Screen Raves

Enggak Cuma ‘Home Alone’, Ini Deretan Film Natal yang ‘Anti-Mainstream’

Kalau kamu sedang mencari pengalaman nonton film Natal yang berbeda, berikut kami rangkumkan untukmu.

Avatar
  • December 22, 2022
  • 5 min read
  • 865 Views
Enggak Cuma ‘Home Alone’, Ini Deretan Film Natal yang ‘Anti-Mainstream’

Kamu suka menghabiskan akhir tahun dengan menonton film Natal? Biasanya, stasiun televisi swasta memutar sederet film Home Alone. Pun, sejumlah layanan streaming merilis film Natalnya masing-masing. Dari yang bergenre komedi romantis dengan alur yang mudah ditebak hingga film Natal bertemakan keluarga.

Alasan orang menonton film Natal beragam. Ada yang bernostalgia dengan masa kecil, menyukai kenyamanan dari alur yang memberikan kepastian, mengharapkan happy ending, dan eskapisme dari realitas. Enggak heran, film yang ditonton pun kembali diputar setiap tahunnya. Bahkan, film-film komedi romantis garapan Hallmark Channel–saluran televisi berbayar di Amerika Serikat–seperti punya formula tersendiri dalam menentukan alur cerita.

 

 

Di samping itu, ada beragam film Natal yang enggak kalah menarik untuk disaksikan. Magdalene merangkum beberapa di antaranya yang bisa menemani kamu di liburan akhir tahun ini, termasuk genre horor, thriller, dan fantasi.

Baca Juga: KFC, Kue Natal, dan Romansa: Tradisi Unik Natal di Jepang

1. Happiest Season (2020)

Harper (Mackenzie Davis) mengaku pada pacarnya, Abby (Kristen Stewart), ia berbohong sudah melela pada orang tuanya. Alasannya, Harper tidak ingin mengganggu proses kampanye sang ayah. Dalam perjalanan menuju rumah orang tua, Harper meminta agar Abby berpura-pura menjadi teman sekamarnya, dan berjanji akan melela setelah natal.

Tak punya pilihan, Abby menyepakati permintaan itu. Keluarga Harper pun menyambutnya hangat. Abby dikenal sebagai teman Harper, seorang heteroseksual, yang tidak bisa merayakan Natal bersama keluarga lantaran yatim piatu.

Sumber: IMDB

Namun, situasi tersebut membebankan Abby sejak ia bertemu kedua mantan pacar Harper. Abby pun merasa tidak mengenal pacarnya dan tidak memiliki masa depan bersama, setelah mengetahui Harper menyangkal seksualitasnya. Sementara, orang tua Abby dengan mudah menerima orientasi seksualnya.

Disutradarai Clea DuVall, Happiest Season menampilkan momen bersama keluarga di akhir tahun, belum tentu menjadi kebahagiaan sebagian orang. Layaknya Harper, ia justru kembali menyembunyikan identitasnya, agar diterima di keluarga.

Film ini juga menunjukkan realitas di komunitas queer, tentang berkencan dengan seseorang yang belum sepenuhnya membuka seksualitasnya. Kondisi itu menjadi sesuatu yang kurang menyenangkan, dan bisa berdampak terhadap psikologis.

2. The Best Man Holiday (2013)

Semua berawal dari inisiatif Mia Sullivan (Monica Calhoun), yang mengundang teman-teman kuliahnya untuk reuni. Liburan akhir tahun pun dipilih sebagai waktu yang tepat. Banyak perubahan terjadi selama 15 tahun sejak mereka terakhir kali bertemu.

Misalnya Shelby Taylor (Melissa De Sousa) yang menjadi bintang di reality show The Real Housewives. Quentin Spivey (Terrence Howard), manager brand yang sukses. Harper Stewart (Taye Diggs) yang mengalami masalah finansial. Mia yang didiagnosis kanker stadium akhir. Hingga Harper dan Lance (Morris Chestnut) yang bersitegang.

Sumber: IMDB

Meskipun pertemuan mereka tidak sepenuhnya mengenang masa lalu, The Best Man Holiday tetap menghangatkan hati penontonnya. Film ini memperlihatkan lika-liku kehidupan, layaknya realitas sehari-hari. Hidup yang tampaknya sempurna, padahal setiap orang memiliki kesulitannya masing-masing–membuat penonton mudah relate dengan ceritanya.

The Best Man Holiday sekaligus menunjukkan kekuatan pertemanan, sekalipun dipisahkan jarak untuk waktu yang begitu lama.

Baca Juga: Tradisi Natal Keluarga Indonesia dan Angan Ideal ala Hollywood

3. Violent Night (2022)

Menyelamatkan keluarga kaya dari perampokan di malam Natal, merupakan premis dari film teranyar garapan Tommy Wirkola. Awalnya, Kris Kringle (David Harbour) merasa bosan menjadi Santa Claus. Menurutnya, tidak banyak anak-anak di zaman sekarang yang mengetahui keberadaannya.

Namun, pikiran itu berubah ketika Trudy Lightstone (Leah Brady), menghubungi Kris lewat walkie talkie-nya. Saat itu keluarga Lightstone sedang disekap sekelompok tentara bayaran. Trudy pun mengharapkan kedatangan Santa Claus untuk menyelamatkan keluarganya.

Sumber: IMDB

Misi penyelamatan itu tidak semudah yang Kris pikirkan. Ia harus bertarung melawan tentara bayaran, yang juga meminta sejumlah uang. Hal tersebut membuat Kris mempertimbangkan, apakah dirinya akan menyelamatkan keluarga Lightstone di malam natal?

Satu hal lagi yang menarik dari Violent NIght, adegan-adegan dalam film ini akan mengingatkanmu pada sejumlah film lainnya. Misalnya Home Alone (1990), Die Hard (1988)dan National Lampoon’s Christmas Vacation (1989).

Namun, Violent Night bukan untuk disaksikan anak-anak. Pasalnya, film ini mengandung kekerasan, sejumlah adegan gore, kata-kata kasar, dan beberapa preferensi seksual.

4. Krampus (2015)

Bergenre horor fantasi, Krampus mengadaptasi makhluk antropomorfik dari Eropa Tengah. Makhluk yang juga bernama Krampus itu bertanduk, dan dikenal menghukum anak-anak nakal pada hari natal. Maka itu, Krampus datang untuk menghukum keluarga Engel yang sedang menghabiskan malam Natal.

Sumber: IMDB

Kedatangan Krampus disebabkan oleh Max Engel (Emjay Anthony), yang marah dan berkelahi dengan sepupu-sepupunya. Sebab, sepupu-sepupu Max mengejeknya yang masih percaya pada Santa Claus. Akibatnya, keluarga Engel harus menyelamatkan satu sama lain dari situasi yang mengancam.

Disutradarai Michael Dougherty, Krampus bukan film yang menakutkan. Namun, bisa menjadi pilihan kalau kamu ingin merasakan pengalaman menonton film natal yang berbeda.

Baca Juga: 8 Ide Perayaan Natal dan Tahun Baru di Kantor – Magdalene

5. Single All The Way (2021)

“Kapan nikah?” tampaknya merupakan pertanyaan favorit di setiap pertemuan keluarga. Hal itu juga dialami Peter (Michael Urie), ahli strategi media sosial, ketika ia mengunjungi keluarganya di musim liburan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini Peter ingin mengenalkan pacarnya, Tim (Steve Lund), pada keluarganya. Sampai akhirnya Peter mengetahui, Tim sudah beristri.

Karena itu, Peter meminta sahabatnya, Nick (Philemon Chambers), berpura-pura menjadi pacarnya. Harapannya, menghindari judgement keluarga terkait statusnya yang masih lajang.

Sumber: IMDB

Sayangnya, rencana yang belum sempat dijalankan itu keburu gagal, ketika ibu Peter mengenalkan anaknya pada James (Luke Macfarlane). Peter pun beberapa kali pergi kencan dengan James. Meskipun orang-orang di sekitarnya tahu, Peter dan Nick menyukai satu sama lain. Namun, mereka takut menjalin hubungan romantis, yang kemungkinannya akan merusak persahabatan.

Serupa dengan kebanyakan film bertemakan natal, Single All The Way termasuk dalam feel-good movie. Terlebih, permasalahan dalam film ini bukan lagi seputar penerimaan diri karakter usai coming out ke keluarganya. Keluarga Peter justru menyambut seksualitasnya, suatu hal yang minim direpresentasikan dalam film dan televisi. Bahkan, tahun ini film yang disutradarai Michael mayer itu meraih penghargaan GLAAD Media Awards, kategori “Outstanding TV Movie”.



#waveforequality


Avatar
About Author

Aurelia Gracia

Aurelia Gracia adalah seorang reporter yang mudah terlibat dalam parasocial relationship dan suka menghabiskan waktu dengan berjalan kaki di beberapa titik di ibu kota.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *