5 Artikel Pilihan: ‘Turning Red’ hingga Presiden Anti-Feminis Korsel
Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, mulai dari ulasan ‘Turning Red’ hingga Presiden Korsel yang anti-feminis.
‘Emotional Caretaker’: Lindungi Perasaan Ortu, Dipaksa Dewasa Sebelum Waktunya
Umumnya, seorang anak ingin menyenangkan, mendapatkan validasi, atau lebih terkoneksi dengan orang tua.
Namun, apabila yang anak lakukan gagal memenuhi beberapa hal tersebut, mereka akan merasa cemas, takut, depresi, terisolasi, hingga ditelantarkan. Karenanya, mereka berupaya melakukan apa pun, termasuk berusaha memberikan dukungan secara emosional, atau membantu memecahkan masalah.
Baca selengkapnya di sini.
Pentingnya Pelibatan Perempuan dalam Isu Energi Terbarukan
Gender dan energi punya keterkaitan yang erat. Dalam peran sosialnya, perempuan sebagai individu hadir untuk menyokong kebutuhan harian keluarga. Mereka punya peran vital dalam keluarga dan terlibat banyak dalam pengambil keputusan kebutuhan keluarga. “Karenanya, perempuan memiliki peran sangat penting dalam produksi dan pemanfaatan energi terbarukan,” kata Nika Sasongko, project manager Korea International Cooperation Agency (KOICA) dalam webinar bertajuk SDG TALKS: Wonder Women in Renewable Energy #BreakTheBias, Selasa (14/03) lalu.
Dalam pembagian peran secara sosial dan tradisional, perempuan dan laki-laki memiliki tanggung jawab berbeda. Perempuan seringnya bertanggung jawab melakukan pekerjaan rumah tangga, sehingga perempuan bersinggungan langsung dengan kebutuhan energi. Salah satunya, energi listrik untuk menyediakan air, penerangan, dan menjalankan ragam peralatan rumah tangga lainnya.
Simak artikelnya di sini.
Eksploitasi Buruh Perempuan di Tengah Gemerlap Bisnis Fesyen Muslim
Industri mode Muslim di Indonesia hari-hari ini bernilai US$12,69 triliun (Rp182.780 triliun). Moncernya industri tersebut tak bisa dilepaskan dari peran perempuan sebagai ujung tombak. Namun, penelitian yang saya lakukan menunjukkan, di balik kilau bisnis mode Muslim di Indonesia, terdapat praktik eksploitasi buruh perempuan.
Ini artikel lengkapnya.
Presiden Baru Korsel Anti-Feminis, Kesetaraan Gender Terancam
Aktivis perempuan di Korea Selatan mengkhawatirkan upaya kesetaraan gender akan semakin terhambat, setelah Yoon Seok-yeol dari partai konservatif, Partai Kekuatan Rakyat terpilih sebagai presiden baru. Dalam masa kampanyenya, mantan jaksa tersebut menyatakan Korea Selatan tidak lagi memiliki masalah ketimpangan gender. Ia melihat, superioritas laki-laki daripada perempuan merupakan polemik masa lalu, bukan prioritas sekarang.
Dilansir dari The Guardian, representatif dari organisasi perempuan Korea Women’s Associations United Yanglee Hyun-kyung khawatir kebijakan terkait kesetaraan gender akan tidak dipedulikan selama masa kepresidenan Yoon Seok-yeol. Yanglee Hyun-kyung mengatakan, “Masyarakat Korea akan terus tidak setara dan terpolarisasi dan saya khawatir tentang bagaimana isu diskriminasi ini bisa diselesaikan.”
Selengkapnya di sini.
‘Turning Red’, Ketika Narasi Perempuan Diproduksi Perempuan Sendiri
Disney Pixar memang tidak pernah gagal memberikan penontonnya tontonan bergizi, tak terkecuali Turning Red. Namun, ada satu hal istimewa dari film ini dibandingkan film-film animasi Disney Pixar lainnya. Turning Red adalah film dari perempuan dan untuk perempuan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah produksi film Disney Pixar, Turning Red melibatkan kepemimpinan kunci yang semuanya adalah perempuan.
Dengan metafora panda merah, Turning Red menggambarkan the magic of puberty, masa ketika remaja perempuan harus teralienasi dari tubuhnya sendiri. Anak perempuan mengalami transisi yang sangat penting dalam hidupnya ketika mereka mulai menstruasi.
Selengkapnya di sini.