7 Hal yang Bisa Bikin Sinetron Istri Terobsesi K-pop Lebih Meyakinkan
Tidak masalah K-pop dikooptasi sinetron hidayah, tapi para ‘writernim’ FTV Indosiar seharusnya punya pengetahuan soal representasi budaya fandom yang lebih akurat.
Penggemar K-Pop di Indonesia dibuat geger dengan sinetron di Indosiar berjudul “Bagaimana Menyadarkan Istriku yang Terlalu Terobsesi K-pop” beberapa waktu lalu. Dengan popularitas K-pop, memang tidak mengherankan jika stasiun TV ikut riding the Hallyu wave dan mengkooptasi subkultur ini.
Jika ditelisik, publik di sini selalu memiliki persepsi miring tentang penggemar K-pop. K-popers selalu dijadikan bahan bulan-bulanan, dan fans digeneralisasi sebagai remaja perempuan obsesif atau bahkan fangirls dianggap menderita halusinasi. Tidak heran jika FTV ini menampilkan stereotip penggemar K-Pop histeris. seperti yang saya saksikan lewat potongan adegan yang berkeliaran di media sosial.
Penasaran dengan alur ceritanya secara lengkap, saya akhirnya menghabiskan waktu lebih satu jam menyaksikan debut penggemar K-pop dalam drama FTV itu. Secara garis besar ini adalah drama picisan dengan “plot twist” maksa dan berlebihan, sekaligus mudah ditebak tentang cinta segitiga antara Karin, suaminya Mas Dion, dan Ardhi, sugar daddy sekaligus sesama penggemar K-pop.
Sebagai penggemar K-pop, saya tidak merasa tersinggung sama sekali, malah menganggap FTV itu kocak karena saking konyolnya plot, karakter, adegan, hingga percakapan. Isu K-pop pun cuma digunakan untuk menggaet penonton karena sebagian besar tema sinetron ini adalah hanya tentang orang, yang kebetulan penggemar K-pop, kemudian menemukan lelaki kaya lalu selingkuh.
Baca juga: ‘Start Up’ Membuat Cinta Segitiga Menjadi Adiktif
Seperti biasanya dalam sinema Indosiar, perempuan antagonis digambarkan super egois, manipulatif, dan matre. Sementara Mas Dion terlalu baik dan sabar layaknya protagonis drama murahan, dan plinplan tentang bagaimana ia harus menyikapi istrinya.
Berikut ulasan saya tentang FTV fans K-pop yang enggak K-pop-K-pop amat ini dan sedikit usulan bagi para writersnim agar sinetron berikutnya lebih meyakinkan.
-
K-Popers Kok Tidak Punya Akun Stan di Twitter
Karin berkoar-koar sangat suka K-pop sampai suaminya kesal tapi tidak punya akun stan di Twitter, alias akun khusus penggemar K-pop. Ini tidak realistis. Percuma juga ada adegan pasang Wi-Fi di rumahnya kalau tidak dipakai bermain Twitter dan membahas bias (anggota grup idola favorit) maupun boygroup kesukaan di sana. Karin cuma sibuk selingkuh dan membuat Mas Dion stres, tapi tidak terdeteksi adanya aktivitas fandom dari Karin.
-
Karin Tidak Memasang Photocard Bias di Belakang Ponsel
Photocard atau foto kartu adalah item esensial dalam dunia per-Kpop-an dan tidak sekalipun saya menyaksikan ada tanda-tanda Karin memilikinya. Selain itu, saya juga mempertanyakan di mana printilan K-pop yang dimiliki Karin. Sejauh ini yang ditampilkan hanya poster-poster, itu pun tampaknya unofficial, dan album bootleg yang tampak seperti kaset bajakan. Mungkin karena Karin multifandom, alias suka dengan banyak grup, jadi selalu ada poster EXO, Shinee, dan BTS, membuatnya seorang EXO-L, Shawol, dan ARMY sekaligus. Saya berasumsi akibat harga merchandise mahal, dia tidak bisa memutuskan beli yang mana dan tidak dipajang di rumah.
