Issues

5 Artikel Pilihan: Heboh Resesi Seks hingga Fakta Film ‘Barbie’ 2023

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan, mulai dari fakta film ‘Barbie’, resesi seks, hingga predator seks berkedok agama.

Avatar
  • April 14, 2023
  • 3 min read
  • 930 Views
5 Artikel Pilihan: Heboh Resesi Seks hingga Fakta Film ‘Barbie’ 2023

1. ‘She’s Everything, He’s Just Ken’: Film Barbie dan Pertanyaan Soal ‘Women Empowerment’

Kota pinggir pantai serba pink untuk para Barbie yang mandiri dan sukses, membuat Barbieland semacam versi modernnya Themyscira, kota para pejuang Amazon dari mitologi Yunani kuno. Kalau Themyscira hanya dihuni perempuan, di Barbieland ada Ken. Namun, Ken hanya Ken. Saat Barbie adalah seorang presiden, akademisi, pengacara, bahkan putri duyung, pekerjaan utama Ken adalah menjadi tampan, menawan, dan sedikit dangkal. Mungkin bisa dibilang aksesoris semata untuk mendampingi Barbie, sementara Barbie runs the world.

She’s everything and he’s just Ken.

 

 

Baca selengkapnya di sini

2. Resesi Seks di Jepang dan Korea Selatan, Benarkah Salah Perempuan?

Belakangan, masyarakat Indonesia ramai-ramai membicarakan resesi seks. Salah satunya, akun @Strategi_Bisnis, (2/4) mengutip pemberitaan CNBC Indonesia soal maraknya penutupan sekolah di Jepang akibat depopulasi atau penyusutan jumlah penduduk. Ini semua adalah imbas dari resesi seks.

Mengutip jurnal The Atlantic, istilah resesi seks merujuk pada penurunan rata-rata jumlah aktivitas seksual negara yang berdampak pada rendahnya angka kelahiran. Resesi seks jadi fenomena sosial di berbagai belahan dunia, terutama negara maju seperti Cina, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

Baca artikelnya di sini.

3. Memaafkan Predator Seks Berkedok Agama: ‘Mereka Muslim, Pasti Orang Baik’

Dilansir dari Malaysia Mail, ustaz yang sering dakwah di gang-gang Malaysia, Ebit Lew dituntut atas 11 dakwaan, termasuk pelecehan seksual pada perempuan berusia 41 tahun yang ia kirimkan pesan berisi kata-kata cabul antara Maret dan Juni 2022. Dia didakwa dengan Pasal 509 KUHP, dengan hukuman penjara hingga lima tahun atau denda, atau keduanya, jika terbukti bersalah.

Dakwaan ini sempat dibagikan oleh beberapa akun warganet Indonesia. Hal ini lantas menimbulkan pernyataan besar kenapa Muslim Indonesia menyukai sosok seperti Ebit? Bahkan mereka mengatakan, kasus pelecehan seksual yang Ebit Lew itu cuma akal-akalan, tidak terbukti, dan cara menjatuhkan nama baik uztaz.

Ini artikel lengkapnya

4. ‘Gendutan’ Usai Berobat Bipolar, tapi Aku Tetap Cinta Tubuh Sendiri

Kamu, kok gendutan? Beda banget sama penampilan kamu setahun lalu.”

“Sejak terapi, sudah naik berapa kilo?”

Berbagai komentar muncul ketika saya mengawali proses terapi farmakologi menggunakan obat-obatan antidepresi dan mood stabilizer. Kondisi tubuh yang membesar, pinggang melebar, bahkan perubahan bentuk wajah jadi lebih chubby, menjadi alasan orang menanyakan perubahan fisik saya.

Buat saya sendiri, komentar yang dilemparkan seseorang –baik yang dekat dengan kita, atau cuma orang selewat, akan menjadi stressor bagi mereka penyandang isu kesehatan mental.

Baca artikelnya di sini.

5. Batal Puasa hingga Minta Tanda Tangan Imam Tarawih: Nostalgia Puasa Saat Masih Kecil

“Ayo sahur keluarga Pak Mimin!”

“Sahur, sahur keluarga Pak Puji!”

“Sebentar lagi imsak.”

Cara bangun sahur seperti ini sempat aku rasakan ketika masih kecil. Mungkin sekitar masih umur SD. Biasanya orang yang beribadah di masjid akan bergantian membangunkan warga untuk sahur dengan toa. Menurutku ini cara paling ampuh dan manusiawi untuk membangunkan orang sahur. Tanpa harus teriak-teriak menghidupkan musik kencang, apalagi sampai pakai petasan.

Baca artikel di sini.



#waveforequality


Avatar
About Author

Magdalene