December 5, 2025
Issues

5 Artikel Pilihan: Fakta soal Pemerkosaan Massal 1998 hingga ‘Comfort Food’ Gen Z dalam Semangkuk Mie Ayam

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, mulai dari fakta yang jarang dibicarakan pemerkosaan massal 1998 sampai biaya mahal wisuda.

  • July 6, 2025
  • 3 min read
  • 532 Views
5 Artikel Pilihan: Fakta soal Pemerkosaan Massal 1998 hingga ‘Comfort Food’ Gen Z dalam Semangkuk Mie Ayam

1.  5 Fakta yang Jarang Dibicarakan dari Pemerkosaan Massal 1998

Publik dibuat geram atas penyangkalan Menteri Kebudayaan Fadli Zon atas pemerkosaan massal saat kerusuhan Mei 1998. Ia menuturkan, peristiwa pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) tersebut sebatas rumor dan nirbukti. Wajar saja jika kemudian sejumlah koalisi masyarakat sipil dan aktivis HAM, seperti Ita Fatia Nadia, Tim Relawan Kemanusiaan Kemanusiaan Mei 1998, mengutuk keras pernyataannya tersebut. 

Walau dapat kecaman dari berbagai pihak, Fadli tetap bersikukuh. Dikutip dari Kompas.com, Fadli bilang di IPDN Jatinangor, Jawa Barat, (24/6), “Jadi itu harus ada fakta-fakta hukum, ada (bukti) akademik, jadi ada siapa korbannya, di mana tempatnya, mana kejadiannya, itu kan harus ada.” 

Baca selengkapnya di sini

2.  Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Kasus 75 Orang di Puncak Bogor?

Sebagian orang merayakan 1 juli 2025 sebagai Hari Bhayangkara, tapi tidak untuk Polela. Di 22 Juni 2025, institusi ini justru jadi sumber utama traumanya hari itu. Ceritanya, ia sedang istirahat di sebuah vila di Puncak, Jawa Barat, tempat acara komunitas “Big Star Got Talent” digelar. Tiba-tiba aparat Kepolisian Resor (Polres) Bogor, Polsek Megamendung, dan sejumlah anggota organisasi massa menggerebek lokasi tanpa peringatan. 

“Pihak kepolisian langsung mendobrak kamar, teriak suruh bangun semua, HP kita ditahan, dompet ditahan,” kata Polela. 

Simak artikelnya di sini. 

3. Belajar Melawan Pembungkaman dari ‘Helen from Wales’ yang Tayangkan ‘Live Streaming’ Kneecap di TikTok 

Dalam penampilan mereka di Glastonbury, Kneecap tertangkap kamera penggemar mengibarkan bendera Palestina. Di atas panggung Liam Óg Ó hAnnaidh atau Mo Chara terlihat menggunakan jaket bermotif Palestina serta menggunakan keffiyeh—sorban atau syal kotak-kotak khas Palestina. Lalu ketiganya menyerukan penghentian genosida.  

Simak artikelnya di sini

4.Wisuda: Perayaan Jerih Payah yang Dikapitalisasi

“Kamu ikut wisuda lah. Biar kita bisa foto. Lagian sudah kuliah capek-capek masak enggak wisuda?” rayu ibu kepada saya yang telah lama memutuskan untuk tidak mengikuti acara itu. 

“Enggak usah, ambil ijazah saja. Wisuda mahal tahu, Rp2 juta lebih,” saya membantah. 

“Oh… Bayar segitu. Iya lah ya, enggak usah, kita foto di studio saja sambil megang ijazahmu.” 

Baca artikelnya di sini

5. ‘Comfort Food’ Gen Z: Kenapa Kita Menemukan Harapan dalam Semangkuk Mi Ayam? 

Aku tak pernah benar-benar tahu kapan tradisi itu dimulai, tapi mi ayam selalu hadir setiap kali ada kabar baik di keluarga kami. Sesederhana ayah baru saja gajian, atau aku dapat ranking di kelas, kami akan menyambangi warung mi ayam langganan. Mi ayam menjadi cara kami merayakan hal-hal kecil dengan sederhana dan hangat. 

Ayah yang seorang vegetarian sering kali hanya menemani, duduk dengan teh hangat sambil melihat kami menikmati mi ayam. Bahkan saat aku keluar dari rumah sakit pascaoperasi, dengan tubuh masih lelah, kami tetap pergi ke sana. Duduk di bangku plastik yang itu-itu juga, menikmati udara sore dan semangkuk mi ayam. 

Baca artikelnya di sini

About Author

Magdalene