Baca juga: Ini Satu Alasan Lagi Mengapa Harus Menonton Drama Korea
-
Karin Tidak Ikut Streaming Party atau Voting Grup Kesukaan di Acara Musik
Kalau Karin memang K-poper garis keras seperti yang ia katakan, seharusnya dia juga dibuat stres dengan streaming dan voting. Paling enggak dia bisa meminjam ponsel Mas Dion untuk menambah views video musik grup kesukaan.
Karin selalu tampak santai-santai saja dan hanya ketar-katir dengan drama perselingkuhannya. Ya, memang grup kesukaan membuat bahagia, tapi untuk menambah kesan realistis, Karin seharusnya digambarkan dibuat pusing kalau ada update bias atau idola yang paling favorit di media sosial, atau tiba-tiba ada notifikasi mereka sedang siaran langsung di V Live.
-
Akurasi Referensi Budaya Populer Korea Selatan yang Patut Dipertanyakan
Ketika Karin dan Ardhi sedang kencan, Ardhi memujinya mirip Lisa BLACKPINK lalu mengaku sebagai K-poper. Makanya ia sengaja mewarnai rambut agar mirip anggota BTS (entah siapa karena tidak ada yang mirip, baik warna maupun model rambutnya). Setelah itu, mereka mendiskusikan drama Start-Up dengan nama tim yang salah. Lupakan tim Han Ji Pyeong vs tim Nam Do-San. Untuk Karin dan Ardhi, hanya ada tim Han Ji Pyeong dan tim Seo Dal Mi. Saya jadi bertanya-tanya, apakah di semesta FTV itu Han Ji Pyeong bersaing dengan Seo Dal Mi untuk memenangkan hati Nam Do San?
-
Apa yang Membuat Mas Dion Sangat Keukeuh Menghentikan Karin Jadi K-Poper?
Ini adalah pertanyaan terbesar saya karena mengingat sebelum mereka menikah, Karin sudah mengatakan dia adalah K-poper garis keras lalu Mas Dion rela menerima Karin apa adanya. Tidak bisa dimungkiri, Karin bukan pasangan yang baik, tapi pada akhir drama, Mas Dion kembali mendukung dan memanjakan Karin dengan printilan K-pop tidak resmi.
Untuk saat ini, asumsi saya tentang kenapa Mas Dion tidak ingin Karin jadi K-poper adalah, karena ponselnya dipinjam untuk menambah viewers, saat ada urusan kerja yang penting atau Karin bersama temannya melakukan streaming party di rumah dan membuat Mas Dion kesal.
-
Kenapa Karin Tidak Ngeh Dari Dulu Ardhi adalah K-Poper?
Jika Ardhi juga penggemar Hallyu garis keras yang sudah mengikuti Suzy sejak zaman Miss A, sedikit petunjuk tentang kesukaannya akan K-pop pasti langsung diketahui Karin yang juga K-poper. Lalu selama mereka selingkuh, apa yang membuat mereka terhubung mengingat Karin telat mengetahui Ardhi adalah K-poper? Selain itu, seharusnya Ardhi dan Karin lebih antusias saat mengetahui mereka sesama K-popers dan bisa melakukan aktivitas fandom bareng sugar daddy, bahkan menjadi mutual di Twitter.
Baca juga: Tolak Terlibat “Fanwar” dan “Call Out” Idola Tidak Membuatmu Jadi Fake Fans
-
Demi K-Pop Karin Rela Dipoligami
FTV ini memiliki banyak twist yang semakin lama semakin aneh, salah satunya ketika Karin meminta cerai dan ingin menikah dengan sugar daddy-nya. Ardhi adalah seorang playboy tajir yang memiliki banyak kekasih. Karin ingin menikah dengan Ardhi untuk mempertahankan gaya hidup mewah dan rela jika Ardhi menikah dengan orang lain nantinya.
Saya tidak pernah menyangka K-Pop bisa menjadi gerbang untuk melancarkan poligami, tapi FTV ini membuktikan saya salah. Namun di isu poligami ini, ada satu kalimat dari Ardhi yang membuat saya kesal yang berbunyi seperti ini: “Cari istri itu gampang, bisa tinggal pilih.” Saya berharap ada karma yang menimpa Ardhi, tapi tidak pernah ada penyelesaian tentang dia. Saya tidak rela Ardhi terus hidup enak dan bahagia di akhir.