Issues

5 Artikel Pilihan Sepekan: Film ‘Dirty Vote’, Depresi Pasca-Pemilu, hingga Komeng Nyaleg

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, mulai dari nyalegnya komedian Komeng hingga catatan penting film ‘Dirty Vote’.

Avatar
  • February 16, 2024
  • 3 min read
  • 772 Views
5 Artikel Pilihan Sepekan: Film ‘Dirty Vote’, Depresi Pasca-Pemilu, hingga Komeng Nyaleg

1. Setelah Kemenangan Prabowo, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Aku kira patah hati itu cuma bisa terjadi ketika ditinggal orang terkasih. Nyatanya, hati bisa terasa berat cuma perkara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berpotensi memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Saking beratnya, sampai-sampai semua ototku seperti ikut dibetot dari tubuh, lemas. Beberapa kawan bahkan bercerita, asam lambungnya naik setelah diliputi kecemasan, menangis sedih, atau tak mau bangun dari tempat tidur pasca-pidato kemenangan Prabowo kemarin.

Baca selengkapnya di sini.

 

 

2. 7 Fakta Penting Film ‘Dirty Vote’ yang Bikin Pemainnya Dipolisikan

Film dokumenter Dirty Vote belakangan jadi perbincangan hangat publik. Sejak rilis pada (11/2), film besutan Dandhy Dwi Laksono ini sudah ditonton sebanyak 6.891.629 kali di kanal YouTube resminya. Dengan melibatkan tiga ahli hukum tata negara, Zainal Arifin, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari, Dirty Vote mengurai berbagai instrumen kekuasaan untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal yang dalam prosesnya justru merusak tatanan demokrasi yang dibangun pasca-Reformasi.

Apa saja isi film tersebut? Simak artikelnya di sini.

3. Surat Terbuka untuk KPU dari Minoritas Agama, Kenapa Pemilu Harus di Rabu Abu?

Saya ingat, Oktober lalu, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengimbau gereja paroki maupun umat Katolik, untuk tidak melaksanakan Misa Rabu Abu di pagi hari. Langkah ini diambil KAJ demi mendukung berjalannya Pemilu 2024. Sebagai gantinya, umat Katolik dapat mengikuti misa pada (13/4) sore, atau sore hari di hari raya.

Saat membaca pemberitahuan tersebut, ada dua hal yang saya pikirkan sebagai umat Katolik: Gereja begitu mengutamakan demokrasi, dan respons atas kepentingan minoritas agama yang dikesampingkan.

Simak artikelnya di sini.

4. Di Balik Nyalegnya Komeng: Lawan Dominasi Partai hingga Kegagalan KPU

Komeng mendadak jadi ‘Man of the Match’ Pemilu 2024. Maju tanpa partai, berfoto nyeleneh, tanpa kampanye ‘fafifu’, tapi berhasil melejit. Ia punya misi ingin mengembangkan komedi agar rakyat bahagia. Ia juga mau ada Hari Komedi Nasional, sebagaimana ada Hari Musik, Hari Film, dan seterusnya. Selain itu, ia mau Indonesia terkenal lewat kesenian komedi, sebagaimana Korea Selatan yang populer dengan Hallyu atau Korean Wave-nya.

Apa fakta yang harus kamu tahu soal nyalegnya Komeng? Selengkapnya di sini.

5. Kasus KS Ketua BEM UI Melki: Warga Harus Belajar Percaya Korban sampai Terbukti Sebaliknya

Perubahan status Sedek, Ketua BEM UI menjadi pelaku kekerasan seksual diwarnai dengan keraguan dan kecurigaan massal masyarakat Indonesia. Cukup banyak yang meragukan keabsahan kasus ini karena ketiga hal. Pertama, ini cuma politisasi belaka atau ada settingan untuk membungkam intelektual muda yang kritis soal bobroknya demokrasi di Indonesia. Kedua, karena tidak ada transparansi dan detail informasi terkait korban kekerasan seksual, maka validitas kasus ini layak dipertanyakan. Ketiga, kalau memang kekerasan seksual memang terjadi, kenapa kasus ini tidak dibawa ke ranah pidana.

Baca artikel lengkapnya di sini.



#waveforequality


Avatar
About Author

Magdalene

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *