Health Lifestyle

Guru Cek Paksa Menstruasi Siswa? Itu Pelecehan

Guru meraba selangkangan siswa untuk mengecek apakah benar siswa menstruasi adalah bentuk pelecehan seksual.

Avatar
  • December 18, 2023
  • 4 min read
  • 2464 Views
Guru Cek Paksa Menstruasi Siswa? Itu Pelecehan

Beberapa waktu lalu sebuah twit menjadi viral akibat jawaban-jawaban dari pertanyaan “Cerita dong skandal yang pernah terjadi di sekolah kamu?

Satu jawaban membuat saya tersentak dan mengalami deja vu. Tulisannya, “Waktu sekolah ada cek apakah benar menstruasi atau tidak pas SMP supaya gak bolos sholat.” Ingatan saya langsung terlempar ke masa SMP, karena itu insiden itu juga terjadi pada saya dan siswi-siswi di sekolah saya itu.

 

 

Waktu itu 2009 dan saya duduk di kelas 8 di salah satu cabang sekolah Islam di Makassar, yang berafiliasi dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Setiap Jumat, semua siswa mengenakan seragam putih, yang membuat kami seperti perawat rumah sakit.

Pada saat istirahat siang yang berbarengan dengan waktu salat Jumat, saya dan seorang sahabat, Q, tidak menuju musala karena sedang menstruasi. Namun saat hendak berbelok ke kantin, kami dihadang guru dan digiring menuju ruangan dekat musala. D dalam sana, sudah banyak teman-teman lain yang juga “ditangkap” guru hanya mengaku sedang haid.

Baca juga: Celana Rangkap di Balik Seragam tanda Mengakarnya Pelecehan Seksual

Ini kebijakan yang baru dijalankan dua minggu. Mungkin para guru menganggap angkatan saya terlalu nakal dan suka bolos salat sehingga harus benar-benar dicek.

Guru Bahasa Indonesia, Bu R, mengatakan ini penting biar tidak ada yang salatnya sengaja bolong. Kendati demikian, teman-teman saya banyak yang protes dan tidak terima, dan berseru:

“Sumpah ka demi Allah Bu, halangan betulan ka ini kasian.” 

“Astaga tidak na percayaku Ibu, betulan kodong tidak bohong ka, Bu,”

Sayangnya, para guru tidak bergeming. Karena saya datang paling akhir, saya menjadi tumbal dan dibawa ke kamar mandi. Apa yang terjadi selanjutnya membuat jantung saya mau copot dan keringat dingin mengucur. Di kamar mandi, saya disuruh berdiri membelakangi Bu R, yang kemudian meraba dan menepuk-nepuk selangkangan dan pantat saya.

Perlakuan yang sama juga dirasakan Q. Sahabat saya yang pendiam itu jarang menunjukkan emosinya dengan jelas. Tapi saat itu ia terlihat sangat kaget dan super tidak nyaman.

Baca juga: Pendidikan Seks di Usia Dini Bisa Cegah Kekerasan Seksual Pada Anak

Pelecehan Seksual di Sekolah

Baru setelah kuliah saya sadar bahwa apa yang dilakukan pada para siswi saat itu adalah pelecehan seksual karena adanya pemaksaan dan invasi privasi kami sebagai individu. Ada unsur relasi kuasa juga di situ karena sekolah dan guru memegang kekuasaan yang lebih besar dari kami yang hanya siswa. Melawan mungkin bisa berimbas kepada nilai dan hubungan kami dengan sang guru. Bahkan orang tua saya sendiri tidak pernah meraba tubuh saya untuk memastikan saya tidak berbohong dan bolos salat.

Kabar baiknya, dua pekan setelah peristiwa itu, kebijakan tersebut tidak dilanjutkan. Mungkin ternyata kami semua benar-benar jujur dan tidak ada yang berbohong. Atau mungkin para guru sadar mereka seharusnya tidak melakukan itu. Saya berharap mereka berhenti karena alasan kedua.

Tapi, seperti yang disebut dalam twit di awal, cek menstruasi ini terjadi (dan masih terus berlangsung) di sejumlah sekolah. Seorang teman mengatakan ia juga mengalaminya semasa SMP, di pulau yang berbeda. Survei kecil-kecilan saya menunjukkan ada yang diberlakukan di tingkat SMP, ada juga di SMA. Sebagian angin-anginan, kadang ada pengecekan tiap Jumat, kadang tidak ada.

Baca juga: Sakit Menstruasi Berlebihan dan Pelajaran Menyayangi Diri

Bagaimana pun, hal ini sangat mengganggu. Banyak siswa yang dilecehkan sekolah atas nama peraturan. Kalau memang sekolah tidak mau siswanya bolos salat, carilah cara yang lebih manusiawi daripada memaksa meraba tubuh siswi.

Jika bisa memutar waktu, saya akan kembali ke masa SMP dan marah besar. Sayang waktu saya masih berusia belasan tahun belum tahu bahwa itu tindakan pelecehan atau secara garis besar saya belum woke. Saat itu saya lebih sibuk menjual stiker Detektif Conan bootleg ke teman-teman.

Meskipun begitu, upaya menyebarkan kesadaran untuk mencegah kekerasan seksual di sekolah-sekolah masih bisa dilakukan. Kita masih bisa menghentikan kebijakan pemeriksaan siswa yang sedang menstruasi di sekolah. Caranya adalah lewat edukasi atau sosialisasi penguatan kesadaran untuk memahami bentuk-bentuk kekerasan maupun pelecehan seksual di tempat umum atau sekolah.

Artikel ini telah diperbarui pada 18 Desember 2023 untuk tujuan pendidikan.



#waveforequality


Avatar
About Author

Tabayyun Pasinringi

Tabayyun Pasinringi adalah penggemar fanfiction dan bermimpi mengadopsi 16 kucing dan merajut baju hangat untuk mereka.