ada baiknya kamu membicarakan soal masalah ini pada pasanganmu sedini mungkin. Menurut saya, lebih cepat maka lebih baik. Beberapa topik pembicaraan soal keuangan mungkin akan muncul secara alami, tetapi ada juga yang mesti kita inisiasi terlebih dahulu. Yang pasti, obrolan soal keuangan ini mesti dibicarakan secara perlahan-lahan dan bertahap, oleh sebabnya mesti dibicarakan lebih dini. 

Lalu apa yang perlu dibicarakan? Kalian berdua harus mengetahui bagaimana situasi dan kondisi keuangan masing-masing, dan apakah kalian memiliki tanggungan utang, atau keluarga yang mesti dibiayai. Saat berbincang-bincang, kalian bisa membuat perencanaan jangka panjang untuk keuangan keluarga kecil kalian nanti, seperti cara menabung, mengatur biaya anak, dan sebagainya.

Bagaimana Jika Pasangan Tidak Mau Terbuka Soal Keuangan Masing-masing?

Bicara keuangan mungkin bisa membuat kamu berdua frustrasi. Mungkin salah satu di antara kamu merasa dipojokkan atau merasa keuangannya terancam karena pasangan. Oleh sebab itu, mencari jalan untuk membicarakan hal ini sangatlah penting. Salah satu contohnya, terkait dengan keresahan-keresahan kita.

Baca Juga: Mampukah Milenial sebagai Generasi ‘Sandwich’ Baru Bertahan Ketika Pandemi?

Agar pembicaraan soal keuangan kalian berjalan dengan lancar, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika ingin membicarakannya, sebagai berikut:

1. Bicarakan secara pelan-pelan

Berbicara soal keuangan tidak bisa selesai dalam sehari saja. Kamu berdua perlu membangun pembicaraan ini secara perlahan-lahan, dan mengatur strategi pertanyaan-pertanyaan yang sedikit sulit dibicarakan. 

2. Jangan berbohong

Akhirnya, kalian berdua setuju untuk membicarakan soal keuangan, langkah selanjutnya adalah jangan berbohong. 

Baca Juga: Riset: Generasi Z Tunjukkan Toleransi Beragama yang Tinggi

Ketika membicarakan keuangan, jangan pernah berbohong pada pasanganmu soal kondisi keuanganmu. Terkadang kita malu mengakui atau malah takut mengakui soal kondisi keuangan kita yang sebenarnya, karena takut pasanganmu malah akan memutuskanmu, padahal ini bakal berefek fatal di kemudian hari.  

Bicarakan sejujurnya pada pasanganmu, bagaimana situasi keuangan dan keluargamu. Jika memang ia malah memutuskanmu karena hal ini, mungkin memang dia bukan orang yang tepat. 

3. Jangan hanya membicarakan angka tetapi nilainya juga

Perlu diingat ini bukan hanya perkara angka tetapi nilai dari uang tersebut di mata pasangan. Dalam hal ini, pasanganmu mungkin menganggap angka tersebut tidak terlalu besar, tetapi buat orang lain, bisa jadi berbeda. Oleh sebab itu, kamu berdua perlu berusaha menjelaskan alasan dan kondisi keluarga pada pasangan. 

4. Dengarkan baik-baik dan pahamikondisi pasanganmu yang generasi sandwich

Saat pasanganmu tengah bercerita bagaimana situasi dan kondisi keluarga dan keuangannya, jadilah pendengar yang baik untuk pasanganmu, dan pahami kondisi yang tengah dihadapi. 

5. Bicarakan apakah nanti kamu berdua akan bekerja atau salah satunya saja

Sebagian dari kita mungkin berpandangan perempuan lebih baik di rumah saja, menjadi ibu rumah tangga, tetapi bagaimana jika si perempuan masih ada tanggungan orang tua yang harus dibiayai, dan ia juga mesti bekerja setelahnya. Perlu diingat, jika kamu seorang generasi sandwich, akan sulit bagi kalian berdua nantinya jika cuma mengandalkan satu pemasukan saja. 

Baca Juga: Surat Cinta untuk Para Milenial, dari Gen X-er yang Lelah

6. Bicarakan apa saja mimpimu

Walaupun di antara kalian  terjebak dalam situasi generasi sandwich, kalian masih tetap boleh loh membicarakan mimpi kalian berdua setelah menikah. Penting bagi pasangan untuk memiliki mimpi, entah itu mungkin punya rumah berdua, atau hal lainnya.

Ketika membicarakan tentang mimpi berdua, kalian juga perlu mengatur strategi bagaimana menggapai mimpi tersebut. 



#waveforequality


Avatar
About Author

Jonesy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *