Fakta Menarik Jimin, Vokalis dan ‘Dancer’ BTS yang Lawan Maskulinitas Toksik
Jimin, vokalis BTS yang imut dan memiliki sifat yang hangat pada orang di sekitarnya sempat merasa terjebak dengan aturan maskulinitas yang kaku untuk menjadi laki-laki.
Jimin, anggota dari grup idola laki-laki BTS membuat penggemarnya, ARMY heboh ketika menggunakan rok dalam konsep foto perilisan lagu “Permission to Dance” akhir Juni lalu. Pilihan untuk mengenakan atribut yang dinilai feminin itu bukan kali pertama BTS menunjukkan pakaian tidak perlu dilabeli untuk laki-laki atau perempuan.
Dalam sesi pemotretan Singles Magazine 2016 lalu, BTS mengenakan rok, stocking fishnets, hingga korset yang selalu diidentikkan dengan estetik perempuan. Mereka tidak takut untuk tampil androgini dan kembali menunjukkan itu untuk konsep album Love Yourself: Answer (Versi S) dan konsep lagu “Black Swan” dalam album MAP OF THE SOUL:7.
ARMY menilai, pilihan berpakaian dari BTS tidak hanya untuk penampilan bermusik, tapi juga pakaian sehari-hari. Grup ini melawan cara pandang tentang menjadi laki-laki yang erat kaitannya dengan maskulinitas toksik. Sama halnya ketika mereka terang-terangan mempromosikan penggunaan make-up dan produk perawatan kulit, atau ketika mereka tidak takut menjadi rapuh, sensitif, dan menunjukkan afeksi kepada satu sama lain.
Dalam wawancara bersama Rolling Stone, RM ketua BTS mengatakan, label ‘maskulinitas’ rigid yang dipahami masyarakat sekarang itu sudah sangat kuno.
“Niat kami bukan untuk menghancurkan. Namun, jika kami membuat dampak positif, kami sangat bersyukur untuk itu. Kita hidup di era di mana kita seharusnya tidak memberi label dan kekangan itu,” ujar RM.
Namun, sebelum mereka merangkul nilai-nilai yang menerobos batasan itu, ada masa BTS diminta tunduk di bawah tampilan laki-laki yang kuat awal mereka debut. Hal itu sangat dirasakan oleh Park Ji-min.
Baca juga: BTS dan Bagaimana Idola Membantu Kesehatan Mental
Untuk mengenal lebih jauh tentang Park Ji-min yang sempat dikotakkan dalam konsep maskulinitas kuno hingga menjadi Jimin BTS yang percaya diri dan tidak takut tampil androgini, berikut beberapa fakta tentangnya.
1. Jimin BTS dan Konsep Maskulinitas Kaku
Pada sesi wawancara untuk film Love Yourself In Seoul, laki-laki berusia 25 tahun itu mengatakan, dulu ia selalu ingin tampil sebagai laki-laki yang kuat (maskulin). Ia merasa terkekang dan tidak bisa mengekspresikan siapa dirinya yang sesungguhnya. Park Ji-min merasa harus berpura-pura di depan orang lain untuk menunjukkan dirinya laki-laki yang ‘kuat’.
ARMY lalu mengaitkan tanggapan itu dengan penampilan BTS yang dibuat sangat ‘maskulin’ pada 2013-2014. Konsep BTS di tahun awal debutnya bisa dibilang sedikit ‘gelap’, fokus pada Hip-Hop. Untuk Park Ji-min, hal itu sangat ditandai dengan penampilannya yang ‘garang’ untuk perhelatan penghargaan musik MAMA 2014. Butuh waktu yang lama bagi Jimin mencintai dan menerima dirinya beberapa tahun terakhir.
Kini Park Ji-min merasa lebih nyaman dengan ‘kulitnya’ sendiri. Dalam salah satu episode BTS RUN, acara ragam hiburan dari BTS yang diproduksi agensinya Big Hit Entertainment, Jimin berniat untuk memberikan ayahnya sebuah make-over dan memikirkan produk apa saja yang cocok untuknya.
“Saat ini saya tidak harus berpura-pura lagi [menjadi laki-laki ‘kuat’]. Saya bisa menjadi diri saya sendiri, membicarakan tentang diri saya tanpa harus berpura-pura,” ujar Jimin.
2. Jimin BTS Gaet Penggemar Selebritas
Bagi ARMY, Jimin, yang sekarang nyaman dengan dirinya sendiri dan tidak terkungkung dalam konsep kaku maskulinitas, memiliki aura imut sekaligus seksi yang membuat semua orang tertarik padanya.
Dalam beberapa kasus, laki-laki heteroseksual mempertanyakan seksualitasnya setelah menonton video BTS atau fancam (video yang direkam penggemar) milik Jimin. Youtuber gim PewDiePie misalnya, mengaku memiliki ketertarikan pada Jimin setelah menonton video musik “Blood Sweat & Tears” milik BTS.
Mengutip Koreaboo, di Korea Selatan, Jimin menduduki peringkat pertama sebagai idola yang digemari remaja berusia 13 sampai 18 tahun, dan urutan kedua untuk laki-laki di usia 20-an. Kepopuleran Jimin juga merambah ke kalangan sesama selebritas seperti Adhisty Zara jebolan JKT 48, aktor Hong Seok-cheon, dan komedian James Corden yang menjuluki Jimin sebagai Baby Mochi.
Baca juga: BTS Meal dan Cara BTS ARMY Berbagi dengan Sesama
3. Jimin BTS Sosok yang Hangat
Bagi para penggemarnya, Jimin dinilai memiliki kepribadian hangat dan pesona yang susah ditolak dan diabaikan. Anggota BTS juga memiliki pendapat yang sama, Jimin sebagai pendengar serta teman baik yang hangat, sosok yang fokus pada tujuannya, dan pekerja keras.
J-Hope si main dancer BTS dalam sesi wawancara bersama majalah Jepang Exile mengatakan, Jimin adalah seseorang yang lahir imut dan bisa gampang dipercaya.
“Meskipun dia lebih muda dari saya, kadang dia seperti kakak yang bisa diandalkan. Hal itu menjadi satu sisi dirinya yang sangat menarik,” ujar J-Hope yang bernama asli Jung Hoseok.
Kepribadian Jimin yang hangat dan mudah dekat dengan siapa saja itu tidak hanya untuk manusia, tetapi hewan kecil seperti anjing dan kucing yang berada di sekitarnya. Jimin adalah pecinta binatang dan selalu ingin dekat dengan mereka. Contohnya, Yeontan anjing pomeranian peliharaan vokalis BTS, V atau Taehyung, kucing calico dalam video musik lagu Serendipity, hingga kucing liar yang ia temui di sesi pemotretan untuk album perayaan ulang tahun BTS, Summer Package 2017 in Palawan di Filipina.
4. Jimin BTS Teman yang Baik
Di antara keenam anggota BTS lainnya, Jimin juga sangat dekat dengan V atau Taehyung karena memiliki usia yang sama. Keduanya terus bersama sejak masih berstatus calon idola saat remaja hingga berusia 20-an. Mereka juga menulis lagu “Friends” untuk perayaan ulang tahun grupnya, BTS Festa 2020.
Baca juga: BTSxARMY: Gelombang Protes Global Melawan Rasisme
Meskipun memang persahabatan mereka penuh lika-liku dan diisi dengan debat seperti kakak-adik, Taehyung dan Jimin belajar untuk saling memahami emosi dan cara satu sama lain merespons masalah.
“Park Ji-min adalah teman yang baik dan juga orang yang luar biasa,” ujar Taehyung dalam segmen We Love BTS di saluran televisi Hulu Japan.
Jimin tidak hanya menjalin persahabatan di lingkar anggota BTS, tetapi juga sesama idola K-pop. Jimin dikenal berteman dekat dengan Taemin dari SHINee, Kai anggota EXO, Ravi dari grup idola VIXX, Ha Sung-woon dan Timoteo dari HOTSHOT. Mereka kemudian diberi julukan “Padding Friends” karena Taemin memberikan masing-masing anggota geng-nya sebuah jaket padding sebagai simbol persahabatan.
5. Park Ji-min Anggota Terakhir BTS
Sebelum menjadi anggota boyband terbesar dewasa ini, Jimin yang bernama asli Park Ji-min adalah anak sulung dari dua bersaudara di Busan. Ia tertarik dengan seni tari dan saat menduduki bangku SMA bersekolah di Busan High School of Arts untuk belajar tari kontemporer.
Jimin yang rajin berlatih dan memiliki semangat di bidang itu dinilai berbakat oleh gurunya, yang nantinya mendorong Jimin untuk mengikuti audisi Big Hit Entertainment yang diadakan di Busan pada 2012. Di audisi tersebut, ia menyanyikan “Have a Lover” dari penyanyi legendaris Korea Selatan Lee Eun-mi.
Selama menjadi trainee di Big Hit Entertainment, Jimin hanya memiliki waktu satu tahun untuk berlatih sebelum debut menjadi anggota BTS. Karena jadwal latihan menjadi idola sangat ketat dan padat, Jimin biasanya beristirahat hanya selama dua jam. Dia akan berlatih sampai pukul empat subuh dan harus kembali beraktivitas dan ke sekolah pukul enam pagi.
Baca Juga: Menjadi Fans yang Berdaya: Curhat BTS Army
Kerja keras, fokus, dan kegigihan tersebut membuat penggemar musisi Rain dan Taeyang dari Big Bang itu menjadi personel terakhir yang bergabung dengan BTS.
6. Park Ji-min BTS Salah Satu Penari Terbaik BTS
Meskipun sudah bekerja keras untuk melatih kemampuan menarinya, dalam acara Please Take Care My Refrigerator 2017 lalu, Jimin mengaku hampir tidak jadi debut dengan BTS. Hal itu disebabkan kemampuan dasar menarinya yang berbeda dengan gaya tarian untuk menjadi idola K-pop.
“Saya hampir tidak debut karena saya tidak menari cukup bagus. Dulu saya belajar tarian modern. Karena koreografi untuk menjadi idola sangat berbeda dengan apa yang saya pelajari, saya merasa itu sangat sulit,” ujarnya.
Baca Juga: Kesehatan Mental dan Naik-Turun Hidup Jadi Idola K-Pop
Namun, takdir berkata lain dan Jimin menjadi vokalis dan salah anggota BTS, bersama J-Hope dan golden maknae Jungkook, yang terkenal karena tariannya. Jin, anggota tertua grup idola tersebut mengatakan, Jimin yang membantu dirinya dan RM untuk belajar koreografi dan menyempurnakan gerakan mereka.
Salah satu penampilan tarian Park Ji-min yang dianggap paling memukau oleh ARMY ketika dia menjadi pembuka untuk acara festival musik Korea Selatan, SBS Gayo Daejun pada 2016. Ia menampilkan tarian modern yang luwes, tetapi secara bersamaan juga tegas.
Dalam video balik layar syuting video musik “Black Swan”, Jimin disorot melakukan sesi tarian solonya untuk lagu tersebut dan dinilai oleh ARMY mampu membuat koreografi yang sulit tampak lebih mudah dilakukan dan sangat indah.